.

.

Senin, 26 November 2012

Tuturkeun Aos (ikuti Aos)



Sabda Guru Agung Syaikh Ahmad Sohibul Wafa Tajul Arifin Qs bersabda: "...tuturkeun Aos (ikuti Aos)..."

Kalau seorang Guru Agung Pangersa Abah Anom Qs menyuruh seperti itu berarti sabda beliau itu adalah sebuah dalil yang tidak bisa dibantahkan. Ini adalah sebuah isyarah bukti kemursyidan Syekh M. Abdul Gaos Saefulloh Maslul R.a, dan ini bisa dijadikan sebagai  petunjuk legitimasi estafet penerus Silsilah ke-38 TQN Suryalaya

Jika kita cermati dan teliti makna kata ikuti AOS, dan dikaitkan dengan angka 405 maka mengandung isyarah yang sangat menakjubkan dibalik angka tersebut. Didalam dunia thoriqoh tidak ada kata yang kebetulan, semuanya sudah direncanakan oleh Yang Maha Agung. Sekarang pertanyaannya bagaimana kita bisa menyingkapinya, itu yang perlu kita cari dan gali serta telaah lebih dalam lagi.

Susunan isyarah angka 405 jika kita gunakan pendekatan metode kajian angka ala hikmah kamilah. kajian ini bukanlah tafsir Al Qur'an karena hanya menguraikan angka dari jumlah, macam huruf dan jumlah bilangan ala abajadun (Abjad Suryaniyyah) serta jumlah total dan global yang menjadi saran takholuq (berakhlaq) dengan kalimat Toyyibah melalui suatu ayat yang mengandung angka-angka tersebut.

Jadi jika angka 405 kita pecah dan tambahkan hasilnya ( 4 + 0 + 5 = 9 ) dan jika kita kalikan hasilnya ( 4 x 0 x 5 = 0 ) maka akan menghasilkan sebuah angka yang sangat menakjubkan, yaitu angka 9 dan angka 0. Angka 9 mengandung isyarah dari macam huruf yang terdapat pada kalimah Thoyyibah (LAA ILAAHA ILLALLOHU MUCHAMADUR ROSUULULLOHI). Dan angka 0 (kosong) ialah mengandung isyarah takholuq bahwa sesungguhnya seorang muslim HARUS bisa berakhlaq dengan akhlaq 9 macam huruf kalimat toyyibah. 

Kalau dilihat dari metode pendekatan ala hikmah kamilah maka angka 9 adalah merupakan suatu jalan yang harus di tempuh oleh setiap muslim khususnya Tqn Suryalaya di dalam mengamalkan, melestarikan dan mengamankan amaliyah Syaikh Ahmad Sohibul Wafa Tajul Arifin Qs harus merujuk atau mengacu dan mengikuti kepada penerusnya Syaikh Muhammad Abdul Gaos Saefulloh Maslul Ra sesuai dengan isyarah 9 macam huruf yang ada di kalimat toyyibah sbb:
  1. Seorang muslim harus bisa berakhlak dengan huruf WAWU yakni : WACHDATU WUJUDILLAH FIL QULUUBI (meng-Esakan Allah di dalm hatinya), bukan berarti Alloh menyatu dengan hamba-Nya atau yang kita kenal di dalam bahasa jawa dengan istilah manunggaling kawula gusti.
  2. Harus bisa berakhlak dengan huruf SIN yakni : SUNNATU MUCHAMMADIRROSULULLOH (mencontoh langkah-langkah Nabi Muhammad) sesuai dengan kemampuan dan pemahamannya di dalam menyimpulkan wahyu yang di bawa olehnya.
  3. Harus bias berakhlak deangan huruf RO yakni : ROJI’UN ILLALLOHI (kembali kepada Alloh) yakni senantiasa bertaubat kepada-Nya.
  4. Harus bisa berakhlak dengan huruf DAL yakni : DAMUTH THOO’ATI (ta’at secara intensif) baik ta’at secara vertical maupun horizontal.
  5. Harus bisa berakhlak dengan huruf CHA yakni : CHIFDUL A’DLO’I ‘ANIL MA’SHIYATI (menjaga organ tubuh supaya tidak maksiat) kepada Alloh dan Rosul-Nya.
  6. Harus bisa berakhlak dengan huruf MIM yakni : MUCHITHUM BIL ‘ILMIDH DHOHIRI WAMUCHITUM BIL ‘ILMIL BAATHINI (menguasai ilmu lahir dan ilmu batin) yakni ilmu dunia dan ilmu akherat.
  7. Harus bisa berakhlak dengan huruf HA yakni : HUDUU,UL KHUSYUU,I BILCHAWASIL KHOMSI (menempatkan khusu di dalam panca indera), baik indra raga, jiwa, maupun nyawa.
  8. Hurus bisaberakhlak dengan huruf ALIF yakni : ITTICHAADUT TAQWAA BILJIHATI (menyatukan taqwa dengan arah / ahli taqwa) dimanapun berada.
  9. Harus bisa berakhlak dengan huruf LAM yakni LUBBUL IKHLASHI (inti ikhlas/bersih raga, jiwa, dan nyawa) dalam setiap amalnya (murni).
SEMBILAN MACAM HURUF yang ada di dalam kalimah Toyyibah (LAA ILAAHA ILLALLOHU MUCHAMMADUR ROSULULLOHI), yakni : WAWU, SIN, RO, DAL, CHA, masing-masing satu huruf. Sedangkan MIM ada dua, HA ada tiga, ALIF ada enam, dan LAM ada delapan.

