Siapa sich Syaikh Muhammad Abdul Gaos Saefulloh Maslul Ra ?
a. Kesaksian ikhwan asal dari Pesurungan Kota tegal Ustadz Purwanto sbb:
1. Syaikh Abdul Gaos Saefulloh Maslul Ra Bersabda :...Nanti Saya kesitu?
Pada
tahun 2003 ada pelantikan Pengurus YSB PP Suryalaya perwakilan kab
Tegal Bapak H Sikun Emi Joyo SH. Pada saat
itu yang melantik adalah Bapak KH Jendral Sukriya dari YSB PP Suryalaya
Pusat sekaligus managib Akbar dengan
pembicara Abah Gaos Saefulloh Maslul di masjid Agung Slawi. Sebelum Datang ke Masjid Jami Slawi, beliau transit dulu dirumah
sesepuh Tqn Suryalaya Bapak Almarhum H Muthohar mantan wedana bupati
slawi kabupaten Tegal. Dirumah inilah sebagai saksi dan cikal bakal
berkembangan Tqn Suryalaya didaerah tegal dan sekitarnya yang berada di
desa Pagongan kab Tegal.
Ketika
itu dari pihak panitia Pengajian Managib Syaikh Abdul Qodir Jaelani Qs
ustadz Satori menyuruh Ustadz Purwanto untuk menengok dan memastikan keberadaan Abah Gaos, apakah sudah sampai apa belum. Pada saat itu Ustadz Purwanto merasa kebingungan, sebab beliau belum
mengenal Abah Gaos secara lahiriyah. Dalam kebingungan itulah ustadz Purwanto
langsung mengambil motor dan meluncur ke TKP. Sesampainnya di
rumah Bapak Al-marhum H muthohar, ustadz Purwanto disambut oleh Ibu H Marliyah
Muthohar dan dipersilahkan masuk sekaligus menanyakan
keperluannya.
Kata Ibu H Marliyah Muthohar ; " ada keperluan apa mas ?"
Ustadz Purwanto:..."maaf bu saya disuruh panitia untuk memastikan apakah Pangersa Abah Gaos sudah sampai ?"...
Kata Ibu H Marliyah Muthohar ; " ada keperluan apa mas ?"
Ustadz Purwanto:..."maaf bu saya disuruh panitia untuk memastikan apakah Pangersa Abah Gaos sudah sampai ?"...
Ibu H Marliyah Muthohar menjawab: itu Abah Gaos...?
Abah Gaos berkata ; " Apakah anda belum kenal mas...inilah Abah Gaos
Pada
saat itu juga Ustadz Purwanto dengan terkopoh-kopoh langsung mendekati dan mencium tangan beliau. Ketika itu beliau masih memegang piring dimeja makan dan Abah Gaos berkata: "
ga makan dulu mas ?" jawab ustadz Purwanto: " makasih abah, saya ditunggu oleh
panitia " . nah saat itulah Pangersa Abah Menyampaikan : " nanti saya
kesitu ?"
Saat itu juga ustadz Purwanto langsung tancap gas motornya kembali ke masjid ingin menyampaikan kepada panita bahwa
Pangersa Abah Gaos sudah sampai di rumah Ibu H Marliyah Muthohar. Alangkah
terkejutnya dan terkesima dengan sesuatu apa yang Ustadz Purwanto lihat dan
saksikan...
