.

.

Selasa, 28 Agustus 2012

Tali Alloh

Ilaahadroti syaikhuna Al Mukarrom Wa Muhtarom Wa Silatun Bainana Wa Bainalloh Wa Babunalladzina Nadkhulu Minhu, Al Fatihah
MENCARI GURU SEJATI YANG WALIYAN MURSYIDANA
Waliyan Mursyidana (Syaikh Abdul Gaos Saefulloh Maslul Ra) tidak butuh pengakuan dari pihak manapun. Justru kita sebagai murid yang penuh keterbatasan dalam segala hal yang sangat membutuhkan bimbingan dan petunjuknya, agar si murid terhantar kehadirat Alloh azza wajalla. Kitalah yang membutuhkan pengakuannya, membutuhkan tilik kasih-Nya untuk sampai kehadirat Ilahi Robbi sampai kita telah siap untuk disapinya didunia maupun diakhirat.

Mumpung masih diberi amanah didunia ini, seorang murid tidak boleh lama-lama jauh dari mursyid  secara dzohir, sesegera mungkin temukanlah Guru sejatimu kembali didunia ini. Sebab arwahul muqaddasah Rosululloh (Nurun ala Nurin) bersama yang hidup didunia ini duduk bersama, tetap satu mengalir kebanyak wadah seorang yang dipilih sebagai Waliyan Mursyidan.

Manusia dilahirkan kedunia ini untuk mencari kesempurnaan jasmani dan ruhaninya. Syaikh Abdul Gaos Saefulloh Maslul berkata : Berkah umurmu, kesehatanmu, rizqimu dan kesolehanmu perlu dicari didunia ini. Sudah menjadi ketentuan Tuhan atas ketidak sempurnaan manusia dalam segala hal didunia ini. Namun Tuhan menginginkan makhluknya untuk menjadi manusia yang dapat menyempurnakan baik dirinya maupun makhluk lainnya. Disinilah letak peran pentingnya manusia didalam kehidupanya di Dunia ini.

Keinginan Tuhan atas manusia agar manusia dapat menjadi khalifah di Dunia. Oleh karenanya Tuhan mengirimkan para Nabi dan Rasul sebagai teladan yang nyata. Tanpa Nabi dan Rasul kesempurnaan tidak akan dapat di perolehnya.

Kini Nabi dan Rasul tidak akan kita temui pada masa kini, karena Nabi Muhammad sendiri bersabda Ia adalah khataman Nabiyin ( Nabi yang terakhir / penutup para Nabi ). Makanya pada masa kini kita memerlukan seorang Guru untuk membimbing dan menyambungkan kembali ruhani kita kepada para nabi dan para rosul, melalui arwahul muqaddaza rosululloh yang dititipkn kepada pewarisnya (Guru Mursyid) itulah Guru sejati namanya.

Nah...Persoalannya yang berat dan perlu kita telaah adalah bagaimana kita dapat mengetahui bahwa beliau adalah seorang guru sejati itu ? dan bagaimana pula caranya untuk dapat menemukannya.

Guru sejati itu pasti ada, sebab Alloh Swt menghendaki ummatnya agar menjadi ummat yang dapat menyempurnakan dirinya dan orang lain dan itulah rahmat bagi semesta alam. Tanda dan ciri-ciri bahwa seseorang Guru sejati ada? adalah saat kita bertemu dengannya hati kita takjub dan tunduk padanya dan kita dapat mempercayainya dalam soal pengasuhan. 

Menurut KH Wahfiudin bahwa tanda dan cirinya seorang guru mursyid adalah jiwa-jiwa kita akan mencintai / cenderung / gandrung larut kepada orang itu. Hati atau kalbu kita akan memberikan tanda akan hal itu, dan kalbu tak pernah salah dan tak pernah bohong. Ketika seseorang duduk bersama seorang guru sejati ( Guru Mursyid ), ia akan merasakan kedamaian dalam jiwanya, kebahagiaan, ketenangan yang tak terbayangkan dan kepuasan, serta hati menjadi Damai, Inilah salah satu tandanya.

Dan Ketika berhadapan dengan beliau ( guru Mursyid ), orang itu akan melupakan seluruh masalah-masalahnya, dan damai bersamanya bagaikan seorang anak berada dipelukan ibunya, hilang haus dahaga ke-Robbanian dan tersingkap lautan tak bertepi yang ujung dan pangkalnya ada pada seorang Guru Sejati ( Guru Mursyid ) inilah lautan Makrifatullah. Karena didalam diri seseorang guru sejati ia laksana pintu atau jendela diantara ribuan bahkan jutaan pintu menuju Allah Subhanahuwata’alah.