Pangersa Guru Agung Syeikh Ahmad Sohibul Wafa Tajul Arifin Qs bersabda : " Kalau mau ikut Abah, ikut Aos (405). Tidak mau ikut Aos (405), Abah-kan sudah ngomong kepadamu, Abah tidak pernah mengundang orang untuk datang kesini ". ( pukul 23.31)

Selanjutnya Syaikh Muhammad Abdul Gaos saefulloh Maslul Ra bersabda : "Mustahil Guru Agung Meninggalkan jutaan umat TQN begitu banyaknya kalau tidak ada yang ngurus. Karena sudah ada makanya abah pulang". 

Inilah arahnya sabda beliau kepada seluruh ikhwan dan akhwat Tqn Suryalaya, karena beliau sudah tahu dan sudah diberi tahu oleh Guru Agung. Siapa lagi yang tahu dan diberi tahu kalau bukan seorang Mursyid dan penerusnya itu sendiri. Renungkanlah wahai saudaraku...!!!! 

Selanjutnya lagi Guru Agung Syekh Ahmad Shohibul wafa tadjul Arifin Qs bersabda kepada Syekh Abdul Gaos Saefulloh Maslul Ra "...segini banyaknya yang berbondong-bondong ke suryalaya BELUM TENTU 20%-NYA JADI ". Mari ikut yang sudah pasti,  masuk 20%-nya jadi.

Sirnarasa Ada di Pundak Beliau Hadrotus Syaikh Muhammad Abdul Gaos Saefulloh Maslul Ra. Sirnarasa itu Ada 20% yang sudah mulai mengikuti beliau sesuai perintah abah "IKUTI AOS", dan ada 80% yang harus diselamatkan. Menurut saya yang 80 %nya Murid mencari Guru, yang 20 % murid kebanggaan guru, yang 100 % harapan guru.

Alloh berfirman :

walaqad makkannaakum fii al-ardhi waja'alnaa lakum fiihaa ma'aayisya qaliilan maa tasykuruuna

Artinya:
" Sesungguhnya Kami telah menempatkan kamu sekalian di muka bumi dan Kami adakan bagimu di muka bumi (sumber) penghidupan. Amat sedikitlah kamu bersyukur ".

Dan ternyata Angka 9 yang terdapat dari macam huruf dalam kalimat toyyibah menuntut kepada kita untuk NGAJI. Ngaji menurut falsafah jawa maksudnya adalah Bolongan Sanga Dadi siji, supaya oleh Aji saking Alloh Dzat Maha Siji (Lubang sembilan jadi satu, supaya mendapatkan kelebihan dari Dzat Yang Maha Esa). Menurut Syaikh Achmad Mishbachul Munir Muslim Angka 9 yang terdapat dari kalimat Toyyibah menuntut kepada 2 masalah yang ada didalam tujuan NGAJI, yaitu :
  1. Bisa menutup Lubang 9 sehingga tidak maksiat kepada Alloh
  2. Bisa mengamalkan, melestarikan dan mengamankan ilmu yang dihasilkan dari NGAJI tersebut.
Lubang 9 itu antara lain : 2 lubang mata, 2 lubang hidung, 2 lubang telinga, mulut, kemaluan dan anus, artinya menutup lubang-lubang tersebut agar tidak maksiat kepada Alloh Swt, sehingga bisa mengamalkan, melestarikan dan mengamankan ajaran-ajaran Nabi Muhammad Saw melalui wasilah Guru Agung Pangersa Abah Qs.

Jadi maksud Guru Agung untuk mengikuti AOS (405) adalah menuntut kepada semua muridnya untuk mengamalkan, melestarikan dan mengamankan baik waktu siang ataupun malam hari selama 24 jam yang terimplisit dari jumlah huruf laa ilaaha illalloh Muhammadur Rosulullah, agar bisa menutup 9 macam bolongan agar tidak maksiat kepada Alloh dengan dzikir jahar 165x dan dzikir khofi setiap helaian nafas, agar mencapai hakikat dari tujuan NGAJI.