Subahanalloh .... Pangersa Abah Gaos Dan rombongan sudah sampai di halaman masjid Jami Slawi terlebih dahulu. Padahal kalau menurut penelaran secara matematika, tidak mungkin Rombongan Pangersa Abah sampai terlebih dahulu dari pada saya. Sebab ketika Ustadz Purwanto meninggalkan kediaman Rumah Ibu H Marliyah Muthohar beliau akan makan dan jarak antara rumah Ibu H Marliyah Muthohar dari masjid Agung Slawi lumayan jauh serta banyak melewati lampu merah. Kalaupun rombongan beliau langsung meluncur, tentunya Ustadz Purwanto melihat mobil beliau menyalip
Jadi apa yang dikatakan oleh Pangersa Abah Gaos Ra kepada Ustadz Purwanto " nanti saya kesitu ?" Subhanalloh Allohu Akbar beliau benar-benar sudah ada disitu
Subahanalloh .... Pangersa Abah Gaos Dan rombongan sudah sampai di halaman masjid Jami Slawi terlebih dahulu. Padahal kalau menurut penelaran secara matematika, tidak mungkin Rombongan Pangersa Abah sampai terlebih dahulu dari pada saya. Sebab ketika Ustadz Purwanto meninggalkan kediaman Rumah Ibu H Marliyah Muthohar beliau akan makan dan jarak antara rumah Ibu H Marliyah Muthohar dari masjid Agung Slawi lumayan jauh serta banyak melewati lampu merah. Kalaupun rombongan beliau langsung meluncur, tentunya Ustadz Purwanto melihat mobil beliau menyalip
Jadi apa yang dikatakan oleh Pangersa Abah Gaos Ra kepada Ustadz Purwanto " nanti saya kesitu ?" Subhanalloh Allohu Akbar beliau benar-benar sudah ada disitu
ini adalah sebuah kesaksian ustadz Purwanto atas karomah Syaikh Muhammad Abdul Gaos Saefulloh Maslul Ra. Semoga beliau dipanjangkan usia didunia ini, selalu ditambah-tambahi berkah dan barokahnya....aamiin
2. Syaikh Muhammad Abdul Gaos saefulloh Maslul seperti Hadrotus Syaikh Ahmad Sohibul Wafa tajul Arifin Qs.
Pada tahun 2005 tepatnya saat mengikuti Pengajian managib sekaligus peresmian sebuah madrasah dan pelantikan kelompok managib Tqn Suryalaya didesa depokan kemantran kab Tegal. Ketika ustadz Purwanto dan Mas Candra Kirana tiba dilokasi dan langsung memparkir motornya ...alangkah terkejutnya saat beliau melihat didalam Masjid ustadz Purwanto melihat Guru Agung Pangersa Abah Anom Qs yang sedang tawajuh ditempat pengimaman.
Tanpa pikir panjang lagi ustadz Purwanto langsung mendekatinya dan langsung mencium tangan beliau, alangkah terkejutnya ketika beliau menoleh kearah ustadz purwanto, ternya beliau adalah pangersa Abah Gaos Ra...Subahanalloh. Kejadian ini disaksikan oleh ikhwanya Ustadz Purwanto yaitu mas candra Kirana.
Demikianlah sekelumit kesaksian Ustadz Purwanto pengurus kelompok tqn Suryalaya desa Pesurungan kidul RT 04 / RW 02 Kec. Tegal Barat Kota Tegal dengan pembina Kyai Abdul karim
b. Kesaksian ikhwan asal Kota Bogor Ustadz Sudrajat Al-Miftah sbb:
Karomah Abah Gaos seperti kesaksian sariyah dan pasukannya yang sedang berperang jauh dari madinah.
Sepertinya karamah beliau yang kami ( saya dan seorang ikhwan ) saksikan perlu kami sampaikan kepada Para Ikhwan. Mudah-mudahan hal ini dapat menumbuhkan mahabbah kami kepada beliau. Penyaksian ini seperti kesaksian sariyah dan pasukanny yang sedang berperang jauh dari madinah.
Mereka mendengar Sayyidina Umar ra. Sariyah, jabal jabal jabal. Padahal Umar ra berada di masjidil Haram. Jarak mereka ratusan kilo meter, tapi mereka dapat mendengar suara umar ra yang ada di masjidil haram. Subhanallah, hal ini pun terjadi pada kami.
Pangresa Abah Gaos menyapa kami dengan jelas di depan rumah beliau dengan bahasa dan dialeknya yang khas. Padahal beliau sedang dalam perjalanan ke jakarta. Karamah beliau adalah bukti yang Allah tampakan kepada kami bahwa Abah Gaos adalah seorang penerus dari Guru Agung Qs. Bibarkati huma , alfatihah.
c. Kesaksian ikhwan asal dari ciamis Ustadz Ade Noeryawan sbb:
2. Syaikh Muhammad Abdul Gaos saefulloh Maslul seperti Hadrotus Syaikh Ahmad Sohibul Wafa tajul Arifin Qs.
Pada tahun 2005 tepatnya saat mengikuti Pengajian managib sekaligus peresmian sebuah madrasah dan pelantikan kelompok managib Tqn Suryalaya didesa depokan kemantran kab Tegal. Ketika ustadz Purwanto dan Mas Candra Kirana tiba dilokasi dan langsung memparkir motornya ...alangkah terkejutnya saat beliau melihat didalam Masjid ustadz Purwanto melihat Guru Agung Pangersa Abah Anom Qs yang sedang tawajuh ditempat pengimaman.
