.

.

Rabu, 27 Juni 2012

MAKLUMAT SHOLAT NISFU SYA'BAN

Pada malam 15 nisfu Sya'ban, ditutuplah "Buku Catatan Perjalanan Hidup" setiap manusia. Dan akan dibuka lembaran buku baru untuk tahun yang akan datang. Kita berharap, akhir dan awal dari lembaran buku catatan hidup kita diisi dengan amal kebaikan. Salah satunya adalah dengan melaksanakan Shalat sunat Nisfu Sya'ban. Shalat ini sebanyak 100 rakaat, 1000 kali membaca qulhuwalloohu ahad (QS Al-Ikhlash). Baca juga Maklumat Abah Anom yang ditandatangani pada 1 Juni 1982 mengenai hal ini. Baca Maklumatnya .

Niatnya :
Usholli sunnatan nisfu sya'ban rok'ataini (imaaman/ma'muuman) lillahi ta'alaa. Allaahu akbar
(Aku niat shalat sunat nisfu sya'ban 2 rakaat (menjadi imam/makmum) karena Allah Ta'ala. Allahu akbar. 

Banyaknya : 100 rakaat (50 kali salam) lebih baik berjamaah.
Bacaannya : Setiap rakaat setelah Fatihah membaca surat al-Ikhlas (Qulhu walloohu ahad) 10 kali
 

Waktunya  : Setelah shalat sunat ba'diyah Maghrib kemudian dilanjutkan setelah Isya (Fardhu Maghrib, dzikir, ba'diyah Maghrib, Nisfu Sya'ban, (masuk Isya), shalat sunat qobliyah Isya, Fardhu Isya, Ba'diyah Isya, dzikir, lanjutan Nisfu Sya'ban;).

Do'a setelah shalat sunat Nisfu Sya'ban:

 


 

Artinya
"Ya Allah! Tuhan yang membangkitkan dan tak ada yang sanggup membangkitkan kecuali Dia, ya Tuhan yang Maha Luhur dan Agung dan yang Maha Pemurah memberi nikmat-nikmat. Tidak ada Tuhan yang lain melainkan Engkau yang menolong orang-orang yang memohon pertolongan dan melindungi orang-orang serta mengamankan dari sekalian yang dikhawatirkan dan ditakuti.

Ya Allah andai kata telah ditakdirkan di sisi Mu akan daku dalam buku Azaly, bahwa aku celaka dan sedikit rezeki, terusir dan diharamkan akan daku maka hapuskanlah (apa-apa yang tercatat/tertulis dalam buku Azaly itu) dengan kemurahan-Mu. Dan tetapkanlah di sisi-Mu dalam buku Azaly itu (tukarkanlah akan keadaan di azalyku itu) dengan kebahagiaan lagi memperoleh rezeki yang dipergunakan untuk kebaikan, sesungguhnya Engkau berkata dan kata-kata-Mu adalah benar; sebagaimana tercantum di dalam Kitab-Mu yang Engkau turunkan atas lisan Nabi-Mu yang diutus (Muhammad saw.), "Yakni dihapuskan Allah barang yang dikehendakinya (perkataan/pernyataan yang menyimpang) dan ditetapkan-Nya di sisi-Nya di Azaly".

Ya Allah dengan keagunganMu pada malam Nisfu Sya'ban yang mulia / berkat ini, yang memisahkan kepadanya tiap-tiap perkara/keada










PONDOK PESANTREN SURYALAYA
Desa Tanjungkerta - Kecamatan Pagerageung
Kabupaten Tasikmalaya
Pos Box No. 1 Panumbangan Tasikmalay

MAKLUMAT
 
Dari : Sesepuh Pondok Pesantren Suryalaya
Kepada : 1. Pengurus Yayasan Serba Bakti PPS


2. Sesepuh Ikhwan TQN PPS


3. Muballigh Muballighoh PPS


4. Ikhwan Tarekat Qoodiriyyah Naqsyabandiyyah PPS
 
Assalamu'alaikum wr.wb.
1. Sebagaimana kita maklumi bersama bahwa setiap bulan Sya'ban kita juga melaksanakan Shalat Sunnat Nisfu Sya'ban. Hal tersebut kita laksanakan berdasarkan keterangan dari Hadits Nabi Saw. yang terdapat dalam kitab al-Ghoniyyah litthoolibi thoriqil haq lisyaikhi 'abdil qoodiiril jailanil hasani (Dari kitab Ghoniyyah bagi orang-orang yang mencari jalan Allah yang haq, karangan Syekh Abdul Qodir Jailani keturunan Hasan bin 'Ali) halaman 192.
 
 
Artinya : Fasal ini menerangkan tentang shalat yang berlaku pada malam Nisfu Sya'ban. Adapun shalat yang dilaksanakan pada malam Nisfu Sya'ban adalah 100 rakaat dengan 1000 kali membaca Qul huwalloohu ahad. Pada setiap rakaat setelah membaca Fatihah kemudian membaca Qul Huwalloohu ahad 10 kali. Dan shalat semacam ini disebut sholaatul Khoiir; bermacam-macam keberkahannya. Ulama shalaf yang sholeh selalu berkumpul untuk melaksanakan shalat ini (shalat Nisfu Sya'ban) serta dilaksanakan dengan cara berjamaah. Di dalam shalat sunat nisfu ini terdapat keutamaan yang banyak dan pahala yang berlipat ganda.
 
Diriwayatkan dari al-Hasan Rohimahullooh, sesungguhnya ia berkata : telah memberitakan kepadaku 30 orang Sahabat-sahabat Rasulullah Saw. "Sesungguhnya siapa-siapa yang mengerjakan shalat pada malam ini yakni (malam Nisfu Sya'ban), maka Allah memberi kepadanya 70 kali penglihatan dan Allah memberi kepadanya pada setiap penglihatan 70 kebutuhan, pemberian yang paling rendah adalah ampunan Allah Swt.
 
2. Himbauan khusus kepada para Muballigh PP. Suryalaya. Abah mengharapkan kiranya agar para Muballigh :
a. Tetap menjadi contoh tauladan bagi para kaum Muslimin Muslimat Ikhwan Tarekat Qoodiriyyah Naqsyabandiyyah baik tingkah lakunya, ucapannya, perbuatannya maupun amaliyahnya.
b. Sebaiknya atau diharuskan untuk menseponsori dalam kebaikan, khususnya dalam amaliyah ubudiyah dan hendaknya selalu tampil menjadi pimpinan/imam begi para Ikhwan untuk melaksanakan shalat berjamaah, dzikir, khotaman dan ibadah-ibadah lainnya.
c. Dikala akan berdakwah ditengah-tengah Ikhwan TQN harus diawali dengan ibadaha berjamaah (shalat, dzikir, khotaman dan lain-lain). Kemudian harus menjadi keyakinan para Muballigh Muballighoh bahwa menyampaikan ilmu itu harus dapat dan harus bisa mengalamkan terlebih dahulu apa-apa yang telah di sampaikan kepada para Ikhwan TQN.
Bukankan Allah berfirman di dalam al-Qur'an surat al-Baqarah ayat 44 yang telah sama-sama kita ketahui :
Artinya : Mengapa kamu menyuruh orang lain (mengerjakan) kebaktian/kebajikan, sedang kamu melupakan diri (kewajiban)mu sendiri, padahal kamu membaca? Maka tidakkah kamu berfikir?
d. Jangan bertentangan segala ucap laku dengan TANBIH, yang isinya antara lain "Mengikuti perintah agama dan negara"
e. Agar lebih memperbanyak/memperdalam ilmu pengetahuan, baik pengetahuan agama maupun pengetahuan umum dalam rangka berhasilnya pelaksanaan dakwah islamiah.