Mari kita lihat fenomena disekitar kita, kenapa banyak orang lebih menyukai pergi berwisata untuk mengunjungi tempat-tempat yang indah, pemandangan yang elok dan menakjubkan misalnya jalan-jalan kegunung. Karena ketika mereka melihat keindahan itu mereka menemukan suatu ketenangan dan kenikmatan didalam hati mereka. Demikian juga dengan Nafsani, Roh, dan kalbu kita yang membutuhkan sentuhan seorang Mursyid untuk menghiasi dan menata ruangan qalbu kita, sehingga bangsa nafsani, kalbu, roh kita dapat merasakan kenikmatan yang tiada tara didalam lubuk hatinya.

Karena itulah manusia  banyak dihiasi sifat-sifat tercela dan liar. Makanya manusia itu membutuhkan seseorang yang dapat membimbing dan menjinakkan sifat-sifat tercela kepada sifat-sifat yang mulia, dari sifat-sifat pemarah menjadi sifat pemaaf. Sifat-sifat mulia ini tak dapat muncul hanya sekedar belajar melalui (membaca) buku-buku, mempelajari kitab-kitab (menelaah kitab-kitab) akan tetapi harus lewat pembinaan dari seorang yang sudah bisa kembali dari sifat pemarah ke sifat pemaaf, itulah salah satu contoh orang yang sudah mencapai derajat kemulian. Karena itulah Allah Ta’ala mengutus para Nabi dan RasulNya sebagai obat sekaligus sebagai contoh. Siapa saja yang duduk bersama guru sejati akan kesedot seluruh sifat-sifat yang jelek dan akan dipantulkan sifat-sifat yang baik , karena sifat-sifat adalah fi’il dari sifat-sifat Allah Ta’alah.

Guru sejati adalah Wali yang Mursid. Ia adalah Waliyan Mursidana yang khalis Mukhlisin-Kamil Mukamil Dan biasanya ia pembawa sebuah perahu ke-Tuhanan, sebuah asosiasi dzikir-dzikir yang menuntunya menuju kesempurnaan hakiki (insan al-kamil).
Dan Dzikir-dzikir itu sebagai baju pelampung ruhani kita untuk mengarungi Samudra Makrifatullah.dan inilah hakikat lautan tanpa tepi itu. Semoga kita di pertemukannya.
Allahua’lam bissawab.


SEMUA MURSYID SELALU WALI QUTUB BAGI PARA PENGIKUTNYA

Bersyurlah bagi orang-orang yang telah menemukan seorang Guru Mursyid yang silsilahnya bersambung kepada Rosululloh SAW, yang selalu memberikan limpahan saluran keilaahian dengan menyalurkan Nur Muhammad sebagai Rahmatan Lil 'Alamin. Mohonlah dan tundukkan qolbumu niscaya Alloh SWT akan mengabulkan doa kita.

Guru Mursyidlah firman nafsani kita yang hidup, yang dapat kita pegang, lihat dan kita contoh, sampai kita diberi petunjuk oleh Alloh lewat karomah dan berkah dari seorang Guru Mursyid. Dari sinilah kita akan mengetahui kenapa memandang wajah seorang Guru Mursyid bisa mengubah akhlaq dari sifat pemarah, dengki, iri hati, keras kepala dan lain-lainnya ? karena dalam wajah seorang Mursyid terdapat rahmat Alloh yang terpancar pada wajah-wajah hambanya yang soleh secara langsung. Dengan wasilah Nur Muhammad pulalah Nabi Adam diampuni dosanya, apa mungkin dosa kita akan dapat ampunan dari Tuhannya tanpa wasilah Nur Muhammad? renungkanlah...

Marilah kita memuliakan Guru Mursyid dengan cara mengamalkan, melestarikan dan mengamankan ajarannya sesuai dengan kemampuan diri masing-masing, mari kita buktikan kepada Guru Mursyid sebagai tanda bukti kasih kita kepadannya. Sebab dari beliaulah Nur Muhammad tersalurkan sehingga menjadi sebuah rahmat bagi semua makhluk dipenjuru dunia ini. Dengan rahmat inilah bencana dapat ditunda, bala dapat dihentikan, kerusakan dapat dicegah, kiamat dapat dicegah dan lain-lainnya.