Tanpa pikir panjang lagi ustadz Purwanto langsung mendekatinya dan langsung mencium tangan beliau, alangkah terkejutnya ketika beliau menoleh kearah ustadz purwanto, ternya beliau adalah pangersa Abah Gaos Ra...Subahanalloh. Kejadian ini disaksikan oleh ikhwanya Ustadz Purwanto yaitu mas candra Kirana.
Demikianlah sekelumit kesaksian Ustadz Purwanto pengurus kelompok tqn Suryalaya desa Pesurungan kidul RT 04 / RW 02 Kec. Tegal Barat Kota Tegal dengan pembina Kyai Abdul karim
b. Kesaksian ikhwan asal Kota Bogor Ustadz Sudrajat Al-Miftah sbb:
Karomah Abah Gaos seperti kesaksian sariyah dan pasukannya yang sedang berperang jauh dari madinah.
Sepertinya karamah beliau yang kami ( saya dan seorang ikhwan ) saksikan perlu kami sampaikan kepada Para Ikhwan. Mudah-mudahan hal ini dapat menumbuhkan mahabbah kami kepada beliau. Penyaksian ini seperti kesaksian sariyah dan pasukanny yang sedang berperang jauh dari madinah.
Mereka mendengar Sayyidina Umar ra. Sariyah, jabal jabal jabal. Padahal Umar ra berada di masjidil Haram. Jarak mereka ratusan kilo meter, tapi mereka dapat mendengar suara umar ra yang ada di masjidil haram. Subhanallah, hal ini pun terjadi pada kami.
Pangresa Abah Gaos menyapa kami dengan jelas di depan rumah beliau dengan bahasa dan dialeknya yang khas. Padahal beliau sedang dalam perjalanan ke jakarta. Karamah beliau adalah bukti yang Allah tampakan kepada kami bahwa Abah Gaos adalah seorang penerus dari Guru Agung Qs. Bibarkati huma , alfatihah.
c. Kesaksian ikhwan asal dari ciamis Ustadz Ade Noeryawan sbb:
KEAJAIBAN DOA SANG GURU
Pada Rabu +- jam 6 tanggal 28 november 2012 Ayahku masuk rumah sakit
permata bunda ciamis untuk menjalani operasi hernia. Pas masuk UGD
dokter bilang jam 8 bisa operasi. Pemeriksaan lanjutan pun dilakukan.
Berdasarkan hasil pemeriksaan Operasi diputuskan untuk di pending karena
tensinya terlalu tinggi mncapai 210. Pending operasipun tidak hanya
dilakukan sekali, selain karena tensi tidak juga turun tapi karena di
temukan kondisi jantung yang kurang baik.
Ditengah kebingungan waktu
itu terlintaslah untuk datang ke Pesantren Sirnarasa Cisirri bertemu pangersa ABAH GAOS,
maka pada jum'at pagi datanglah untuk meminta doanya. beliaupun
mendoakan lewat air sirra yang telah ku beli sebelumnya.
Pada malam harinya Dokter memanggil keluarga, mengatakan bahwa oerasi harus
tetap dilakukan, tapi kemungkinan berhasil kurang dari 10% karena
kemungkinan gagal jantung, dan kalupun operasi dilakukan, dipastikan
harus masuk ICU.
Kebimbangan makin memuncak, terasa diujung tanduk,
Dioperasi kemungkinan besar akan gagal, berarti ayahku akan meninggal
saat operasi, Tidak dioperasipun tidak tega melihat penderitaannya karena
ususnya sudah terjepit. dan jalanpun tak sanggup, lemas layaknya orang
lumpuh. Dengan kayakinan penuh pada doa guru, keluarga mengijinkan dokter untuk melakukan tindakan operasi.