Demikian penjelasan mengenai shalat sunnat Nisfu Sya'ban. Mudah-mudahan amal kita semua mendapat ridho dari Allah Swt. Dan mudah-mudahan para Muballigh Muballighoh tambah giat dalam melaksanakan dakwah islamiyah di bumi negara tercinta ini, demi berkembangnya agama Islam umumnya dan Tarekat Qoodiriyyah Naqsyabandiyyah pada khususnya.
Wa'alloohi tawakkalna wailahil mashiir
Wassalamu'alaikum wr.wb.
 







=======================================================================


KAJIAN AKHIR TAHUN

Kaleidoscope Akhir Tahun Masehi, Kemarin sudah Kita Lalui Kaleidoscope Hijriah Apa Yang Sudah Kita Dapat Dari Diri Kita, Bisa Berbuat Apa Kita Terhadap Sesama Para Makhluk Ciptaan Allah Telah Berbuat Baikkah Kita Dalam Kurun Waktu Setahun Atau sebaliknya Kita Tidak Pernah Berbuat Baik Sama Sekali Kepada Orang Orang Yang Telah Menyangi Diri Kita.

“ Alastu Birrobikum, Qoolu bala syahidna “ Ya ini adalah suatu Perjanjian Luhur dan begitu Agung Pengakuan Ruuh Kita Kepada Sang Maha Pencipta Para Makhluknya.
Masihkah Kita Dapat Berjalan Diatas Kesombongan Serta Ke Angkuhan Kita Bila Kita dapat Memahami Kalimat Tersebut ?

Waktu 4 Bulan Ketika Ruuh Kita Di Munculkan Kedalam Suatu Alam Kandungan Begitu Sucinya Ruuh Yang Ditiupkan Dalam Jazad Ibunda yang di titipkan Singga Sanah Alam Rahim Berkembang waktu demi waktu Dalam Balutan Gumpalan Jazad.

Setelah Waktu Berjalan 9 Bulan Sempurnalah Suatu Jazad Mungil yang sudah Sekian Lama Membalut Ruuh Yang Begitu Suci di dalam Alam Rahim, Bagian Demi Bagian Anggota Tubuh Kita Terbentuk Dengan Sempurna Mulai Kepala dengan Kelengkapan 2 2 Mata, 2 Telinga, Hidung, Pipi kanan dan Kiri, Dahi Serta Mulut yang dilengkapi dengan Lidah, Bagian Jazad Pada Anggota Badan Allah SWT pun melengkapi dengan 2 Tangan kanan dan Kiri yg mempunyai masing2 , 5 Ruas Jari , 2 buah susu kanan dan kiri dengan Di Topang Oleh Tulang Rusuk, Pada Bagian Bawah Anggota Tubuh Allah SWT pun melengkapi dengan Kaki kanan dan Kiri dengan kelengkapan 5 Ruas Jari Kaki.

Allah SWT Membentuk Seluruh Anggota Tubuh Kita Dengan Indah dan Sempurna dengan Kegunaan Serta letak Anggota Tubuh Dengan Tepat pada Posisi dan Fungsi Yang mempunyai Perbedaan satu Sama Lainnya.

Perjalanan Waktu demi Waktu Munculah Jazad Mungil pada Alam Dunya Dengan Keadaan Telanjang Kita dikeluarkan dalam Alam Rahim Ibunda atas KehendakNYA.
Tertawakah Atau Menangiskah kita pada Saat Itu ? yang Jelas banyak kita melihat kita dalam Keadaan Menangis pada saat Kita di wujudkan untuk pertama kali Merasakan Keberadan Diri Di Alam Dunya Yang FANA, Ketika Tangisan Pertama Kali Kita Menjerit Mungkin Dalam Bathin Yang Masih Suci akan Berkata “ Ya Allah Janganlah Kau Turunkan Aku pada Dunya Ini “ Namun Allah SWT mempunyai kehendak Lain pada diri Kita Yahh “Qodrat dan Irodat “ itulah Kehendak Allah pada Diri Kita Mau Tidak Mau Senang Tidak Senang Bila Allah SWT Telah Berkehendak Pada Diri Kita, Maka Kitapun Tidak akan bisa mengelak atas KehendakNYA.

Kesempurna’an Seluruh Anggota Tubuh Tidaklah Lengkap Bila Allah SWT tidak membekali Diri Kita Dengan Aqli/akal, serta Qolbu/Qolbun

Akal , Allah SWT menyempurnakan Diri Kita dengan Akal, yah itulah yang membedakan Diri Kita dengan Makhluk2 Ciptaan Allah SWT dengan Makhluk Lainya.
Akal adalah Suatu Alat Kerja Yang mendapat perintah Kerja Yang Dikirim Dari Qolbu, Akal Yang akan Memproses Kinerja Dari Qolbu, Pancaran Perintah yang dikeluarkan Dari Qolbu akan di Proses oleh Akal, kemudian Akal akan memberi Isyarah Kepada Anggota Tubuh Lainnya, Qolbu akan Memerintahkan kepada Akal Untuk menjalani Perbuatan Mudarot maka Akalpun akan memerintahkan pada Anggota Tubuh Lainya menuju Jalan Yang Mudarot, Kepada Kaki untuk Berjalan Menuju Tempat Maksiat Maka Kakipun akan Menuju Tempat Maksiat, Perintah Akal Kepada Tangan Untuk Mencuri Maka Tanganpun akan Mencuri, Kepada Mulut Untuk Ber Ghibah, Maka Mulutpun akan Selalu senang Untuk melakukan Ghibah.

Dan Ketika Qolbu Memerintahkan Akal Untuk Selalu Berjalan Dalam Ibadah Maka Akal Pun memerintahkan Kaki Akan Selalu Berjalan Menuju Suatu Majelis Taklim atau Majelis Dzikir, Ketika akal memerintahkan Kepada Tangan Maka Tangan itupun akan selalu Senang Bersodaqoh, Ketika Akal Memerintahkan Mulut, Maka Mulutpun akan Selalu Senang Memuji , Menganggungkan Nama Sang Kholiq dan Mulutpun Selalu Mengucapkan Kalimat TOYIBAH.

Akal Dan Qolbu Adalah Suatu Tempat Yang Selalu Menjaga Kesucian Pada RUUH, Kita kembali pada Perjanjian Ruuh kepada Sang Maha Pencipta “ Alastu Birrobikum, Qoolu bala syahidna “ Kita Dititipkan Ruuh dalam Keadaan Suci maka Kitapun Wajib Mengembalikan Ruuh Itu dalam Keadaan Suci Pula.

Kehadiran Makhluk Allah SWT, yang Bernama Iblis Laknatulloh, Hanyah Menginginkan 2 Dari Dalam Kita yaitu Akal Dan Qolbu , Iblis Laknatulloh Hanya memberikan Angan Angan Serta ke Indahan Tipu Daya dengan Masuk Melalui Urat-urat Nadi Kita melau Perjalan Darah Kita Untuk Mempengaruhi Akal Dan Qolbu Tujuannya adalah Satu, Mengikuti Perintah Yang Disampaikan, Ketika Akal dan Qolbu Yang sudah Terkontaminasi Dengan Perintah Iblis Laknatulloh Terutama Sebagai Sasaran Utamanya Iblis Laknatulloh adalah Qolbu, Karena qolbu adalah Central dari Semua kehidupan dalam diri Kita.

Akal Dan Qolbu Dalam Diri kita akan Selalu Terbungkus dengan Suatu Tempat yaitu Dengan Sebutan IMAN, Iman Dalam Diri Kita adalah menjadi suatu Kekuatan yang Berada didalamnya Akal dan Qolbu, Ketika Iblis Laknatulloh Memasuki Wilayah Area ini Bila Kita Rapuh Kekuatan Iman Kita Maka Runtuhlah Segala Kekuatan Yang sudah Dibangun Oleh Akal dan Qolbu Tetapi Bila Kita Merasakan Kekuatan Yang Kita Bangun Untuk Kekuatan Iman Cukup Kuat Dalam Diri Kita Maka Sirnalah Segala Bentuk Tipu Daya Yang Telah Dijanjikan Oleh Iblis Laknatulloh.