Ketahuilah bahwa Guru Mursyid itu adalah Guru didunia ini sekaligus Guru Diakhirat sekarang, bukan kelak ataupun nanti. Jangan dengarkan bualan mereka yang melarang memuliakan Guru Mursyid sebagai pewaris Nabi. 
Nabi bersabda: " Muliakanlah Ulama sesungguhnya mereka adalah pewaris para nabi, barangsiapa memuliakan mereka maka telah memuliakan Alloh dan Rosul-Nya ( HR Al-Khatib Al -Baghdadi dari jabir RA ) 


MASALAH KLOTER 38

Jika silsilah keguruan TQN Suryalaya menghentikan diri pada silsilah ke 37 ( Tuan Syech Ahmad Sohibul Wafa Tajul Arifin Wa dan Qs ), maka berhenti pulalah semua kegiatan amaliyah dalam nisbat dari TQN  (Thoriqoh Qodiriyyah Naqsyabandiyyah) hanya pada jalur silsilah ke 36 (Tuan Syech Abdulloh Bin Nur Muhammad Qs) saja. Lalu siapa yang akan mengamalkan, mengamankan dan melestarikan ajaran atau amaliyah Tuan Syech Ahmad Sohibul Wafa Tajul Arifin Ra dan Qs ? 

Inilah tugas kita bukan tugas siapa-siapa bukan pula tugas para wakil talqin atau pun yayasan, bila kita ingin diakui dan dicatat sebagai murid Pangersa Abah Anom maka kita harus bisa mengaplikasikan ajarannya sekecil apapun harus kita anut. Syaikh Abdul Gaos Saefulloh Maslul bersabda : " Arrijaal taq la'ul jibaal "  laki-laki itu penakluk gunung, setinggi apapun gunung pasti dibawah lutut kita. Dan inilah yang diisyarahkan didalam bingkai wa'tashimu bihablillahi  artinya kita harus bisa melestarikan, mengamalkan dan mengamankan sebisa mungkin apa yang diajarkan oleh Guru agung. 

Pertanyaannya siapakah manusia penerus tersebut yang bisa mengamalkan, mengamankan dan melestarikan ajaran Tuan Syech Ahmad Sohibul Wafa Tajul Arifin Ra dan Qs ? Disinilah muncul sebuah pertanyaan akal akan tetapi juga pertanyaan Ruhani yang harus dijawab secara shohih dan absah. Logika pengetahuan yang didasari oleh pendapat ahli tasawuf tetap harus ada yang melanjutkan demi syiarnya Islam sebagai rahmat lil'alamin dan menyempurnakan ilmu baik Ruhani maupun Jasmani. Tentu manusia tersebut pastilah murid yang terbaik dan yang paling baik diantara murid-muridnya. Menurut pendapat Kh Soleh Wakil Talqin Tqn Suryalaya ciri-cirinya adalah:
  1. Harus murid terbaik dari yang baik
  2. Harus yang alim dari yang alim
  3. Harus termulia akhlaqnya dari yang mulia
  4. Bila ada yang tak suka kepadanya, anda lebih baik dari KH Abdul Gaos ?
  5. Abah QS pernah bersabda kepadanya ayat : "innallash thofaahu alaikum wazaadahu basthotan fil ilmi wal jism" (Surat Al Baqoroh : 247) ini adalah isyarah kepemimpinan masa depan / Mursyid pelanjut 
Pangersa Abah anom ( Tuan Syech Ahmad Sohibul Wafa Tajul Arifin Qs ) pernah bersabda kepada Syech Abdul Gaos Saefulloh Maslul dengan firman Alloh dalam Surat Thoohaa ayat 41 : " Dan Aku telah memilihmu untuk diri-Ku " . 
Beliaupun bersabda lagi : " Aos mah di pesak Abah " isyarat perkataan ini menandakan bahwa :
  1. Syech Muhammad Abdul Gaos Saefulloh Maslul adalah pusaka yang dimiliki oleh Pangersa Abah anom , ia sangat berharga makanya dibawa terus kemana saja Abah Anom pergi
  2. Kemanapun Syaikh Gaos melangkah itulah langkah Pangersa Guru Agung Abah Anom
Menurut Pendapat Abah Ade Wahyudi ciri-ciri penerus Guru Agung Pangersa Abah Anom Qs memiliki harus memiliki 12 sifat, yaitu:
  1. Sataron ( memenuhi keinginan/nyubadanan/ngauban )
  2. Ghofaron ( Besar Pemaaf )
  3. Rofiqon ( Welas Asih )
  4. Safiqon ( Selalu Sopan dan Rindu kepada orang )
  5. Shodiqon ( Benar )
  6. Mutashodiqon ( Dianggap Benar dan diikutin )
  7. Amiron ( Menyuruh dengan Merendah/tawadhu )
  8. Lathifan ( Lemah Lembut dan deuh-deuh/Kasih Sayang )
  9. Qiyamullail ( Sunah Malam )
  10. Amuthoam ( Suka Memberi Makan/Sesuguh/Menyajikan kepada Tamunya )
  11. Aliman ( Pinter )
  12. Suja'an ( Gagah Berani karena Benar )