Keajaibanpun terjadi, menjelang operasi tensi stabil di angka 160
sampai selesai operasi, padahal sebelumnya untuk 180 pun susah. dan Alhamdulillah operasi lancar tanpa harus masuk ICU, dan sekarang sudah tinggal pemulihan, ayahku sudah bisa berjalan.
d. Kesaksian ikhwan asal dari kampong segambut kuala lumpur malaysia Ustadz Mohd Hafiz Othman sbb:
Alhamdulillah......... Trimakasih abah.d. Kesaksian ikhwan asal dari kampong segambut kuala lumpur malaysia Ustadz Mohd Hafiz Othman sbb:
Kisah ini dilalui oleh beliau (tidakk perlu saya sebutkan namanya) yang
penasaran / musykil mengenai siapakah penerus kemursyidan TQN yang ke-38
sewaktu menunaikan haji sebulan yang lalu.
Sewaktu SAI, beliau beristighosah kepada Allah dengan penuh pengharapan supaya ditunjukkan SIAPAKAH PENERUS MURSYID TQN yang ke-38 selepas Abah Anom yang menjadi pertanyaan yang sangat mendalam di hatinya.
Apa yang terjadi ? Dikala itu juga Allah mengabulkan doanya sepintas kilat. Tepat di depannya 2 lembaga manusia pilihan Allah yang sangat-sangat beliau kenali. Karena beliau juga masih ahlul bait dari keluarga besar Abah Anom & juga amat akrab dengan Abah Gaos.
Subhanallah...ternyata 2 sosok lembaga manusia itu tidak lain & tidak bukan adalah SYEKH AHMAD SHOHIBULWAFA TAJUL ARIFIN qs YG SEDANG BERJALAN BERIRINGAN BERSAMA SYEKH MUHAMMAD ABDUL GAOS SAEFULLAH MASLUL ra DI MASJIDIL HARAM.
Tapi beliau bertanya-tanya, apakah Abah Gaos pergi menunaikan haji ? Selesai SAI beliau terus menanyakan kepada saya lewat fb. "Apakah Abah Gaos Ra pergi ke Mekah ?". Saya jawab : "Tidak, karena saya baru saja ketemu & berfoto bersama Abah Gaos di Pengajian Manaqiban @ Sirnarasa. Fotonya juga masih disimpan & tercatat tanggalnya. Emang kenapa ?". Beliau terus mnceritakan pada saya apa yang beliau alami tadi.
Alhamdulillah...Maha Besar KeagunganMU..yang selama ini mnjadi pertanyaan & keraguan ku, telah KAU jawab dengan KEAJAIBAN-MU.
Mudah-mudahan kisah ini menjadi pedoman kita semua supaya tetap istiqomah pada PILIHAN_NYA agar tidak kehilangan arah & bercerai-berai. Kalau Allah menghendaki, jangankan yang dekat...yang jauh pun akan diberi Petunjuk bagi siapa-siapa yang berkehendak & yang Dikehendaki, aamiin Ya Robbal 'Alamin
e. Kesaksian ikhwan asal dari Purbalingga kh Moh Syafii Al Abror sbb :
SEMUA PERMASALAHAN DISERAHKAN KE ABAH GAOS
Pada hari Kamis, tanggal 6~12~2012 jam 02.00 Wib, Kyai Moh Syafi'I Abror, Pengasuh Pontren Nurul Barokah ds. Beji, kec. Bojongsari kab. Purbalingga terbangun dari tidur karena bermimpi bertemu dengan seorang Ulama Agung berjubah hitam, setelah didekati ternyata Pangersa Abah Anom,Qs.
Kemudian dengan sikap hormat dan tawadhuk (bhs jawanya = depe-depe) K Moh Syafi'I Abror menyampaikan berbagai masalah, spontan dijawab Pangersa Abah Anom,Qs : "Loh sekarang jangan ke saya, tanya ke Gaos". Setelah mendengar jawaban Pangersa Abah Anom,Qs, K Moh Syafi'I Abror terkejut hingga terbangun dari tidurnya. Bibarokati wakaromati Syaikhinalkirom Pangersa Abah Gaos, qs AL-Fatehah.
f. Kesaksian ikhwan asal dari DKI Jakarta sbb :
Alhamdulillah berkah karomah Abah Anom Qs wa bi karomati istiqomati Abah
Gaos Ra. Semalem Rabu, tanggal 28 November 2012 tepat pukul 23:00 (11)
WIB lantaran sebab sakitnya seorang Nashroni / Kristen Katholik
(Bpk.Soegito 80 thn) meminta
Talqin Dzikir kepada Pangersa Abah Gaos via telepon.