Sabtu, 24 November 2012

Indikasi lemahnya Pancaran Nur Ilahiyah


Wajib mengenali Mursyid secara dzohir didunia ini

Siapa diantara kalian yang menyembah Muhammad (Rasulullah), maka Muhammad sudah wafat. Tapi barangsiapa menyembah Allah SWT maka Allah SWT itu hidup dan tidak akan mati ”. ( Sayyidina Abu Bakar As-Siddiq r.a )

Tuan Syaikh Ahmad Sohibul Wafa Tajul Arifin q.s adalah matahari dan juga obor (penerang) dalam hidup si murid. Kini Matahari itu telah terbenam didalam rasa Sang Murid yang dicintainya Yaitu Hadrotus Syaikh Muhammad Abdul Gaos Saefulloh Maslul Ra ini tertuang jelas didalam isyarah pemberian nama Pesantren " SIRNARASA " oleh Guru Agung Pangersa Abah Anom qs. Dapatkah kita selaku murid akan mengenali dan menemukan pancaran nur ilahiyah  yang terbenam pada qolbu beliau ?

Nabi saw. bersabda :

مَنْ مَاتَ وَلَمْ يَعْرِفْ ِامَامَ زَماَنِهِ مَاتَ مِيْتَةً جَاهِلِيّةً

“ Siapa yang mati  sedang ia tidak mengenal imam zamannya maka ia mati dalam keadaan jahiliyyah ”.

Hadis di atas telah disepakati kesahihannya, baik oleh Ahlusunnah wal Jama’ah maupun Syi’ah dapat anda jumpai dalam banyak kitab-kitab mu’tabarah para ulama Ahlusunnah, di antaranya:

Shahih Bukhari, bab Al Fitan 5 / 13
Shahih Muslim, 6 / 21 - 22 hadist 849
Musnad Ahmad 2 / 83.  3 / 446 dan 4 / 96
Shahih Ibn Hibban, 6 / 49 hadist 4554
Al Mu’jam Al Kabir; Al Thabarani,10/350 hadis 10687.
Mustadrak; Al Hakim,1/77.
Hilyatul Awliyaa’,3/224.
Jaami’ Al Ushuul; Ibn Al Atsiir Al Jazari,4/7.
Musnad Ath Thayalisi:259.
Al Kuna wa Al Alqaab,2/3.
Sunan Al Baihaqi,8/156 dan 157.
Al Mabshuuth; Al Sarkhasi,1/113.
Syarah Nahj Al Balaghah; Ibn Abi Al Hadid,9/155.
Syarah Muslim; Al Nawawi,12/44.
Talkhis Al Mustadrak; Al Dzahabi,1/77 dan177.
Tafsir Ibn Katsir,1/517.
Syarh Al Maqashid,2/275.
Majma' Al Zawaid, 5 / 218, 219, 223 dan 312  
Kanz Al Ummal, 3 / 200.
Taisiir Al Wushuul, 2 / 39 dain-lainnya  

Didalam falsafah jawa mengatakan : 

" Nek kowe pengin dadi wong sing iso gondelan waton, gole ono geni nganggo obor, nek wis ketemu kowe mesti iso melaku... "

Artinya:
Jika kamu ingin menjadi  orang yang ahli takwa, maka carilah Guru Mursyid yang mampu membakar semua dosa melalui dzikir, kemudian kamu menyakini bahwa Guru Mursyid tersebut sebagai obor atau penerang. Selanjutnya jika kamu sudah menemukan Guru Mursyid didunia ini, maka Insya Alloh kamu akan menjadi orang yang beruntung lahir dan bathin


Seorang Mursyid adalah ibarat sebuah tali bagi si murid. Tanpa tali tersebut kita tidak akan mungkin menyambungkan ruhani kita ke ruhani Rosululloh Saw. Al-Qanduzi menyebutkannya di dalam kitabnya Yanabi’ al-Mawaddah. Dia berkata tentang firman Allah SWT yang berbunyi :

“Dan berpegang teguhlah kamu semua kepada tali Allah”, “Tsa’labi telah mengeluarkan dari Aban bin Taghlab, dari Ja’far ash-Shadiq a.s yang berkata, ‘Kami inilah tali Allah yang telah Allah katakan di dalam firman-Nya ‘Dan berpegang teguhlah kamu semua kepada tali Allah danjanganlah berpecah-belah.’” 

Penulis kitab al-Manaqib juga mengeluarkan dari Sa’id bin Jabir, dari Ibnu Abbas yang berkata:

“Kami pernah duduk di sisi Rasulullah saw, lalu datang seorang orang Arab yang berkata, ‘Ya Rasulullah, saya dengar Anda berkata, ‘Berpegang teguhlah kamu kepada tali Allah’, lalu apa yang dimaksud tali Allah yang kita diwajibkan berpegang teguh kepadanya?’ Rasulullah saw memukulkan tangannya ke tangan Ali seraya berkata, ‘Berpegang teguhlah kepada ini, dia lah tali Allah yang kokoh itu.’” [14] Yanabi’ al- Mawaddah, hal. 118, terbitan Muassasah al- A’lami Beirut – Lebanon.

Secara tekstual kita akan mendapati apa yang di maksud tali allahtersebut yaitu " sesuatu" yang berkelanjutan dari Pangkalnya, dari Rasul allah ke Imam ali. Secara tekstual ayat ini berhenti pada IMAM ALI berdasar hadis nabi, jika kita fahami hanya pada batas tekstualan ayat saja.