Guru Mursyid adalah Guru Sejati

Guru Mursyid adalah Guru jasmani dan Guru ruhani, Guru jasmani sebagai acuan dan saksi didunia ini. Sedangkan Guru Ruhani harus kita rasakan didalam qolbu dan kita yaqini sebagai saksi dihari akhir ( Detik ini adalah hari akhir). Guru Jasmani dapat kita lihat dan dapat kita mintai bimbingan secara berhadapan dan mencontoh langsung adab dan perilaku yang Kholis Mukhlisin hingga sampai tahapan Insanul Kamil, sedangkan Guru ruhani tidak dapat kita lihat apalagi kita mintai bimbingan dan petunjuk tanpa tahu ilmunya, karena ini sudah tidak menyangkut masalah akal pikiran tapi  pemahaman qolbu. Sebab Guru Ruhanilah yang akan mengantar, membimbing untuk  menuju ma'rifatulloh secara hakiki kepada Alloh ta'ala secara haqqul yaqin

Sulit jika kita tidak mengenalnya dengan berlatih mengenal dan menyelami keEGOan kita dengan dzikir, sebab pemahaman qolbu ada didalam EGO kita, barangsiapa yang sudah bisa mengendalikan EGO maka tanpa kita sadari, kita telah mulai membuka jendela pemahaman pemikiran qolbu sehingga telinga akan mendengar sabda dari Mursyidnya dan hidung hati akan mencium wewangian barokah dan berkah Mursyidnya . Beruntunglah jika diberi anugrah tersebut.

Kedua hal ini (Guru Jasmani dan Guru Ruhani ) bisa didapat ketika Guru Mursyid masih ada didunia ini. Jika salah satu saja tidak ada maka itu namanya bukan Guru mursyid. Sebab tidak bisa membimbing secara lahir bathin, dan menyempurnakan jasad dan ruh.  Seandainnya Guru Mursyid secara Jasmaniyah telah tiada maka segeralah mencari penerus (pengganti) Mursyid tersebut yang mendapat otoritas limpahan dari Mursyid sebelumnya.

Seorang Murid tidak layak  bertanya siapakah dia, siapakah itu ? Guru Mursyid sudah memberikan alat Muraqabah jika ingin mengetahuinya. Persoalannya yang timbul adalah tidak semua murid memiliki kemampuan untuk ber muraqabah. makanya sangat sulit untuk mengetahuinya. Hanya para guru, para ahli silsilah yang benar yang dapat menghantarkannya pada maqom muraqabah, bukan hanya sekedar dikaji sebagai ilmu. karena Muraqabah itu sendiri adalah sebuah Pintu menuju muraqabah keilmuan. Alloh nampak nyata didalam qolbunya, dimana kita bertanya, dijawab secara nyata, sebab Alloh lebih dekat dari urat nadi, lebih dekat dari pada terjaga dan mengantuk tak bercerai berai bagi yang terbimbing. 

Ketahuilah arwahul Muqaddasah Rosulullah sumbernya satu, dari satu titik menuju ketitik berikutnya Berganti Busana (jasad) orang jawa mengatakan ngracut busana kemanusiaan. sebab jasad memiliki keeterbatasan dan kerelatifan dalam menuju titik yang baru. Dan tidak akan berhenti pada satu titik dari semenjak Nabi Adam, Nabi Muhammad sampai pada masa sekarang ini. Arwahul Muqaddasah Rosululloh masih tetap sempurna, utuh dan terjaga kerahasiaannya  yang bersemayam kedalam wadah yang dirihoi oleh Alloh SWT. Wallohu'alam

Jumat, 17 Agustus 2012

Selamat Idul Fitri 1434 H




TQN MARGADANA MENGUCAPKAN 
" SELAMAT IDUL FITRI 1434 H "
Taqaballahu mina wa minkum, selamat Idul Fitri 1434 H, minal aidzin wal faizin, mohon maaf lahir dan batin.