Dzikir Jahar Dan Dzikir Koffi yang Telah Diajarkan Oleh Guru Agung, Guru Muryid Syekh Al-Mukarom Sohibul Wafa Tajul Arifin QS, adalah suatu Bukti Nyata Abah QS membekali untuk Semua Ikwannya untuk memperkuat Pertahanan Iman dalam Diri Kita agar Iblis laknatulloh tidak Mudah meruntuhkan Kekuatan Iman Para Ikwannya.

Dzikir Jahar adalah Bekal untuk Melapisi Kekuatan Pada Seluruh Anggota Tubuh Kita yang telah Diciptakan Oleh Sang Kholiq dengan Begitu Sempurna.
Dzikir Koffi adalah Bekal Untuk Melapisi Kekuatan Pada Akal dan Qolbu yang mana Kedua Faktor ini yang Selalu Menjaga Kesucian RUUH.

Pancaran Dzikir Yang akan dipancarkan / dihasilkan Oleh Dzikir Jahar dan Dzikir Koffi membentuk Suatu NUR ILLAHI yang Mengitari pada Seluruh Titik Titik Latifa. Dalam Diri Kita, Ketika Nur Illahi Telah Terpancar Dalam Semua Titik Titik Latifa Maka Terlindunglah Diri Kita dari Tipu Daya Iblis Laknatulloh, Kekuatan Iman Dalam Diri Kita akan Dilindungi Oleh Nur Illahi maka Terjagalah Kesucian RUUH kita yang sudah Di Damping Oleh Akal dan Qolbu.

Nur Illahi akan Selalu Berada dalam Qolbu Kita, Ketika kita dipanggil untuk Menghadap Pada Sang Kholiq, Maka Nur Illahi Selalu Berada Dekat Dengan Qolbu, Alam Qubur akan Selalu Bersinar Dengan Nur Illahi , Benteng/ kekuatan Iman adalah Qolbu maka Allah SWT akan Menanyakan Qolbu Kita Terlebih Dahulu Sebelum Menanyakan Seluruh Anggota Tubuh Kita lainya.

Dalam Kesempatan Masa Akhir Tahun 2012 Saya Pribadi Yang Dhoif ini Mengajak untuk Mengulas Kehidupan yang Telah kita jalani selama setahun ini , Mari Kita Bermuasabah / Instropeksi Diri Kita Masing-masing Guna Menjaga Kesucian Ruuh Kita ketika Kita di Minta Pertanggung Jawaban Oleh Allah SWT di kemudian Hari, Bahwa Sesungguhnya Siksa Qubur itu ada dan Benar , Siksa Neraka Itu ada dan Benar, Dan Janji Allah SWT Tentang Syurga Adalah Nyata.

Bibarokatihi Guru Agung, Guru Muryid Syekh Al-Mukarom Sohibul Wafa Tajul Arifin QS, Alfateha.

Mohon Maaf Lahir Bathin Atas Kebodohan Saya Pribadi Dalam Membuat Artikel Ini


Jumat, 22 Juni 2012

SARANA/MEDIA/ALAT UNTUK MENGINGAT DAN MENYEBUT

Oleh : Anfas Kusumo Al-Akhyar

" Telinga adalah perantara, mata adalah pecinta yang menyatu dengan sang kekasih, mata adalah karunia yang nyata, sedangkan telinga hanya memiliki kata-kata yang menjanjikan....... Dalam mendengar ada perubahan sifat, dalam melihat , ada perubahan hakekat........ Jika pengetahuanmu tentang api ditentukan oleh kata-kata semata, coba matangkan dengan kata "api". Sudilah engkau pergi ke balik nama dan huruf, sucikanlah dirimu sepenuhnya....... Dan kelak, saksikanlah dalam lubuk hatimu sendiri sendiri seluruh pengetahuan para Nabi, tanpa buku, tanpa belajar, dan tanpa pengajar".
(Jalaluddin Ar-Rumi)

Terdapat perbedaan yang mendasar antara : Ingat Allah (Dzikrullah), dengan menyebut Nama-nama Allah secara berulang-ulang secara lisan (lidah mulut atau lisan hati). Mengingat & menyebut Allah hanya bisa dilakukan oleh orang-orang yang sudah bertemu dan melihat  Allah  didunia ini. Mustahil orang yang belum bertemu dan melihat Allah dapat mengingat Allah. Mulut dan hati menyebut Nama Allah, tapi pikiran, khayalan dan perasaan justru ingat istri, anak, pekerjaan dan lain sebagainya. Mengingat adalah pebuatan batin, sedangkan menyebut adalah perbuatan mulut.

Orang-orang yang sudah bertemu dan Melihat Allah, akan dengan mudah untuk mengingat Allah dimana saja dan kapan saja, baik sedang main FB, berjalan, duduk, naik kendaraan dan bahkan selagi tidur nyenyak, semudah mengingat wajah Sang Pacar / orang tua kandung kita.

 Mari kita renungkan Firman Alloh:


Artinya:
Kamu tidak menyembah yang selain Allah kecuali hanya (menyembah) nama-nama yang kamu dan nenek moyangmu membuat-buatnya. Allah tidak menurunkan suatu keteranganpun tentang nama-nama itu. Keputusan itu hanyalah kepunyaan Allah. Dia telah memerintahkan agar kamu tidak menyembah selain Dia. Itulah agama yang lurus, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui."  ( QS : Yusuf Ayat  : 40 )



"Dan di antara manusia ada orang yang menyembah Allah dengan berada di tepi [981]; maka jika ia memperoleh kebajikan, tetaplah ia dalam keadaan itu, dan jika ia ditimpa oleh suatu bencana, berbaliklah ia ke belakang [982]. Rugilah ia di dunia dan di akhirat. Yang demikian itu adalah kerugian yang nyata." (  QS : Al-Hajj Ayat : 11)

Jalan menuju pertemuan dengan Allah itu tergantung prasangka kita. Akan mudah, kalau kita berprasangka seperti itu, sebaliknya, perjalanan itu akan menjadi sulit dan berat, jika kita berprasangka sulit untuk menuju pertemuan dengan-Nya......... "Aku tergantung prasangka hamba-Ku" (Hadits Qudsi)

Kita lebih mudah mengingat Sang Pacar dari pada mengingat Alloh...itu semua disebabkan mengingat sang pacar ada obyek yang kita lihat sehingga  kita tertarik / menyukainya, Nah disinilah kita perlu bertanya kepada diri sendiri. " Apakah kita sudah mencintai dzikir ? Kalau kita mengaku  mencintai dzikir, kenapa kita sulit untuk  mengingat Alloh....hayoo?

Untuk itulah kita harus berusaha untuk bisa mencintai dzikir. Jika kita benar-benar mencintai dzikir tentu hal-hal yang berhubungan dengan rasa malas, lelah, letih dan seterusnya pasti akan hilang dengan sendirinya. Karena cinta itu dapat menghapus semua rasa dan menumbuhkan semangat didalam berdzikir. 

Tanda jika kita sudah mencintai dzikir adalah ia tidak akan merasa capai, lelah, malas ketika kita mengamalkan dzikir, dikening tidak mengkerut, pikiran tidak ada beban, memori otak diam, qolbu menjadi hidup walaupun masih lemah. Kalau sudah diberi anugerah seperti ini, jangan sedikitpun berpaling meninggalkan dzikr.

Agar kita bisa berdzikir seperti itu, Maka gunakanlah media yang diberi oleh Guru Mursyid, yaitu ROBITHOH.
Wallahu a'lam


OBYEK SEBAGAI ALAT BANTU

Mengingat pacar obyeknya bisa karena kecantikannya, senyumnya, matanya, bibirnya atau pun perkataannya dan lain-lainnya....itu semua adalah obyek dari ingatan bangsa nafsu. itu juga disebut mengingat.