Permasalahan sekarang yang muncul adalah ada orang-orang yang tidak sepaham dan tidak mengakui keberlanjutan tali allah tersebut, mereka menyangka tali Allah putus sampai pada 37 padahal apabila kita yakin  kepada yang 1, berarti harus mengikuti yang ke 2 dan seterusnya itu rumus yang sederhana untuk memahami keberaturan dan keberlanjutan amaliayah dan tali Allah tersebut hingga yamul qiamah..

Selain itu, ada juga yang meyakini akan adannya sang penerus tali Allah tersebut namun mereka menolak wujud seorang Mursyid secara dzohir. Walaupun sudah banyak pengakuan-pengakuan dari orang-orang yang  sangat dapat dipercaya yang menopang atas keberadaan dan eksitensinya sebagai Penerus kemursyidan Hadrotus Syaikh Ahmad Sohibul Wafa Tajul Arifin Qs seperti :
Prof. Dr. KH. Manarul Hidayat dari Jakarta, pernah berkata kepada KH IQRO dari lampung: " bahwa penerus Guru Agung Pangersa Abah Anom qs, pasti adalah Syaikh Abdul Gaos Saefulloh Maslul...Subhanalloh 
K.H Soleh Mukhtar hujjatul arifin (wakil talqin PP Suryalaya) Dalam ceramahnya pada waktu managib di PP Sirnarasa (Rabu, 26/09/2012) menyatakan bahwa mursyid silsilah ke 38 adalah syeikh Muhammad Abdul Gaos Saeful Maslul R.A ...dan masih banyak lainnya.
Tetapi tetap saja mereka menolaknya meskipun sudah jelas ciri kemursyidan Tuan Syaikh Muhammad Abdul Gaos Saefulloh Maslul Ra. 
Jadi hemat saya pentafsiran tali allah oleh rasul menunjukan sebuah ke berkelanjutan atau regenerasi yang membawa teladan Rasulallah oleh seorang Mursyid secara turun temurun akan berlanjut hingga yaumul akhir.

Indikasi-indikasi atas penolakan kemursyidan Syaikh Muhammad Abdul Gaos Saefulloh Maslul Ra itu bisa disebabkan oleh lemahnya pancaran nur Ilahiyah yang menerangi kecerdasan-kecerdasan pola pikir kita, antara lain:

1. Jiwa Kehilangan Power dan Energi

Indikasinya adalah ketidak sukaan ketika melihat sesuatu yang berbeda dengan pendapat kita, hati menjadi panas, cepat emosional, mengebu-gebu, mudah mengeluarkan perkataan kotor, keinginan menghina lawan bicara sangat memonopoli, menganggap rendah orang lain, sedikit-sedikit mengatakan kafir, Makar, Virus, kurang adab  itu adalah salah satu tanda jiwa kita telah kehilangan power dan energi  Nur Illahiyah

2. Akal Pikiran telah Kehilangan Power dan Energi
Indikasinya yang terlihat jelas adalah sikap kita yang tampak pandai ketika berbicara tentang teori-teori kebaikan dan kebenaran tapi itu cuman dimulut, sedikit sedikit selalu mengatakan mana dalilnya, akan tetapi mereka tidak berpikir keras bagaimana bisa diaplikasikan secara kongkrit kedalam dirinya sendiri sebelum disampaikan kepada orang lain, bahkan yang lebih parah lagi akal pikirannya menjadi pengecut dan tidak kesatria didalam memanifestasikan kebanaran kedalam dirinya sendiri

3. Qolbu Kehilangan Power dan Energi
Indikasinya sangat terlihat jelas ketika mereka kehilangan rasa seperti rasa kasih sayang, sikap toleransi, kelembutan dan lain-lainnya. Sehingga mereka sangat sulit untuk menangkap dan menerima pancaran Nur Ilahiyah secara kasyaf (penyingkapan alam ghaib) yang berupa hidayah, Irsyad, firasat, dan ilham. 
Firman Alloh:
 Artinya:
" Di dalam hati mereka terdapat penyakit, lalu Alloh menambah penyakit itu untuk mereka; dan hal itu bagi mereka sebagai siksa yang pedih, disebabkan oleh apa-apa yang telah mereka dustakan ". ( Al-Baqarah, 2:10 )

Artinya:
" Sekali-kali tidak , tetapi apa-apa yang senantiasa mereka lakukan itu telah menutupi hati mereka ". ( Al-Muthaffifin, 83:14 )

4. Inderawi Kehilangan Power dan Energi
Indikasinya adalah secara lahiriyah kita sangat sulit menangkap obyek dari hakikat  lahiriyah seperti penglihatan hanya dapat melihat obyek lahiriyah, Pendengaran hanya dapat menangkap suara dan bunyi lahiriyah, Penciuman hanya dapat membau aroma lahiriyah saja, Pengecap hanya dapat mengecap rasa lahiriyah, Peraba hanya dapat meraba obyek lahiriyah. Sedangkan Obyek bathiniyah tidak dapat ditangkap. Firman Alloh:
Artinya:
" Alloh telah menutup mati hati dan pendengaran mereka, serta penglihatan mereka pun ditutup; dan mereka memperoleh siksa yang besar " ( Al-Baqarah, 2:7 )