Sebelum Ane telepon Pangersa Bapak dan meminta talqin Pak Soegito selalu berbisik, "Puji Tuhan Yesus,,, Aku ingin bisa nafas, Aku ingin tentram, Aku ingin damai..., ini sudah kehendak-Nya, ini sudah kehendak-Nya,,, Guru Toto sudah mendampingi...".
Ane tanya, "Siapa Guru Toto..???..."
Dijawabnya, "Abah....".
Ketika itu,,, Ane refleks menunjukkan photo Pangersa Abah Gaos dari HP Ane, apakah ini Guru yang mendampingi Bapak..???....
Dijawab Pak Soegito dengan lirih, "Iyaaaa..." sambil menatap photo tersebut dalam-dalam dengan sesekali tersenyum. (Padahal sekalipun Pak Soegito belumlah pernah bertemu Pangersa Abah Gaos secara fisik).
Singkat cerita...
Setelah itu, Ane telepon Pangersa Abah Gaos, Pangersa Bapak bertanya, "Apa Pak soegito benar mau kembali ke Ruh Qudsi..???..."
Dijawab oleh Pak Soegito, "Iya... Terima kasihh,,, Saya MAU..."
Lalu di talqin lah Pak Soegito melalui telepon...
Saat talqin tersebut, yang ada diruangan itu meneteskan air mata, yang Ane sendiri gak ngerti, orang macem Ane pun bisa nangis...
Ane, temen Ane, anaknya Pak Soegito, dan cucunya Pak Soegito menjadi saksi di TKP mendampingi Bpk. Soegito, saat mengucapkan 2 Kalimat Syahadat dan Talqin Dzikir tersebut yang di bimbing oleh Pangersa Bapak...
Saat Ane telepon Pangersa Bapak, Ane katakan, "Ada orang Nashroni ingin meminta talqin dzikir dari Bapak, Beliau
sakit, tubuh sebelah kanannya stroke, susah nafas, dan kalo malam tiba
ada yang mengganggunya, hingga sulit tidur... Hari Minggu kemarin, minta
air do'a dari Bapak, dan malamnya bisa tidur tenang,,, bolehkah orang
Nashroni mengambil talqin dzikir...???... Bagaimana Bapak..???..."
Dijawab oleh Pangersa Bapak, "Masya Alloh.... Yang meminta itu bukan mulutnya dia Yayatttt..., juga bukan giginya dia Yayattt... Tapi Ruh nya... Ruhnya lah yang menginginkannya... Sampe MERINDING Bapak dengernya...."
Lalu Ane bertanya lagi, "Persiapan apa yang harus Yayat lakukan, apa Beliau harus wudhu dahulu...???..."
"Suruh mandi, lalu keramas,,, tidak usah wudhu,,, belum Islam mah gak perlu wudhu, karena belum pernah batal wudhu...."
catatan: Pangersa Bapak memang memanggil Ane Yayat, karena Nama Asli Ane Hidayat Ibnu Wahyudin Ibrohim.
g. Kesaksian ikhwan asal Purbalinggo sbb :
Sewaktu SAI, beliau beristighosah kepada Allah dengan penuh pengharapan supaya ditunjukkan SIAPAKAH PENERUS MURSYID TQN yang ke-38 selepas Abah Anom yang menjadi pertanyaan yang sangat mendalam di hatinya.
Apa yang terjadi ? Dikala itu juga Allah mengabulkan doanya sepintas kilat. Tepat di depannya 2 lembaga manusia pilihan Allah yang sangat-sangat beliau kenali. Karena beliau juga masih ahlul bait dari keluarga besar Abah Anom & juga amat akrab dengan Abah Gaos.