Bagaimana dengan mengingat Alloh? apakah caranya sama...sama, cuman didalam thoriqoh mensiasati mengingat Alloh dengan membayangkan wajah mursyidnya (Robithoh), sehingga diharapkan dengan wajah Guru Mursyid sebagai obyeknya akan terekam dialam bawah sadar kita. Ini adalah bentuk sarana untuk berlatih mengingat Alloh, yang dulunya kita sering merekam di alam bawah sadar kita dengan berbagai macam rekaman dalam kehidupan sehari-hari, baik yang jelek maupun yang baik semuanya disave di alam bawah sadar kita. Sehingga yang muncul ketika kita ingat adalah obyek yang kita rekam.

Untuk itulah ketika kita dikenalkan oleh guru Mursyid dengan yang namanya Robithoh sangat sulit dan terjadi benturan yang sangat hebat, disebabkan data file yang kita rekam berbeda dari sebelumnya. Yang dulunya men save tanpa dzikir, sekarang men save diiringi dzikir.

Hayoo... kita koreksi diri kita pribadi apakah kita sudah bisa mengingat Alloh dengan alat atau sarana robithoh, minimal sama ketika kita mengingat sang pacar? kalau belum bisa...berarti obyek kita salah?

Kenapa bisa salah....sebab obyek yang diberikan oleh sang guru, belum mampu menghadirkan ingatan kepada Alloh.

Kalau begitu Guru saya yang salah? kalau guru saya salah...tapi kenapa saya dengan mudah bisa mengingat pacar.

Jadi tidak mungkin guru saya yang salah,...mungkinkah obyeknya yang salah?...

Tidak mungkin obyeknya salah, kalau obyeknya bisa salah...kenapa saya tidak salah dalam mengingat ketika ingat sang pacar?.

Ketika saya merenungi, oh....ternyata tanpa kita sadari kita telah diberikan  2 obyek untuk sarana mengingat Alloh...bisa lewat membayangkan wajah Guru Mursyidnya (Robithoh) dan juga bisa lewat mengingat Nama Alloh (Ismu Dzat)

Tetapi tetap saja kita susah mengingat Alloh, disebabkan kita dari kecil tidak pernah dilatih untuk mengingat Alloh, lihatlah anak-anak kita?, Apakah kita pernah melatih anak kita untuk mengingat Alloh? Pasti jawabannya " Tidak "...Padahal ini adalah tugas kita sebagai orang tua untuk melatih, mendidik, mendikte Laa ilaaha illalloh agar supaya ketika sang anak sudah baligh, ia tidak akan bingung dan asing lagi dengan yang namanya bangsa ruhani.

Ingatlah! Alloh telah memberikan petunjuk dan sarana untuk manusia dengan adanya ingatan dan kerinduan ketika kita terbayang-bayang wajah sang pacar dan selalu mengingat dan menyebut namanya. Itulah tanda bahwa ruhani kita telah beranjak dewasa dan ingin dikenal serta telah siap untuk berinteraksi dengan Tuhannya.
Wallahu a'lam



BERBAGAI SARANA ATAU ALAT UNTUK MENGINGAT ALLOH


Didalam kitab At-Ta'rifat halaman 256 :
" hidayah adalah petunjuk akan sesuatu yang dapat menyampaikan kepada apa yang dituntut "
Definisi ini dapat disimpulkan, bahwa segala sesuatu yang dapat menjadi  prasarana dan sarana keberhasilan disebut "Hidayah".

Marilah sejenak meniliti diri masing masing , perhatikan rutinitas kegiatan sehari-hari kita, dari bangun tidur,makan minum bekerja mencari nafkah atau belajar dan kegiatan lainya, kemudian pulang istirahat,tidur. Dari hari-kehari bulan kebulan dan tahun ketahun bahkan seterusnya rutinitas seperti ini kita jalani, SHALAT kita banyak terselip diantara rutinitas kehidupan SEHARI HARI.

Bila rangkaian kegiatan aktivitas seperti diatas dilakukan setiap hari tanpa diiringi ingat kepada Allah, kira-kira bisakah shalat kita khusuk? sudah pasti jawabnya adalah " tidak ". Sebab aktivitas dan kegiatan sehari-hari kita yang terekam adalah aktivitas yang tidak disertai dengan dzikir.

Makanya kita sangat kesulitan sekali Ketika kita belajar mengingat Alloh dengan dzikir, karena disana banyak terdapat rekaman-rekaman aktivitas yang tidak disertai dengan dzikir, sehingga ketika kita mencoba untuk mengkonek hati, sinyal-sinyal yang dipancarkan oleh qolbu terganggu dengan adanya banyak file yang tidak bermanfaat yang mendominasi memori otak.

Ketika kita coba untuk berusaha menghubungi qolbu, maka yang muncul adalah hasil dari rekaman-rekaman yang telah lalu, biasanya rekaman ini akan muncul berupa beraneka ragam bisikan yang ada di hati kita. hal ini akan berpengaruh ketika kita mencoba untuk belajar berdzikir dihati.

Mari kita belajar mengisi sesuatu dalam kehidupan sehari-hari yang kita jumpai dengan disisipi dzikir, sehingga dialam bawah sadar kita akan terekam dzikir....apakah kita tidak bosan setiap hari kita tidak tahu diri sendiri...dari makan tidak tahu sedang makan, dari sholat tidak tahu sedang sholat, dari mengajar tidak tahu lagi mengajar, lagi duduk tidak tahu lagi duduk, lagi buang air besar tidak tahu lagi buang air besar dan lain-lainnya.

Pertanyaannya kita itu siapa dan lagi dimana ketika sedang makan, sholat, duduk. Cobalah diingatkan qolbu kita walaupun satu detik dengan dzikir sehingga kita dapat menyadari dan merasa bahwa ini loh saya yang sedang makan, Kalau kita sudah mampu eling dan mawas diri sendiri pasti engkau tidak akan berbuat angkara murka dimuka bumi ini.
Sesungguhnya perilaku kita sehari-hari adalah cermin dari hasil rekaman yang terdahulu,  sehingga menjadi suatu  kebiasaan sehari-hari kita. Makanya ketika dikenalkan dengan dzikir yang khususnya khofi, kita sangat sulit untuk bisa berdzikir diqolbu, disebabkan dari semenjak kecil, kita tidak pernah dikenalkan dengan yang namanya qolbu.

Itulah sebabnya orang yang sedang belajar dzikir, belum mampu berdzikir didalam qolbu. Kalaupun mampu...maka itu hanya bagian dari hasil rekaman memori otak yang terdahulu. Kalau ingin mampu berdzikir didalam qolbu, maka kita harus bisa memahami dan mengenal semua gerak gerik memori otak kita.

Jika tidak mengenalnya, bagaimana bisa mengenal qolbu ? untuk itulah biasakanlah berdzikir dengan menggunakan media yang ada...dengan demikian kebiasaan seperti itu akan terekam oleh otak bawah sadar kita. Sehingga ketika rekaman ini  muncul, ia akan mengingatkan kita pada qolbu. Dan kita hanya menyaksikan sesuatu yang berdzikir dan berdenyut dengan sendirinya pada qolbu, ia hidup tak memerlukan ingatan otak.
Agar kita bisa konek (menyambung) pada qolbu, maka dzikirnya harus bisa terlepas dari ketergantungan pada memori otak.

Kita masih berdzikir menggunakan akal pikiran yang ada dikepala...tandanya jika kita berdzikir akan cepat merasa capai, lelah dan lain-lainnya. Coba lepaskan dzikir kita dari inang memory otak dengan belajar menggunakan qolbu (hati).

Bagaimana caranya agar kita bisa konek didalam qolbu?...salah satunya menggunakan media yang ada disekitar kita...misal ketika kita nonton TV, mendengarkan Musik, pegang HP dan lain-lainnya...kita coba sarana tersebut ditempeli dzikir khofi, sehingga memori otak kita secara otomatis akan menyambung bila melihat misal tv dan secara otomatis pula akan ingat pula dzikir khofi. Subhanalloh...jika ini bisa kita lakukan secara istiqomah, maka secara otomatis kita sudah mengurangi kadar hijab kita.