5. Jasad telah Kehilangan Power dan Energi
Indikasinya adalah badan terasa malas ketika melaksanakan ibadah wajib, terlebih lebih ibadah yang sunah dan sebaliknya jika melakukan aktifitas kejahatan, perusakan, kedustaan, kehancuran dan tipu daya badan sangat kuat dan kokoh berdiri

Pancaran Nur Illahiyah yang terbenam pada qolbu beliau ( Syaikh Muhammad Abdul Gaos Saefulloh Maslul Ra) Dapat kita saksikan terlihat jelas di masyarakat dengan menjamurnya manaqib baik dirumah, sekolah, pesantren, kantor (pemerntah maupun swasta), rumah sakit bahkan lembaga pemasyarakatan. Begitu pula dari musholah berlantai bambu sampai masjid yang berlantai marmer, dari masjid umum sampai masjid Istiqlal, masjidil haram, masjidil aqsho dan dari masjid kampung sampai masjid agung. 


Renungkanlah ! Tanpa adanya pancaran Nur Ilahiyah dari Guru Agung Pangersa Abah Anom qs, tidak akan mungkin bisa sampai mengembangkan Managib Tqn Suryalaya ketempat asalnya. Ketika Sang Matahari kini telah terbenam didalam rasa sang Murid yang dicintainya, akankah kita mengingkari hati yang telah tertanam nama-Nya. 

Hati yang telah tersucikan oleh Gurunya, Ia tak menatap dan tak tertatap kecuali oleh pandangan mata yang telah kembali kepada Sang Pemilik-Nya. Hatinya diliputi Nur, PandanganNya Nur, Pendengaran-Nya Nur, Lisan-Nya Nur, Kanan-Nya Nur, Kiri-Nya Nur, Depan-Nya Nur, Belakang-Nya Nur dan seluruh jasadnya diliputi Nur. Makanya Guru Agung Syaikh Ahmad Sohibul Wafa Tajul Arifin Qs bersabda: "...tuturkeun Aos (ikuti Aos)..."

Minggu, 18 November 2012

Semua Ahli Silsilah Turut Perintah Gurunya

Pada tanggal 12 bulan dzulqo'dah 1430, hari sabtu tanggal 31 Oktober 2009, salah seorang BUYUT SYAIKH TOLHAH Wakil Talqin TQN Suryalaya dari Trusmi Cirebon menyampaikan khidmat ilmiah dalam manaqiban di Pondok Pesantren Suryalaya memaparkan tentang orang-orang yang KHIDMAT KEPADA GURU :
  1. Turut Perintah, tho'at, patuh, tidak pernah protes
  2. Mengamalkan apa saja yang diamalkan oleh Gurunya baik yang terlihat maupun yang terdengar dari Gurunya tidak ada memilih-milih
  3. Tidak ikut campur dalam segala urusan baik didunia maupun urusan diakherat, karena semuanya dan segalanya sudah pasti pilihan beliau, yang terbaik menurut Alloh dan Rosulnya
Dari pemaparan diatas sangat jelas dan tidak samar bahwa hidmat seorang Murid kepada Gurunya adalah ciri-ciri seorang Murid yang menjadi Penerus Estafet Gurunya yang selalu TURUT PERINTAH. Turut Perintah Guru Agung Pangersa Abah Anom Qs untuk KEMBANGKAN MANAQIBAN juga dilaksanakan oleh Hadrotus Syaikh Muhammad Abdul Gaos Saefulloh Maslul Ra. Kalau kita ingin diakui sebagai murid Hadrotus Syaikh Ahmad Sohibul Wafa Tajul Arifin Qs maka kita harus TURUT PERINTAH nya untuk mengikuti AOS sesuai dengan sabdanya :..." IKUTI AOS " ...ini adalah sebuah legalitas estafet kepemimpinan Tqn Suryalaya yang ke-38 yang sangat fenomenal. 

Ini adalah PERINTAH ABAH untuk mengikuti Aos. Dan perlu kita pahami dan ketahui bahwa para Ahli Silsilah pun semua Turut Perintah dari Gurunya sampai Rosululloh SAW dan Turut perintah itu sampai kepada Yang Maha Perintah yaitu Alloh SWT. Ini sangat jelas bahwa beliau sudah dipilih dan disiapkan oleh Gurunya untuk meneruskan perjuangan beliau menyiarkan dan menancapkan Panji-panji Laa ilaaha ilalloh. Turut Perintah Guru adalah gambaran dan ciri seorang Murid yang menjadi penerus seorang Guru yang sambung menyambung hingga sampai Penerus berikutnya sebagai berikut :

1. TURUT PERINTAH MURSYID TQN KE-35 ( SYAIKH THOLHA BIN THOLABUDIN RA )
Beliau diperintahkan oleh Gurunya ( Syaikh Khotib Syambas Ibnu Abdil Ghofar ) untuk nyebur ke kali ( sungai ) untuk menangkap ikan lele, itu semua atas perintah Gurunya karena istri gurunya lagi ngidam. Syaikh Tholha tidak berpikiran ini dan itu sebab beliau tahu dan tidak mau tahu apapun yang diperintah oleh Guru, baginya Perintah Guru adalah harga mati tidak bisa ditawar-tawar lagi.