اَللّهُ اَكْبَرُ، اَللّهُ اَكْبَرُ، اَللّهُ اَكْبَرُ، لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللّهُ اَللّهُ اَكْبَرُ، اَللّهُ اَكْبَرُ، وَلِلّهِ الْحَمْدِ 

Alhamdulillah, kaum mukmin diberikan hidayah di saat menunaikan ibadah puasa bulan ramadhan. Sebentar lagi kita memasuki Idul Fitri, insya Allah kita termasuk salah satu yang mendapat kegembiraan dari Allah di bulan suci ini sebagai kaum mukmin yang memenuhi undangan-Nya! Allah Azza wa Jalla bahkan menjanjikan takwa kepada yang menunaikan puasa ramadhan!

Gugur orang berpuasa sudah disampaikan oleh Nabiuna Muhammad Saw! Adakah yang dapat menangkap pengertian gugur dalam berpuasa? Akal cerdas dapat memahaminya (gugur) sebagai gagal dalam melaksanakan puasa disebabkan tidak mengikuti ketentuan-ketentuan yang telah dibakukan!

Di luar pengertian tersebut apa pun yang telah melebar dari batasan berpuasa, baik lahir maupun bathin, disebut sama yakni gugur berpuasa. Letih, lesu, lelah, haus tidak dapat memosisikan sebagai wajibnya berpuasa dapat meraih pahala takwa sekiranya berada di luar ketentuan berpuasa!

Lihat apa yang telah ditetapkan di dalam Al-Qur’an mengenai keberadaan ramadhan sebagai bulan penuh berkah, ampunan dan rahmat! Bahwa berpuasa di bulan ramadhan adalah puasa yang telah dipersiapkan untuk orang-orang beriman meraih kebahagiaan di dunia dan di akhirat!

Tidak terasa sebentar lagi takbir akan bergema diseluruh muka bumi ini yang menandakan tiba hari yang dinantikan seluruh muslim dimuka bumi ini...Saat saat kembali menjadi Fitri artinya kita telah siap menerima pakaian taqwa (Laa ilaaha illalloh)...pakailah pakaian itu? jangan hanya dijadikan hiasan hati dan akalmu


تقبل الله منا ومنكمصيامنا وصيامكم قيامنا وقيامكم... جعلنا الله وإياكم من العائدين الفائزين المقبولين .. 
Selamat Hari Raya Idul Fitri 1434 H, Mohon maaf lahir-bathin... Semoga kita dibariskan dalam barisan orang2 muttaqin...

آمــــــــــــــــــين يا رب العالمين



Sabtu, 11 Agustus 2012

BENDERA KEMURSYIDAN

EMPAT FUNGSI BENDERA KEMURSYIDAN

Setiap murid harus berpegang teguh pada tali Mursyid, kalau tidak ingin terpecah belah dan dirusak oleh orang yang membenci thoriqoh . Bersatulah kalau memang beliau dalam tanda kutip yang diberi amanat untuk menjadi penerus 37, maka kita semua sebagai murid harus patuh dan taat , kalau tidak kita akan mendapat kifarat dari mursyid. Ini akan lebih bahaya! 

Didalam manqobah Syaikh Abdul Qodir Jaelani qs bersabda; " bahwa telapak kakiku diatas pundak para wali-wali Alloh ", maka dada-dada mereka semua berguncang dengan dasyat, cahaya rahmat Ilahi menyambar qolbu dan tembus didalam hati nurani mereka, sehingga timbulah gejolak keruhanian yang sangat hebat, ada yang patuh dan ada juga yang tidak. 

Yang patuh tidak tercabut kewaliannya sedangkan yang tidak patuh tercabutlah kewaliannya. Untuk kitapun begitu gambarannya. Apapun keputusan yang diambil oleh kita sudah ditentukan oleh Alloh, begitu juga Siapa penerus Mursyid ke 37 itu sudah ditentukan oleh Allah.