Dari Ingatan yang tadinya tak berguna menjadi berguna atau bermanfaat sebagai alat atau sarana mengingat Alloh SWT. Dengan demikian secara lambat laun kita sudah bisa melepaskan hati dari ketergantungan akal pikiran kita. Sehingga secara otomatis memori akal kita akan men save sesuatu yang telah dialiri dzikir kedalam alam bawah sadar kita, saya analogikan sebagai berikut:
waktu pertama kali belajar nyetir mobil pasti yang sangat dominan adalah otak, khususnya otak kiri. Jadi ketika akan menginjak gas/rem seluruh perhatian otak akan terpusat kearah itu atau bahkan kadang mata harus melihat kekaki untuk memastikannya, atau saat ingin pindah persneling, pasti juga akan terjadi hal yang sama.

Setelah belajar dan terus belajar dan lihai, maka waktu injak gas dan rem, pindah perseneling, menikung , menyalib semua bisa dilakukan secara santai dikarenakan insting/alam bawah sadar yang bekerja. Pada fase ini anda bisa menyetir mobil sambil santai mendegar radio, sambil bertelpon, ngobrol dan lain sebagainya.

Pada tahap awal belajar dzikir khofi, maka akan sulit untuk tetap berdzikir khofi sementara otak fokus kpd tulisan didalam buku, atau pada layar monitor yg menuntut otak untuk bekerja dengan analogi diatas sulit bagi orang yg baru belajar nyetir mobil.
Dengan analogi diatas sulit bagi orang yg baru belajar nyetir mobil. bisa nyetri mobil dengan baik sambil ndengerin musik/ngobrol dikaarenakan perhatian otak tertuku kpd aktivitas nyetir

Pada fase ini untuk dapat berdzikir khofi otak harus berhenti sejenak dari aktifitasnya dan mengingatkan qolbu utk dzikir khofi, sedangkan pada fase yg sudah lihai/ahli maka tanpa diingatkan oleh otak qolbu akan senantiasa hidup dengan dzikr khofinya...
 



MEDIA YANG KITA ANGGAP KELIRU

Yang Pertama:
Ketika qolbu belum dikenalkan dengan dzikir, maka kita menganggap sesuatu yang berbicara (bisikan-bisikan yang sangat halus) yang beraneka ragam macamnya adalah setan ataupun jin. Jika bisikan-bisikan itu kita teliti, kita cermati, maka bisikan tersebut bisa menjadikan sebuah sarana untuk mengingat Alloh, misalnya begini ketika bisikan itu berbicara " Kamu sholatnya tidak bakalan diterima ", coba disisipkan atau tempeli sebuah dzikir Ismu Dzat asal dari suara itu.

Yang Kedua:
Ketika kita sedang sholat tiba-tiba diingatkan oleh sesuatu misal diingatkan  sedang masak air, dompet yang lupa naruhnya, motor belum dikunci dan sebagainnya. Nah kita pada umumnya menganggap bahwa yang telah mengingatkan pada waktu sholat adalah setan atau jin. Anggapan itu adalah sangat keliru. Seharusnya kita bersyukur Alloh telah mengingatkan kita. Coba renungkan, siapa yang telah mengingatkan itu ? Tiada lain adalah Guru suci kita, Guru Agung kita. Orang jawa menyebutnya dengan Guru Sejati, hidup kita, Layangan Putih, dan lain-lainnya
Padahal sesuatu yang telah mengingatkan kita adalah sebuah media yang harus kita kenali, dan kita gali secara mendalam. Jika saja kita mau berfikir secara terbuka tidak berpikir sempit, maka sesuatu yang diingatkan adalah sebuah anugerah, sebuah pesan, sebuah sinyal yang harus kita perhatikan dan kita latih agar nafsani kita, jiwa, ruh dan nyawa kita dapat mengenalinya. 
Sehingga ketika kita diingatkan oleh Alloh baik lewat bisikan diqolbu atau diingatkan sesuatu kita langsung konek dzikir dan tidak akan menolak setiap yang diperintahnya, sebab ruhani kita sudah mengenalinya apapun kondisinya. Lalu jika kita istiqomahkan dengan melaksanakan apa yang diperintahkannya, maka kita secara otomatis akan dikenalkan sebuah pengetahuan yang belum pernah kita pelajari . Sehingga kita akan difahamkan lahir dan bathin, Bukan kepahaman hanya menurut akal pikiran kita, tetapi kefahaman menurut Pengetahuan Ruhani (Qolbu) kita.
Padahal sesuatu yang keluar dari berbagai macam suara / bersitan/angan-angan adalah hasil dari rekaman yang selama ini kita rekam...jika kita mau memperhatikan, meneliti, memahami, mengenal...maka semua itu adalah sebuah media untuk mengenal yang maha hidup. 
Saya mengajak kepada saudara pembaca khususnya diri pribadi saya, pintar-pintarlah menggunakan media yang ada disekitar kita, misal ketika kita makan harus belajar makan ingat Alloh. bukan makan ga ingat apa-apa...bukan makan ingat hutang....

Lebih parah lagi, kita sedang makan tapi tidak tahu detik ini sedang makan, kita sedang mengajar tapi tidak tahu detik ini sedang mengajar, kita sedang bermain tapi detik ini kita tidak tahu sedang bermain, kita sedang duduk tapi kita tidak tahu sedang duduk dan seterusnya, semua aktivitas yang kita lakukan kita tidak tahu atau menyadarinya...Na'udzubillah
 
Jika kita pelajari sesuatu itu...pasti engkau akan mengerti hakikat dari sesuatu yg diingatkan.
Jika kita ingin mengenal , mengetahui pesan-pesan atau sinyal-sinyal yang dikirim oleh seorang Guru Ruahani. Maka Cermatilah dan perhatikanlah apa yang pertama kali muncul didalam rasa kita, Bersitan yang pertama kali muncul didalam rasa kita itu sesungguhnya adalah sebuah sinyal pesan...Bersitan ini tidak akan diulang-ulang, ia seolah-olah sepintas lalu, sehingga kita sulit untuk mengenal dan memperhatikannya

Jika pun kita coba perhatikan sinyal yang pertama kali muncul didalam rasa kita, maka ia akan berubah menjadi banyak pesan-pesan, sehingga kita sulit untuk membedakan bahwa itu adalah sebuah pesan...karena pesan tersebut sudah dicampuri oleh nafsu, pikiran dan otak kita.
Wallahu a'lam

AKU INI DIKASIH SEBUAH ALAT BANTU
Pejamkan mata dzohir kita, apa yang kita lihat ? hanya gelap yang kita lihat dan kita rasa. Ketika kita cermati dengan seksama gelap tersebut....maka kita akan melihat suatu keindahan gelap tersebut...metode seperti ini berguna untuk melatih mata bathin kita. Sebab gelap tersebut adalah sebuah alat dan pijakan untuk membuka suatu tabir yang menyelimuti qolbu kita.

Kita sebenarnya diluar atau diatas semua alat-alat itu!! Maka dari itu kita harus melepaskan diri kita dari yang bukan hakiki, agar tidak diombang-ambingkan oleh peralatan kita sendiri. Sadari Aku ( diri bathin ) adalah yang menguasai segala perasaan dan pikiran, jadilah tuan atas diri kita, keluarlah kita seperti anda melepaskan baju, lalu tinggalkan , jangan sampai kita memikirkan semuanya itu.

Karena peralatan kita mempunyai bathin naluri yang akan bergerak menurut fungsinya. Perhatikan saat kita tidur, Aku ( anda ) meninggalkan tubuh kita tanpa harus memikirkan bagaimana nantinya badanku, kenyataanya instrument tubuh bekerja menurut yang dikehendaki oleh nalurinya sendiri.