2. TURUT PERINTAH MURSYID TQN KE-36 ( SYAIKH ABDULLOH MUBAROK BIN NUR MUHAMMAD RA )
Beliau diperintah oleh Gurunya Hadrotus Syaikh Tholha Bin Tholabudin RA setiap pagi nyebur ke kali ( sungai ) yang banyak buaya-nya. Syaikh Abdulloh Mubarok Bin Nur Muhammad Ra pun tidak membangkang perintah Gurunya, beliaupun laksanakan apa yang diperintahkan oleh Gurunya dengan penuh keyakinan bahwa dirinya pasti mampu karena ini adalah Perintah Guru. Yang ada dibenak beliau saat itu bukan hanya keselamatannya dari gangguan buaya saja tetapi beliau mencoba mengurai hikmah dibalik Perintah tersebut. Dengan adanya hikmah inilah perjalanan Syaikh Abdulloh Mubarok Bin Nur Muhammad Ra dalam mengembangkan TQN-nya termasuk manusia yang sukses dan tahan banting. Dan walaupun yang dihadapinya buaya-buaya didarat ataupun yang hdup dilautan.

3. TURUT PERINTAH MURSYID KE 37( SYAIKH AHMAD SOHIBUL WAFA TAJUL ARIFIN QS )
Syaikh Ahmad Sohibul Wafa Tajul Arifin Qs disuruh tidur sambil duduk selama satu tahun, ditunggu oleh Guru sekaligus Bapaknya yaitu Pangersa Abah Sepuh Syaikh Abdulloh Mubarok Bin Nur Muhammad Ra. Beliau lulus dan banyak hikmah dibalik perjalanan riyadlohnya , dan itu terbukti sekarang apa yang digambarkan oleh Guru Al Marhum Syaikh Abdulloh Mubarok Bin Nur Muhammad Ra setelah selesai Riyadloh tersebut. Sabdanya : " Nanti TQN Pondok Pesantren Suryalaya ini menjelajah dunia seperti Dzulqornen, akan muncul dieropa, apabila Malaysia sudah diduduki berarti dunia sudah digenggaman TQN PPS "

4. TURUT PERINTAH MURSYID KE-38 ( SYAIKH MUHAMMAD ABDUL GAOS SAEFULLOH MASLUL RA )
Beliau turut perintah Guru Agungnya Hadrotus Syaikh Ahmad Sohibul Wafa Tajul Arifin Qs yang pada tahun 1974 telah memberikan KOMANDO & MANDAT langsung untuk mengembangkan manaqiban dan umtuk membuka manaqiban disetiap tempat, baik dikampung-kampung, dilereng-lereng gunung, dilembah-lembah sampai ke kota-kota jawa barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Lombok, Kalimantan, Sumatra, Singapura dan Malaysia. 

Dari Rumah-rumah, gubuk-gubuk, surau-surau, Musholah-Musholah, Masjid-Masjid, Kantor-kantor sampai kekantor Badan Koordinasi Penanaman modal Asing (BKPM) yang dikepalai oleh salah seorang ikhwan dari Tagog Pamoyanan Ciawi pas belokan ke Suryalaya dan sampai ke majelis-majelis Islam di Malaysia, yang akhirnya sampailah ke Masjid Istiqlal. Itu tidak lain dan tidak bukan karena hanya Turut Perintah. Sabda Guru Agung Pangersa Abah Anom Qs kepada Pangersa Abah Gaos Ra yaitu : " Kembangkan Manaqiban, itu program Abah ". 

Berdasarkan inilah beliau tidak merasakan lelah sedikitpun dalam melaksanakan perintah Gurunya dan beliau selalu mentaatinya. Dengan perbekalan yang telah diterima dari yang Mulia Guru agungnya, melalui latihan berbagai  macam Jalaliyah Qohhariyah, lulus, mulus, tidak terganggu oleh siapapun dan oleh siapapun dimanapun dan kapanpun, siap perang melawan diri sendiri, keluarga, masyarakat, kalangan apa saja dan siap menang pantang kalah dengan pandai mengalah seperti jejak junjungan kita Nabi Muhammad SAW ketika beliau mau hijrah ke Tho'if mengalah untuk menang dan terus menang sampai futuh Mekah.