Dan Allah pulalah yang melihat kita, apakah termasuk murid yang patuh ataukah ingkar. semoga rahmat Allah SWT selalu tercurah bagi pengganti atau penerus kloter 37 . Bersatulah dan tunduklah pada penerus kloter 37 , adanya kloter 38 ( Zaman 38 ) pada  hakikatnya adalah kloter 37, sebab kloter 38 adalah amaliyah beliau ( Tuan Syech Sohibul Wafa Tajul Arifin Qs ) untuk diaplikasikan pada kurun waktu 38.

Ketika kurun waktu 37 ( Tuan Syech Sohibul Wafa Tajul Arifin Qs ) pada hakikatnya adalah amaliyahnya kurun waktu 36 ( Tuan Syech Abdulloh Mubarok bin Nur Muhammad Qs ) yang diaplikasikan pada zaman Pangersa Abah Anom qs dan seterusnya. Jika ada yang menolak adanya penerus 38, berarti secara tidak langsung atau tanpa disadari  ia tidak mau melestarikan, mengamalkan dan mengamankan amaliyah dari Guru Agung Abah Anom. Maka dari itu fungsi seorang Mursyid itu membawa empat Fungsi Bendera  Kemursyidan yang terimplisit didalam Al baqarah ayat 89 :
  1. Tibyaanan Likulli Syai'in ( Untuk menjelaskan sesuatu )
  2. Hudan ( Petunjuk )
  3. Rochmatan ( Rahmat )
  4. Busyroo ( Kabar Gembira )
Keempat fungsi Bendera  tersebut diperuntukan bagi siapa saja para penempuh jalan spiritual, artinya siapa saja yang ingin menyempurnakan keruhaniannya, maka harus mengikuti penerusnya yang membawa keempat fungsi bendera  tersebut. 

HIDUNG HATI
Adalah sebuah sarana untuk menemukan penerus amanah ke 37, Alloh berfirman dalam Surat Al-A'raf Ayat : 179

" walaqad dzara/naa lijahannama katsiiran mina aljinni waal-insi lahum quluubun laa yafqahuuna bihaa walahum a'yunun laa yubshiruuna bihaa walahum aatsaanun laa yasma'uuna bihaa ulaa-ika kaal-an'aami bal hum adhallu ulaa-ika humu alghaafiluuna ".

Artinya:
Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk (isi neraka Jahannam) kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai.

Jika Ikhwan dan Akhwat mau sedikit saja menggunakan penciuman indranya, baik indra raga (Indra Jasmani), Indra Jiwa (Indra nafsani) dan Indra Nyawa ( Indra Ruhani ). Maka kita akan merasakan mencium wangi-wangian-NYA. bersyukurlah kepada-NYA. Dengan demikian barangsiapa yang sudah bisa mencium wewangi-wangi-Nya, pasti mengenal Mursyidnya, Sehingga ia akan menyaksikan sendiri baik menurut akal pikirannya maupun qolbunya yang sudah diselaraskan, antara pemahaman menurut akal pemikirannya dan pemahaman menurut akal bathiniyah, itu disebabkan karena ruhani sang Murid tersambung dengan ruhani Sang Gurunya.
4 langkah agar ruhani kita mencium wewangian gurunya:
  1. Harus betul-betul memfungsikan indranya, baik indra raga, indra jiwa maupun indra Nyawa yang sudah diselaraskan dengan alat dzikir
  2. Disiplin dalam mengistiqomahkan ajaran Gurunya sekecil apapun itu
  3. Mujahadahkan ketiga indra tersebut 
  4. Wajib ittiba kepada Gurunya baik mengerti ataupun tidak mengerti
 
KRITERIA SANG PEMBAWA CAHAYA
Menurut Syech Ahmad Misbahul Munir Muslim bahwa seorang pembawa cahaya harus mempunyai 5 kriteria yang terimplisit didalam QS Ali Imron Ayat 159 sbb:
fabimaa rahmatin mina allaahi linta lahum walaw kunta fazhzhan ghaliizha alqalbi lainfadhdhuu min hawlika fau'fu 'anhum waistaghfir lahum wasyaawirhum fii al-amri fa-idzaa 'azamta fatawakkal 'alaa allaahi inna allaaha yuhibbu almutawakkiliina
Artinya:"
Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu ma'afkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu [246]. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya. 