Sadarkan sang Aku (Diri Bathin). Hubungkan dengan dzat yang Maha Mutlak… hadirlah dihadapan-Nya sebagaimana kesaksian Aku dialam `Azali… Panggillah penuh santun didalam qolbumu... Alloh Hu Alloh...Alloh Hu Alloh, tundukkan jiwa kita dengan hormat dan datanglah kehadirat-Nya dengan tawajuh, timbulkan rasa cinta yang dalam, hadirlah terus dalam dzikir, biarkan sensasi pikiran dan perasaan melayang-layang dan menjelajahi bagian-bagian dir kita.
Yuch mulai sekarang belajar dzikir bukan hanya pada waktu sholat atau sesudah sholat, itu sudah biasa . Tapi yg luar biasa bagi saya adalah belajar menghidupkan dzikir sambil makan/minum/lagi nonton tv/lagi bersenggama/lagi mandi dllnya.

Cobalah...bukan hanya dijadikan sebagai selogan / penghias / pemanis otakmu, tapi hatimu menjerit / angan-anganmu tercipta.

Pakailah media-media yg tersedia disekitar kita sebagai alat bantu untuk mengingat dzikir, maka hasilnya...hehehehe
 
KONEKNYA QOLBU
Ketika kita berdzikir kepada Alloh....lisan dan hati itu harus konek (menyambung) lisan menyebut atau mengucapkan Subhanalloh maka hati kita secara otomatis akan mengingat-Nya.
Kebanyakan diri kita ketika lisan menyebut Subhanalloh, hati (qolbu) kita tidak ingat perbuatan lisan, hati kita tidak menyaksikan si lisan ketika menyebut Subhanalloh. Na'udzubillah
Disinilah susahnya untuk menyambung Lisan dan qolbu (hati), maka dari itu peranan seorang mursyid sangat penting dan diperlukan untuk menyambung  wasilah antara lisan dan hati, Tali penghubung diantara keduannya jika ingin selaras antara lisan (menyebut) dan hati (mengingat) segera cari seorang mursyid, sehingga antara yang diingat dan yang mengingat ada tali rasa diantara keduanya.

Dzikir lisan dan Dzikir qolbu bisa diibaratkan atau dianalogikan ketika sang suami menyebut kepada sang istrinya dengan kata ILOVE, maka sang istri mengerti maksud dari ucapan sang suaminya. Begitulah juga seharusnya  sesorang yang sedang berdzikir sudah paham dan mengerti ketika lisan berdzikir.
Wallahu a'lam


 
NIAT YANG HARUS DILAHIRKAN
Niat itu harus dilahirkan, kalau kita ingin membuka hijab. karena niat itu sendiri adalah kunci untuk membuka hijab yang menyelubungi Ruhani kita

Salah satu cara yang mudah untuk melahirkan niat tersebut adalah dengan cara mencermati apa-apa yang lahir dari hati....misal jangan ditunda jika dihatimu menyuruh untuk berbuat ketaatan dan segera pangkas jika dihatimu ingin mengajak kejahatan, jika bisa kita lakukan ? maka kita telah mampu melahirkan sebuah NIAT tersebut didalam qolbu. Lalu tinggal bagaimana caranya kita merawat dan memeliharannya dengan eling dan waspada.

Hasilnya kita akan dipahamkan dengan seluk beluk dan keunikan berbagai macam khasanah hati kita.
Kalau kita ingin mengenal hakikat sesuatu, maka sesuatu itu harus kita kenal, pelajari dan selami. Tanpa semua itu tidak mungkin kita mengenalnya, lebih-lebih menjiwainya. Untuk itu perhatikanlah semua kejadian yang kita alami, lihat dan cermati pasti engkau akan menemukan sesuatu. Jika sudah ditemukan sesuatu itu , maka pelajarilah pasti engkau akan menemukan suatu pengetahuan yang belum pernah engkau ketahui.
Wallahu a'lam
 
SENANGILAH DZIKIR

Jika dzikir kita ingin membekas di qolbu, jalan yang paling efisien adalah senangilah dzikir tersebut.

Tandanya jika engkau sudah menyenangi dzikir tersebut? maka tidak ada rasa capai, lelah, ingin cepat2 selesai, menghayal, pikiran kemana-mana, perasaan galau dan sebagainya.

Jika kita sudah bisa dzikir seperti itu,, secara otomatis kita telah menempatkan dzikir pada posisinya
Perkenalkanlah dirimu dengan dzikir, sebab dengan dzikir engkau akan diperkenalkan dengan yang punya dzikir. Apalah artinya perkenalan jika kita tidak mau mengenal, dan apalah jadinya jika kita mengenal tapi tidak ada yang mengenalkannya.

Ironis sekali kita ini, mau mengenal tapi tidak mau diperkenalkan. Mau diperkenalkan ngakunya mengenal. Kalau kita mau sedikit saja membuka, melongok pintu-pintu rasamu, tawajuh sebentar saja, perhatikan rasa hidupmu pasti engkau akan diperkenalkan dengan sesuatu yang belum pernah engkau lihat dan rasakan.
Wallahu a'lam 
 
ALLOH TELAH MEMPERINGATKAN UMATNYA SEBELUM TERJADI
Sebelum kita terkena musibah, Alloh telah memperingatkan umatnya, tapi kenapa kita tidak tahu alarm peringatan dari Sang Ilahi?

Mari kita koreksi diri ini saya misalkan ketika kita naik motor, tiba-tiba hati kita melarang untuk menyalip / mendahului yang ada didepan, tapi tetap saja kita tak menghiraukan bisikan hati...dan akhirnya. braaaukkk ? terjadi kecelakaan.

Mari kita cermati kejadian diatas, jika andai saja kita mau mendengarkan bersitan hati yang menyuruh jangan menyalip, maka kita akan selamat.

Persoalannya kita tidak mau mengenal dan mepelajari bersitan yang ada dihati.
Wallahu a'lam
 

SALAH SATU HASIL DZIKIR

Salah satu hasil dari dzikrullah adalah timbulnya kepekaan hati. Bisa di istilahnya  lintasan hati, isyarah atau grentes. Dzikrullah dapat mengasah kepekaan rasa. Sehingga rasa-nya menjadi semakin peka terhadap berbagai kondisi. Kepekaan rasa inilah yang disebut hidupnya qolbu atau dalam istilah yang lain disebut hidupnya indra keeanam. Qolbu semakin mengeluarkan power sehingga berpengaruh terhadap berbagai keputusan yang diambil dalam berbagai sikap dan keyakinannya (keimanannya).

Hidupnya qolbu sudah tidak menginduk kepada otak kirinya, ia sudah bisa mandiri tanpa bantuan panca indra, baik melihat, mendengar tanpa bantuan panca indra. ia sudah dilahirkan dan tinggal bagaimana cara kita untuk mendidik dan membesarkannya. Jangan sia-siakan amanah ini.

Kepekaan qolbu bisa dimisalkan Seperti rasa manis yang tidak bisa dirasa oleh hidung kecuali oleh lidah, bau wangi yang tidak bisa dimengerti oleh telinga kecuali hanya bisa difahami oleh hidung. Dan tidak dapat dilihat dan dirasakan oleh panca Indra apa-apa yg hanya bisa dirasa oleh indra ke enam, Salah satu kuncinya haruslah berhati-hati didalam setiap berbicara. Karena bisa jadi kenyataan, karena di dalam dirinya ada kekuasaan Allah.
Wallahu a'lam
  

TALI RASA
 
Manusia memiliki alat yang kasar dan yang halus. Yang halus tidak dapat dilihat oleh panca indra mata tetapi sangat lengket diantara keduanya, sehingga dapat menyebabkan panca indra bisa bekerja masing-masing dan inilah yang disebut dengan Tali Rasa ( Syaraf Bathin )

Tali rasa bisa bekerja jika disalurkan kepada indra jasmani. Kerjanya tali rasa ini selalu memberi peringatan kepada roh jasmani, sehingga diterima oleh kita didalam buah pikiran tetapi sangat lemah dan seakan-akan itu tak berguna, lalu tidak diperhatikannya dan ini karena disebabkan banyak dipengaruh oleh akal pikirannya.