Adap seorang Murid terhadap Perintah Gurunya Adalah bersegera dalam melaksanakan Perintah Gurunya, jangan ditangguhkan sampai menguasai dalil-dalilnya, karena hal seperti itu termasuk penyamun atau perampok atau begal yang akan memutuskan perjalanan. Ini amanat Syaikh Abdul Wahab As Sya'roni didalam kitabnya Al-Anwarul Qudsiyah halaman 189 bersabda : 

" Dan diantara sikap murid yang khidmat adalah gesit, bersegera dalam melaksanakan perintahGurunya, tidak ditangguhkan, mengetahui dalil-dalilnya yang berkenan dengan perintah tersebut. Karena hal demikian itu termasuk alang-alang yang menghalangi perjalanan murid ".

 Sebagaimana firman Alloh Swt didalam QS Yasin : 
" Dan datanglah dari ujung kota seorang laki-laki (kalau dulu Habib An-Najjar) dengan bergegas-gegas ia berkata; hai kaumku, ikutilah utusan-utusan itu. Ikutilah orang yang tidak meminta balasan kepadamu dan mereka adalah orang-orang yang mendapat petunjuk ". ( QS Yasin : 20-21 ) 

Sumber ; Saefulloh Maslul Menjawab 165 Masalah seri 2

Senin, 05 November 2012

Pesantren Sirnarasa Sebuah peradaban dunia

1. Kenapa harus Pesantren Sirnarasa Cisiri
Manakala Allah memberikan kita karunia, Allah ingin kita menyadari kabaikanNya. Manakala Allah membuat kita kehilangan Allah ingin menunjukan kepada kita kekuasaanNya yang luar biasa.

Sabda Tuan Syaikh Muhammad Abdul Gaos Saefulloh Maslul Ra ( Mursyid Tqn Suryalaya ke 38 ) : " Bentuk tulisan itu pada hakikatnya merupakan suatu pembicaraan walaupun tanpa suara "

Biarkan menggonggong kafilah telah berlalu. Kapal besar diantara yang terbesar sedang dan akan terus berlayar, yang kecil mengikuti. Beliau Hadoroti Syekh Muhammad Abdul Gaos Saefulloh Maslul Q.S' adalah salah satu pewaris dan pelaku sejarah peradaban dunia yang telah menyadarkan kita / para muridnya kembali kepada Sunnah Rosul, tidak hanya dimulut tapi sudah "TASLIM" (tunduk) pada ketentuan Sunnatulloh dan sunnah Rosul. 

Jangan sombong tapi harus bangga kita dipertemukan dengan sosok Kholifah Alloh pada masa-Nya bukan nanti tapi sekarang. Firman Alloh dalam al-qur'an surat Al-Ashr : " Demi masa. Sesungguhnya manusia itu dalam benar-benar berada dalam kerugian. Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal sholeh dan nasehat-menasehati supaya menta'ati kebenaran dan nasehat-menasehati supaya menetapi kesabaran ".

Sirnarasa itu bukan Pondok Pesantren tapi Pesantren yang berperadaban dunia. Pangersa Guru Agung Hadoroti Syekh Abah Anom Q.S memberikan warisan itu satu paket untuk menghadapi 100 tahun kedepan. Sirnarasa adalah nama pesantren (Yasasan Pesantren Sirnarasa/ YPS) bukan Pondok Pesantren. 

Silahkan direnungkan dan telaah dengan baik-baik isyarat dari Guru Agung Pangersa Abah Anom Qs lengkap satu paket untuk menghadapai 100 tahun kedepan kepada sekalian murid-murid dan Para ikhwan dan Akhwat Tqn Suryalaya ???

Sirnarasa adalah Nama Pesantren yang diberikan oleh  Pangersa Abah Anom Q.S yang sebelumnya bernama Pesantren Al-Ikhlas (yang ada hanya Alloh), lalu Pangersa Abah Anom Qs pun memberikan nama baru (Baitus-Sirri) untuk Masjid Utamanya Pesantren Sirnarasa, dan nama  (Cisirri) karena sudah tidak ada lagi orang yang dikampung tersebut yang ditalqin setelah dikubur.Dan tidak kalah pentingnya adalah nama "Saefulloh Maslul" ( pedang yang sudah digagas/ terhunus ) adalah gelar kehormatan dari pangersa Abah Anom Q.S kepada beliau hadoroti Syekh Muhammad Abdul Gaos Saefulloh Maslul Ra.

Penetapan nama masjid Baitus-Sirri Pesantren Sirnarasa merupakan mata rantai dari nama masjid Nurul Asror Pondok Pesantren Suryalaya warisan dari hadororti Syekh Tolha Kalisapu Cirebon ra, sedangkan nama Masjid Baitus-Sirri sendiri adalah pemberian dari hadoroti Syekh Ahmad Shohibul Wafa Tajul Arifin Q.S. Inisial huruf Nun dan Ba pada kedua masjid tersebut sama-sama memiliki ciri atau tanda yang menyatakan keutuhan yang harus dijaga agar tetap sempurna. Balasyahidna = "titik" anti gempa = bala bencana dalam diri kita.