  1. Lemah Lembut dari isyarah " Linta Lahum " (kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka)
  2. Pemaaf dari isyarah " Fa'fu 'Anhum " ( Karena itu maafkanlah mereka )
  3. Bijaksana dari Isyarah  " Wastaghfir Lahum " ( Mohonlah Ampunan bagi Mereka )
  4. Mempunyai Konsep musyawarah sitem dari isyarah " wasyaawirhum fil Amri " ( dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu.
  5. Mempunyai ketegasan dalam mengimplementasikan wahyu dari isyarah " faidzaa 'Azamta Fatawakkal 'Alallohi "  (Kemudian apabila kamu telah bulatkan tekad, maka bertawakkalah kepada Alloh)
Lima kriteria diatas adalah wajib dimiliki seorang pengemban amanah / penerus dari Mursyid sebelumnya, jika kelima kriteria diatas  tidak ada dalam diri seorang penerus / pengemban amanah, maka tinggalkanlah? 

Kalau kita lihat pada perkembangan sekarang ini, point no 4 tentang musyawarah sistem sudah banyak ditinggalkan oleh para pengemban amanah. Yang ada  hanya Musyawarah Terpimpin yang sangat banyak dipengaruhi oleh sebuah lembaga tertentu, yang banyak dititik beratkan pada pihak keluarga yang bersangkutan.

Sedangkan musyawarah sistem itu sendiri adalah para musyawirin tidak diperkenankan egosentris, dan harus bisa menerima pendapat orang lain, bisa menyimpulkan semua pendapat dengan cara yang sangat bijaksana, sehingga akan mencapai suatu keputusan melalui dasar ajaran wahyu, yang pada hakikatnya adalah sebuah rahmat dari  seorang Mursyid. Jika seorang pengemban amanah / Penerus terdapat 5 kriteria diatas, maka dipastikan bahwa beliau adalah sang pembawa cahaya dilangit dan dibumi.

Wallohu'alam




AZAS TUJUAN TQN


Assalamu'alaikum wr wb

" ILAAHI ANTA MAQSUDHI WARIDHOKA MATHLUBI A'THINI MAHABBATAKA WA MA'RIFATAKA "

Doa tersebut diatas oleh para ikhwan Thoreqat Qodiriyyah Naqsyabandiyyah (TQN) setiap habis sholat wajib dibaca 2 kali. Didalam doa tersebut mengandung  3 bagian sbb:
  1. Taqorrub terhadap Alloh SWT Ialah mendekatkan diri kepada Alloh dalam jalan ubudiyah, yang mana dalam hal ini dapat dikatakan tak ada sesuatu apapun yang menjadi tirai penghalang antara Abid dan Ma'bud, antara Kholiq dan Makhluq.
  2. Menuju jalan Mardhotillah Ialah menuju jalan yang diridhoi Alloh SWT  baik dalam ubudiyah maupun diluar ubudiyah dan hasilnya dalam segala gerak gerik manusia diharuskan mengikuti / mentaati perintah-perintah Tuhan dan menjauhi / meninggalkan larang-laranganNya. Hasil dari pada itu diantaranya, budi pekerti menjadi baik, akhlaqnya pun baik dan segala hal ihwalnya menjadi baik pula ; baik yang berhubungan dengan Tuhan, maupun yang berhubungan antara manusia dengan manusia / dengan makhluq Alloh dan Insya Alloh tidak akan lepas dari keridhoan Alloh SWT.
  3. Kemahabbahan dan Kemakrifatan terhadap Alloh SWT Artinya rasa cinta dengan terang ma'rifat terhadap Alloh  " Dzat laesa Kamitslihi Syae'un " , yang mana dalam mahabbah itu mengandung keteguhan jiwa dan kejujuran hati. kalau telah tumbuh mahabbah timbullah rupa-rupa hikmah diantaranya membiasan diri dengan selurus lurusnya dalam hak dzohir bathin dan juga bisa mewujudkan "Keadilan" yaitu dapat menetapkan sesuatu dalam haknya dengan sebenar-benarnya. Pancaran dari mahabbah datang pula belas kasihan kesesama makhluq, diantaranya Cinta pada Nusa, Bangsa dan Agamanya.

Thoreqat Qodiriyyah Naqsyabandiyyah ( TQN ) ini ialah salah satu jalan buat membukakkan diri agar supaya tercapai arah tujuan tersebut diatas.


Suryalaya, 10 Nofember 1960

ttd

( Syech Ahmad Sohibul Wafa Tajul Arifin RA )

 
Design by Wordpress Theme | Bloggerized by Free Blogger Templates | coupon codes