Saya contohkan ketika seorang sudah selesai sholat dan dzikir, tiba-tiba sekilas ada buah pikiran didalam qolbunya disuruh untuk khotaman. Dan bagi seorang yang awas hatinya ia akan segera melaksanakannya, karena ia tahu siapa yang telah memperintahkannya lewat pesan diqolbunya tiada lain adalah Guru Agung (mursyid) yang memberi sinyal-sinyal pesan pada Muridnya.

Tali rasa inilah yang bisa mengingat segala kejadian yang dikerjakan oleh pikiran dan panca indra lainnya. Tali Rasa ini bisa berdiri sendiri tanpa hambatan dan juga rintangan walaupun tanpa dialiri di syaraf atau darah keotak. Ia bisa melihat apa yang tidak bisa dilihat oleh mata jasmani. Tali rasa ini kerjanya menyimpan (Rekaman) dan mengetahui semua keadaan baik diluar maupun didalam.

Ketika orang terserang kantuk adalah tanda tali Rasa mulai terputus. Dengan tanda putusnya Tali Rasa ini ia akan tertidur lelap, Orang yang tidur ada yang bermimpi dan ada juga yang tidak. Orang yang bermimpi disebabkan buah efek dari waktu mata jasmani ini terbuka dan secara otomatis merekam semua apa-apa yang dilihat karena banyaknya angan-angan atau khayalan yang tersimpan dan belum direstart dengan Robithoh, maka terjadilah seorang yang bermimpi buruk, sedih, senang bukan bermimpi yang mengandung hikmah.

contohnya Tustel film ketika diarahkan suatu benda atau objek dan disimpan difilm secara otomatis ia akan berpindah kedalam film, itulah angan-angan atau khyalan yang tertinggal di dalam Tali rasa karena tidak direstart dengan Robithoh.
Wallahu a'lam

RASA

Rasa adalah anugerah Yang Maha Agung dari Guru Agung, beliaulah pemilik Rasa itu (Mursyid), Rasa yang mendorong manusia kedalam keadaan yang sesungguhnya dari tiada ke ada, dari sifat ADAM (tiada) kesifat Nur Muhammad (Mursyid), beliaulah (Mursyid) yang membolak balikan rasa ruhaniyah muridnya menuju nur muhammad yang hakiki

rohman rohimullooh yang terpancar dalam pantulan guru kita tercinta, bersihkan wadah itu, untuk menerima limpahan yang Agung
Istiqomah rasa dalam robithoh adalah kewajiban yang mengaku muridnya. 

Karena didalam Istiqomah Rasa itulah mengandung kecintaan, yang disertai rasa kasih sayang yang mendalam dalam kehidupan yang fana ini, leburkanlah bersama para utusannya (Mursyid) menuju yang SATU yaitu keabadian yang hakiki. 

Rasa ini membangkitkan kesadaran untuk lebur bersamanya kedalam lautan yang sangat luas tanpa tepi ,yang membersihkan segala kotoran yang menempel, Penyatuan jiwa dengan utusannya (mursyid) menuju keindahan yang maha indah..

Seorang Mursyid ingin semua muridnya begitu.. Menuju Baldatun thoyibatun wa Robbun ghofur..Sehingga menjadi pelita yang besar dan menerangi dunia lahir dan dunia ruhani dari masrik sampai magrib ila yaumil qiyamah.

Semoga Alloh menjaga diri kita seperti Alloh menjaga para Guru-Guru kita,, dengan kuasa/ Karsa-Nya...aamiin

SEKARANG AKU TAHU SIAPA AKU

DIALOG SANG GARAM DAN SANG LAUT

Sang Garam berkata kepada Sang Laut : " Siapakah sesungguhnya kamu"? Dengan tersenyum tersipu-sipu Sang Laut pun berkata : " Kalau Kamu ingin tahu siapakah AKU, maka ceburkanlah dirimu kedalam AKU. Nanti kamu akan tahu siapakah AKU sebenarnya".

Tanpa berfikir panjang lagi, Sang Garam menceburkan dirinya ke dalam Sang Laut. Semakin dalam ia menyelami Laut, maka semakin hancurlah dirinya ke dalam Laut, sehingga ketika partikel yang paling kecil dan terakhir dalam diri Sang Garam Hancur, maka Sang Garam pun memahami dan mengenal hakikat dzohir dan bathinnya. Bahwa Sang Garam bukanlah Sang Laut....dan Sang Laut bukanlah Sang Garam.......Karena Sang Garam beraasal dari Sang Laut, maka Sang Garam harus meLaut agar bisa menyandang gelar Garam Laut, bukan hanya jadi Garam Dapur, Garam di Super market, Garam dipasar maupun Garam yang dimasak. Karena gembiranya Sang Garam pun berteriak kegirangan dan berkata... : "SEKARANG AKU TAHU SIAPA AKU".

Orang yang sudah Liqa' Allah (bertemu Alloh) pasti akan membuktikan kebenaran pengalaman spiritual. Nabi Musa ketika ter"fana" di Gunung Thur Sina : 

 
Artinya:  " Sesungguhnya Aku ini adalah Allah, tidak ada Tuhan (yang hak) selain Aku, maka sembahlah Aku dan dirikanlah shalat untuk mengingat Aku." (QS : Thaahaa Ayat  14)

Saya bukanlah garam dan garam bukanlah saya...Tapi saya ingin seperti garam, bukan garam didapur, disupermarket, dipasar, maupun garam dimasakan.

Makanya keringat kita asin...Apakah kita  tidak menyadari semua itu?

Kemudian timbul pertanyaan bagaimana kita bisa tahu siapa AKU, tanpa mengenal dan memahami Si AKU...saya bukanlah ahli Fiqih maupun ahli dalam Ilmu Ma'rifat tetapi sedikit akan saya bagi pengetahuan mengenal siapa AKU. Mengenal AKU tidak akan pernah lepas dari konteks awal yaitu MENGENAL DIRI ( Mengenal Nafsu kita ),seperti Hadist Qudsi dan Hadist Rasullah di bawah ini:

  1. MAN AROFA NAFSAHU FAQOD AROFA ROBBAHU  (Barang siapa mengenal nafs (diri) nya, maka dia mengenal Tuhan nya )
  2. WA MAN AROFA ROBBAHU FAQOD JAHILAN NAFSAHU ( Barang siapa mengenal Tuhannya maka dia merasa bodoh )
  3. MAN TOLABAL MAOLANA BIGOERI NAFSI FAQODDOLA DOLALAN BAIDA  ( Barang siapa yang mencari Tuhan keluar dari dirinya sendiri maka dia akan tersesat semakin jauh )
  4. IQRO KITAB BAQO KAFA BINAFSIKA AL YAOMA ALAIKA HASBI  ( Bacalah kitab yang kekal yang berada di dalam diri kalian sendiri )
  5. ALLAHU BATHINUL INSAN, AL INSANU DHOHIRULLAAH  (Allah itu bathinnya manusia, manusia adalah dhohirnya (kenyataannya) Allah )
  6. AL INSANU SIRI WA ANA SIRUHU  ( Rahasia kalian adalah rahasia-Ku )
  7. DALAM SETIAP RONGGA ANAK ADAM AKU CIPTAKAN SUATU MAHLIGAI YANG DISEBUT DADA, DI DALAM DADA ADA QOLBU, DALAM QOLBU ADA FUAD, DALAM FUAD ADA SYAGOFA, DI DALAM SYAGOFA ADA SIR, DALAM SIR ADA AKU, TEMPAT AKU MENYIMPAN RAHASIA.
  8. LAA YARIFALLAAHU GHOIRULLAH ( Yang mengenal Allah hanya Allah )
  9. AROFTU ROBBI BI ROBBI  ( Aku mengenal Tuhan melalui Tuhan )
  10. MAA AROFNAKA HAQQO MA’RIFATAKA  (Aku tidak mengenal Engkau, kecuali sampai sebatas pengetahuan yang Engkau perintahkan )
Jelas sekali dari Hadist tersebut di atas menggambarkan bahwa Untuk Lebih Mengenal Allah maka kita haruslah Mengenal diri artinya kita dituntut untuk mengenal dan memahami seluk beluk Nafsu kita terlebih dahulu. Kalau kita sudah mengenal dan memahami nya tentu kita akan tahu siapakah AKU. Kalau kita tidak bisa mengenal dan memahami Nafsu, maka carilah orang yang sudah memahami dan mengenalnya. Siapakah manusia tersebut ? Tidak ada lain beliau adalah seorang Mursyid.