2. Wajib meyakini Sunah Rosul yang dibawa seorang Mursyid

Allah menginginkan membuat kita paham bahwa Allah menampakan diri-Nya kepada kita dalam anugrah-Nya. Kepasrahan adalah keputusan sikap untuk tidak melakukan kesalahan yang sama seperti yang dilakukan pada masa lalu Jadikan kehidupan ini menjadi sesuatu yang lebih positif dan menyenangkan. Bahwa Hari esok akan lebih baik dari hari sekarang.

 "Jadilah tanaman yang menyenangkan hati si penanamnya". Sunah Rosul akan tetap utuh, untuk pemahaman lebih jelasnya ada di dalam kitab "Sunanul Mardiyah" karangan Syaikh Muhammad Abdul Gaos Saefulloh Maslul. Berguru jangan setengah-setengah walaupun baru belajar tapi barangsiapa yang meyakini sunah rosul (Alloh sedang dan akan mencetak Kholifah di muka bumi) semua mahluq akan berguru padanya, maka Alloh dan Rosulnya akan mencintai kita. Sunah Rosul adalah Peradaban dunia berarti wajib ditegakan seperti kita menegakkan Li Ilahi Kalimatillah (Tauhid dan Kafah), Guru kita Abah Anom telah mendahului kita .

Apakah kita akan mundur kebelakang? Didalam Alqur'an Surat Ibrohim ayat 24, Alloh Swt menyuruh kita untuk memperhatikan Kalimat yang baik seperti pohon yang baik yang akarnya menembus bumi dan batangnya menjulang kelangit, kalau memang seperti itu akar yang satu dengan yang lainnya akan saling mengetahui, tapi kalau pohon itu ditanam di pot bunga sudah pasti akar yang satu dengan yang lainnya tidak bisa mengetahui (benang kusut, kontet) yang mereka takuti bukan Alloh tapi manusia yang berupa Yayasan, Organisasi, dan sebagainnya . 

Bagi saya sunah Rosul akan tetap utuh, Silsilah 38 bagi saya adalah beliau Baginda "Syekh Mursyid Kamil Mukamil M. Abdul Gaos Saefulloh Maslul Q.S". Banyak referensi / buku warisan para Aulia Alloh subhanalloh... ternyata perjalanan ibadah beliau benar-benar napak tilas para Aulia Alloh perjalanan spiritual beliau hampir sama dengan para aulia Alloh (dalam segala kondisi) hanya beda waktu dan tempat saja. Sedikit saya buka perihal itu, didalam kitab Warisan Para Aulia Alloh seperti halnya Syekh Junaidil Bagdadi, ketika tingkat keilmuan beliau diketahui oleh gurunya Syekh Sari As-saqothi dan para muridnya yang lain, beliau diminta untuk naik mimbar untuk berkhotbah, dikarenakan adabnya beliau kepada gurunya dan beliau berkata, "Apabila guru masih ada, tidaklah pantas bagi si murid untuk berkhotbah". Kemudian pada suatu malam beliau bermimpi dan dalam mimpi tersebut ia bertemu dengan Nabi Muhammad Saw.

Keesokan paginya ia hendak pergi mengabarkan hal itu kepada gurunya, gurunya sudah berdiri didepan pintu rumahnyanya. "Sebelumya engkau selalu merasa enggan, dan menantikan agar orang-orang mendesakmu untuk berkhotbah karena kata-katamu dijadikan alat bagi keselamatan dunia. Engkau tak mau berkhotbah ketika dimohonkan murid-muridmu, engkau tak mau ketika diminta oleh para syekh di kota Bagdad. Dan engkau tak mau berkhotbah ketika kudesak. Tetapi kini Nabi sendirilah yang memberi perintah kepadamu, oleh karena itu engkau harus berkhotbah". 

Semoga Alloh mengampuni diriku, jawab Junaid. "Tetapi bagaimanakah engkau bisa mengetahui bahwa aku telah berjumpa dengan nabi dalam mimpiku?", Aku bertemu dengan Alloh dalam mimpi", jawab Sari (gurunya), "dan Dia berkata kepadaku : "Telah Ku-utus Rosul-Ku untuk menyuruh Junaid berkhotbah diatas mimbar'". Pada suatu hari Junaid berkhotbah", Junaid menyerah, "tetapi dengan satu syarat bahwa yang mendengarkan khotbah-khotbah tidak lebih dari empat puluh orang". 

Ketika Junaid berkhotbah Jumlah pendengar hanya 40 orang Delapan belas orang diantaranya menemui ajal mereka sedang sisanya yang berjumlah dua puluh orang jatuh pingsan dan harus digotong kerumahnya masing-masing.

Gmbaran diatas terjadi juga kepada Syaikh Muhammad Abdul Gaos Saefulloh Maslul Ra. Selama 14 tahun beliau diserahi panggung oleh Guru Agung. Kalau beliau bukan seorang penerus Gurunya? mana mungkin seorang Guru menyerahkan panggung beliau kepadanya.
Wallohu a'lam

Dirangkai dari berbagai sumber

 
Design by Wordpress Theme | Bloggerized by Free Blogger Templates | coupon codes