Subhanallah...ternyata 2 sosok lembaga manusia itu tidak lain & tidak bukan adalah SYEKH AHMAD SHOHIBULWAFA TAJUL ARIFIN qs YG SEDANG BERJALAN BERIRINGAN BERSAMA SYEKH MUHAMMAD ABDUL GAOS SAEFULLAH MASLUL ra DI MASJIDIL HARAM.
Tapi beliau bertanya-tanya, apakah Abah Gaos pergi menunaikan haji ? Selesai SAI beliau terus menanyakan kepada saya lewat fb. "Apakah Abah Gaos Ra pergi ke Mekah ?". Saya jawab : "Tidak, karena saya baru saja ketemu & berfoto bersama Abah Gaos di Pengajian Manaqiban @ Sirnarasa. Fotonya juga masih disimpan & tercatat tanggalnya. Emang kenapa ?". Beliau terus mnceritakan pada saya apa yang beliau alami tadi.
Alhamdulillah...Maha Besar KeagunganMU..yang selama ini mnjadi pertanyaan & keraguan ku, telah KAU jawab dengan KEAJAIBAN-MU.
Mudah-mudahan kisah ini menjadi pedoman kita semua supaya tetap istiqomah pada PILIHAN_NYA agar tidak kehilangan arah & bercerai-berai. Kalau Allah menghendaki, jangankan yang dekat...yang jauh pun akan diberi Petunjuk bagi siapa-siapa yang berkehendak & yang Dikehendaki, aamiin Ya Robbal 'Alamin
e. Kesaksian ikhwan asal dari Purbalingga kh Moh Syafii Al Abror sbb :
SEMUA PERMASALAHAN DISERAHKAN KE ABAH GAOS
Pada hari Kamis, tanggal 6~12~2012 jam 02.00 Wib, Kyai Moh Syafi'I Abror, Pengasuh Pontren Nurul Barokah ds. Beji, kec. Bojongsari kab. Purbalingga terbangun dari tidur karena bermimpi bertemu dengan seorang Ulama Agung berjubah hitam, setelah didekati ternyata Pangersa Abah Anom,Qs.
Kemudian dengan sikap hormat dan tawadhuk (bhs jawanya = depe-depe) K Moh Syafi'I Abror menyampaikan berbagai masalah, spontan dijawab Pangersa Abah Anom,Qs : "Loh sekarang jangan ke saya, tanya ke Gaos". Setelah mendengar jawaban Pangersa Abah Anom,Qs, K Moh Syafi'I Abror terkejut hingga terbangun dari tidurnya. Bibarokati wakaromati Syaikhinalkirom Pangersa Abah Gaos, qs AL-Fatehah.
f. Kesaksian ikhwan asal dari DKI Jakarta sbb :
Oleh :
Bang Udin Pitoy ( Hidayat Ibnu Wahyudin Ibrohim. )
Sebelum Ane telepon Pangersa Bapak dan meminta talqin Pak Soegito selalu berbisik, "Puji Tuhan Yesus,,, Aku ingin bisa nafas, Aku ingin tentram, Aku ingin damai..., ini sudah kehendak-Nya, ini sudah kehendak-Nya,,, Guru Toto sudah mendampingi...".
Ane tanya, "Siapa Guru Toto..???..."
Dijawabnya, "Abah....".
Ketika itu,,, Ane refleks menunjukkan photo Pangersa Abah Gaos dari HP Ane, apakah ini Guru yang mendampingi Bapak..???....
Dijawab Pak Soegito dengan lirih, "Iyaaaa..." sambil menatap photo tersebut dalam-dalam dengan sesekali tersenyum. (Padahal sekalipun Pak Soegito belumlah pernah bertemu Pangersa Abah Gaos secara fisik).
Singkat cerita...
Setelah itu, Ane telepon Pangersa Abah Gaos, Pangersa Bapak bertanya, "Apa Pak soegito benar mau kembali ke Ruh Qudsi..???..."
Dijawab oleh Pak Soegito, "Iya... Terima kasihh,,, Saya MAU..."
Lalu di talqin lah Pak Soegito melalui telepon...
Saat talqin tersebut, yang ada diruangan itu meneteskan air mata, yang Ane sendiri gak ngerti, orang macem Ane pun bisa nangis...