Senin, 18 Juni 2012

TANBIH



TTanbih ini dari Syaekhuna Al-marhum Syaikh Abdullah Mubarok bin Nur Muhammad yang bersemayam di Patapan Suryalaya Kajembaran Rahmaniyah.
Sabda beliau kepada khususnya segenap murid-murid pria maupun wanita, tua maupun muda :


" Semoga ada dalam kebahagiaan, dikaruniai Allah Subhanahu Wata’ala kebahagiaan yang kekal dan abadi dan semoga tak akan timbul keretakan dalam lingkungan kita sekalian. Pun pula semoga Pimpinan Negara bertambah kemuliaan dan keagungannya supaya dapat melindungi dan membimbing seluruh rakyat dalam keadaan aman, adil dan makmur dhohir maupun bathin ".
 
Pun kami tempat orang bertanya tentang Thariqah Qadiriyah Naqsabandiyah, menghaturkan dengan tulus ikhlas wasiat kepada segenap murid-murid : berhati-hatilah dalam segala hal jangan sampai berbuat yang bertentangan dengan peraturan agama maupun negara.
 
Ta’atilah kedua-duanya tadi sepantasnya, demikianlah sikap manusia yang tetap dalam keimanan, tegasnya dapat mewujudkan kerelaan terhadap Hadirat illahi Robbi yang membuktikan perintah dalam agama maupun negara.

Insyafilah hai murid - murid sekalian, janganlah terpaut oleh bujukan nafsu, terpengaruh oleh godaan setan, waspadalah akan jalan penyelewengan terhadap perintah agama maupun negara, agar dapat meneliti diri, kalau kalau tertarik oleh bisikan iblis yang selalu menyelinap dalam hati sanubari kita.

Lebih baik buktikan kebajikan yang timbul dari kesucian :


1. Terhadap orang-orang yang lebih tinggi dari pada kita, baik dhohir maupun batin, harus kita hormati, begitulah seharusnya hidup rukun dan saling menghargai.  


2. Terhadap sesama yang sederajat dengan kita dalam segala-galanya, jangan sampai terjadi persengketaan, sebaliknya harus bersikap rendah hati, bergotong royong dalam melaksanakan perintah agama maupun negara, jangan sampai terjadi perselisihan dan persengketaan, kalau-kalau kita terkena firman-Nya “Adzabun Alim”, yang berarti duka-nestapa untuk selama-lamanya dari dunia sampai dengan akhirat (badan payah hati susah).


3. Terhadap orang-orang yang keadaannya di bawah kita, janganlah hendak menghinakannya atau berbuat tidak senonoh, bersikap angkuh, sebaliknya harus belas kasihan dengan kesadaran, agar mereka merasa senang dan gembira hatinya, jangan sampai merasa takut dan liar, bagaikan tersayat hatinya, sebaliknya harus dituntun dibimbing dengan nasehat yang lemah-lembut yang akan memberi keinsyafan dalam menginjak jalan kebaikan.


4. Terhadap fakir - miskin, harus kasih sayang, ramah tamah serta bermanis budi, bersikap murah tangan, mencerminkan bahwa hati kita sadar. Coba rasakan diri kita pribadi, betapa pedihnya jika dalam keadaan kekurangan, oleh karena itu janganlah acuh tak acuh, hanya diri sendirilah yang senang, karena mereka jadi fakir-miskin itu bukannya kehendak sendiri, namun itulah kodrat Tuhan.


Demikanlah sesungguhnya sikap manusia yang penuh kesadaran, meskipun terhadap orang - orang asing karena mereka itu masih keturunan Nabi Adam a. s. mengingat ayat 70 Surat Al-Isro yang artinya :
“Sangat kami mulyakan keturunan Adam dan kami sebarkan segala yang berada di darat dan di lautan, juga kami mengutamakan mereka lebih utama dari makhluk lainnya.”
Kesimpulan dari ayat ini, bahwa kita sekalian seharusnya saling harga menghargai, jangan timbul kekecewaan, mengingat Surat Al-Maidah yang artinya :
“Hendaklah tolong menolong dengan sesama dalam melaksanakan kebajikan dan ketaqwaan dengan sungguh-sungguh terhadap agama maupun negara, sebaliknya janganlah tolong-menolong dalam berbuat dosa dan permusuhan terhadap perintah agama maupun negara".
Adapun soal keagamaan, itu terserah agamanya masing-masing, mengingat Surat Al-Kafirun ayat 6 :”Agamamu untuk kamu, agamaku untuk aku”,
Maksudnya jangan terjadi perselisihan, wajiblah kita hidup rukun dan damai, saling harga menghargai, tetapi janganlah sekali-kali ikut campur.
 
Cobalah renungkan pepatah leluhur kita:
 
“ Hendaklah kita bersikap budiman, tertib dan damai, andaikan tidak demikian, pasti sesal dahulu pendapatan, sesal kemudian tak berguna”. 


Karena yang menyebabkan penderitaan diri pribadi itu adalah akibat dari amal perbuatan diri sendiri.
 
Dalam Surat An-Nahli ayat 112 diterangkan bahwa :
“Tuhan yang Maha Esa telah memberikan contoh, yakni tempat maupun kampung, desa maupun negara yang dahulunya aman dan tenteram, gemah ripah loh jinawi, namun penduduknya/ penghuninya mengingkari nikmat-nikmat Allah, maka lalu berkecamuklah bencana kelaparan, penderitaan dan ketakutan yang disebabkan sikap dan perbuatan mereka sendiri”.
Oleh karena demikian, hendaklah segenap murid-murid bertindak teliti dalam segala jalan yang ditempuh, guna kebaikan dohir - batin, dunia maupun akhirat, supaya hati tenteram, jasad nyaman, jangan sekali-kali timbul persengketaan, tidak lain tujuannya “ Budi Utama - Jasmani Sempurna “ (Cageur-Bageur).
 
Tiada lain amalan kita, Thariqah Qadiriyah Naqsabandiyah, amalkan sebaik-baiknya guna mencapai segala kebaikan, menjauhi segala kejahatan dzohir bathin yang bertalian dengan jasmani maupun rohani, yang selalu diselimuti bujukan nafsu, digoda oleh perdaya syetan.


Wasiat ini harus dilaksanakan dengan seksama oleh segenap murid-murid agar supaya mencapai keselamatan dunia dan akhirat.
 
Amin.

Patapan Suryalaya, 13 Pebruari 1956
Wasiat ini disampaikan kepada sekalian ikhwan




( Sayyidina Syech Ahmad Shohibul Wafa Tadjul Arifin, RA )




UNTAIAN MUTIARA
( DARI PANGERSA GURU AL-MARHUM ABAH SEPUH) 


  1. Jangan benci kepada ulama yang satu Jaman
  2. Jangan menyalahkan kepada ajaran orang lain
  3. Jangan memeriksa murid orang lain
  4. Jangan berhenti bekerja meskipun disakiti orang
  5. Harus menyayangi orang yang membenci kepadamu





DOA WASILAH 



Marilah kita berdoa kepada Alloh SWT melalui Wasilah Pangersa Sayyidina Syech Ahmad Sohibul Wafa Tajul Arifin Rodhiyallohu 'anhu, agar kita selalu mendapatkan rahmat dan maghfiroh-Nya, Sehingga dapat mensucikan berjuta-juta  jiwa yang kotor ketempat yang suci, dzohir maupun bathin.


Al-Fatihah.....

 
Design by Wordpress Theme | Bloggerized by Free Blogger Templates | coupon codes