Ane, temen Ane, anaknya Pak Soegito, dan cucunya Pak Soegito menjadi saksi di TKP mendampingi Bpk. Soegito, saat mengucapkan 2 Kalimat Syahadat dan Talqin Dzikir tersebut yang di bimbing oleh Pangersa Bapak...
Dijawab oleh Pangersa Bapak, "Masya Alloh.... Yang meminta itu bukan mulutnya dia Yayatttt..., juga bukan giginya dia Yayattt... Tapi Ruh nya... Ruhnya lah yang menginginkannya... Sampe MERINDING Bapak dengernya...."
Lalu Ane bertanya lagi, "Persiapan apa yang harus Yayat lakukan, apa Beliau harus wudhu dahulu...???..."
"Suruh mandi, lalu keramas,,, tidak usah wudhu,,, belum Islam mah gak perlu wudhu, karena belum pernah batal wudhu...."
catatan: Pangersa Bapak memang memanggil Ane Yayat, karena Nama Asli Ane Hidayat Ibnu Wahyudin Ibrohim.
g. Kesaksian ikhwan asal Purbalinggo sbb :
Oleh : Binmas Imam Sutiyono
Beberapa
hari yang lalu 26 tahanan polres purbalingga talqin via hp oleh
Hadrotus Syaikh Muhammad Abdul Gaos Saefulloh Maslul Ra, subhanalloh
mereka mampu memahami dengan cepat seperti talqin berhadapan langsung
dengan Abah
Gaos,Ra........
Selesai Talqin saya bertanya :"apa yang saudara-saudara rasakan"
Mereka serentak menjawab : "kami merasa tenang" ALLohu akbar........
Saya
semakin ta'jub, sehabis magrib saya bagikan lembaran foto copy amaliah
harian, ketika seorang dari mereka memimpin dzikir berjamaah,
subhanalloh KOMPAK sekali dan nada
dzikirnya seperti sudah lama ditalqin, ruang tahananpun bergema kalimah
"LAAAILAAHA ILLALLOH" saya terharu mendengar suara yang begitu
mengetarkan qolbu, segera saya keluar dari tahanan karena tidak mampu
lagi membendung linangan air mata....
Tanpa
berkah dan karomah Hadrotus Syaikh Muhammad Abdul Gaos Saefulloh Maslul
Ra, tak akan mungkin membekas dihati para tahanan. Semoga dengan
melekatnya dzikir dihati saudara-saudara kita yang ada ditahanan dapat
memberi warna dalam kehidupan mereka,,,aamiin
h. Kesaksian ikhwan asal dari DKI Jakarta sbb :
5 komentar:
hah...abah gaos jd mursyid untuk muridnya sendiri..bukan untuk TQN suryalaya...seorang mursyid itu rendah diri, sederhana dan membimbing para ikhwan dan akhwatnya,,bukan menonjolkan kemewahan,kebanggaan atas pengakuan mursyid atas muridnya..wkkk
Se inget saya Karomah Pangersa Abah Anom itu bukan yang ajib-ajib remeh temeh. Tapi ketika berdekatan dengan Beliau berrgetar hati ini mengingat ALLAH yang tadinya malas beribadah jadi bangkit. Silau mata ini melihat cahaya wajahnya. Walaupun fisik sudah tidak dapat bertemu... Mengenang Beliau masih menggetarkan hati ini untuk Daikrullah...... Pangersa Abah terimakasih atas kebaikanmu. Terimalah hamba menjadi murid mu..
Maaf, untuk sekedar dicermati dan direnungkan pernyataan dibawah ini:
Berdasar Surat Pernyataan Abah Anom No. 211.Pps.X.1998 (Wasiat Abah Anom) yang berbunyi:
"Yang bertandatangan di bawah ini, KH Ahmad Shohibul Wafa Tajul Arifin:
Guru Mursyid Tarekat Qadiriyah Naqsyabandiyah Suryalaya
Sesepuh Pondok Pesantren Suryalaya, ... "
Dan Pernyataan dari Ust. Gaos yang seperti ini :
" Apabila dahulu Pangersa Abah Anom qs mengaku seorang Mursyid, maka saya tidak mau berguru kepada Pangersa Abah Anom qs "
Thoriqoh mah teu kenging parasea wae. Atuh moal wushul.
Posting Komentar