Ilaahadroti syaikhuna Al Mukarrom Wa Muhtarom Wa Silatun Bainana Wa Bainalloh Wa Babunalladzina Nadkhulu Minhu, Al Fatihah
MENCARI GURU SEJATI YANG WALIYAN MURSYIDANA
Waliyan Mursyidana (Syaikh Abdul Gaos Saefulloh Maslul Ra) tidak butuh pengakuan dari pihak manapun. Justru kita sebagai murid yang penuh keterbatasan dalam segala hal yang sangat membutuhkan bimbingan dan petunjuknya, agar si murid terhantar kehadirat Alloh azza wajalla. Kitalah yang membutuhkan pengakuannya, membutuhkan tilik kasih-Nya untuk sampai kehadirat Ilahi Robbi sampai kita telah siap untuk disapinya didunia maupun diakhirat.Mumpung masih diberi amanah didunia ini, seorang murid tidak boleh lama-lama jauh dari mursyid secara dzohir, sesegera mungkin temukanlah Guru sejatimu kembali didunia ini. Sebab arwahul muqaddasah Rosululloh (Nurun ala Nurin) bersama yang hidup didunia ini duduk bersama, tetap satu mengalir kebanyak wadah seorang yang dipilih sebagai Waliyan Mursyidan.
Manusia dilahirkan kedunia ini untuk mencari kesempurnaan jasmani dan ruhaninya. Syaikh Abdul Gaos Saefulloh Maslul berkata : Berkah umurmu, kesehatanmu, rizqimu dan kesolehanmu perlu dicari didunia ini. Sudah menjadi ketentuan Tuhan atas ketidak sempurnaan manusia dalam segala hal didunia ini. Namun Tuhan menginginkan makhluknya untuk menjadi manusia yang dapat menyempurnakan baik dirinya maupun makhluk lainnya. Disinilah letak peran pentingnya manusia didalam kehidupanya di Dunia ini.
Keinginan Tuhan atas manusia agar manusia dapat menjadi khalifah di Dunia. Oleh karenanya Tuhan mengirimkan para Nabi dan Rasul sebagai teladan yang nyata. Tanpa Nabi dan Rasul kesempurnaan tidak akan dapat di perolehnya.
Kini Nabi dan Rasul tidak akan kita temui pada masa kini, karena Nabi Muhammad sendiri bersabda Ia adalah khataman Nabiyin ( Nabi yang terakhir / penutup para Nabi ). Makanya pada masa kini kita memerlukan seorang Guru untuk membimbing dan menyambungkan kembali ruhani kita kepada para nabi dan para rosul, melalui arwahul muqaddaza rosululloh yang dititipkn kepada pewarisnya (Guru Mursyid) itulah Guru sejati namanya.
Nah...Persoalannya yang berat dan perlu kita telaah adalah bagaimana kita dapat mengetahui bahwa beliau adalah seorang guru sejati itu ? dan bagaimana pula caranya untuk dapat menemukannya.
Guru sejati itu pasti ada, sebab Alloh Swt menghendaki ummatnya agar menjadi ummat yang dapat menyempurnakan dirinya dan orang lain dan itulah rahmat bagi semesta alam. Tanda dan ciri-ciri bahwa seseorang Guru sejati ada? adalah saat kita bertemu dengannya hati kita takjub dan tunduk padanya dan kita dapat mempercayainya dalam soal pengasuhan.
Menurut KH Wahfiudin bahwa tanda dan cirinya seorang guru mursyid adalah jiwa-jiwa kita akan mencintai / cenderung / gandrung larut kepada orang itu. Hati atau kalbu kita akan memberikan tanda akan hal itu, dan kalbu tak pernah salah dan tak pernah bohong. Ketika seseorang duduk bersama seorang guru sejati ( Guru Mursyid ), ia akan merasakan kedamaian dalam jiwanya, kebahagiaan, ketenangan yang tak terbayangkan dan kepuasan, serta hati menjadi Damai, Inilah salah satu tandanya.
Dan Ketika berhadapan dengan beliau ( guru Mursyid ), orang itu akan melupakan seluruh masalah-masalahnya, dan damai bersamanya bagaikan seorang anak berada dipelukan ibunya, hilang haus dahaga ke-Robbanian dan tersingkap lautan tak bertepi yang ujung dan pangkalnya ada pada seorang Guru Sejati ( Guru Mursyid ) inilah lautan Makrifatullah. Karena didalam diri seseorang guru sejati ia laksana pintu atau jendela diantara ribuan bahkan jutaan pintu menuju Allah Subhanahuwata’alah.
Mari kita lihat fenomena disekitar kita, kenapa banyak orang lebih menyukai pergi berwisata untuk mengunjungi tempat-tempat yang indah, pemandangan yang elok dan menakjubkan misalnya jalan-jalan kegunung. Karena ketika mereka melihat keindahan itu mereka menemukan suatu ketenangan dan kenikmatan didalam hati mereka. Demikian juga dengan Nafsani, Roh, dan kalbu kita yang membutuhkan sentuhan seorang Mursyid untuk menghiasi dan menata ruangan qalbu kita, sehingga bangsa nafsani, kalbu, roh kita dapat merasakan kenikmatan yang tiada tara didalam lubuk hatinya.
Karena itulah manusia banyak dihiasi sifat-sifat tercela dan liar. Makanya manusia itu membutuhkan seseorang yang dapat membimbing dan menjinakkan sifat-sifat tercela kepada sifat-sifat yang mulia, dari sifat-sifat pemarah menjadi sifat pemaaf. Sifat-sifat mulia ini tak dapat muncul hanya sekedar belajar melalui (membaca) buku-buku, mempelajari kitab-kitab (menelaah kitab-kitab) akan tetapi harus lewat pembinaan dari seorang yang sudah bisa kembali dari sifat pemarah ke sifat pemaaf, itulah salah satu contoh orang yang sudah mencapai derajat kemulian. Karena itulah Allah Ta’ala mengutus para Nabi dan RasulNya sebagai obat sekaligus sebagai contoh. Siapa saja yang duduk bersama guru sejati akan kesedot seluruh sifat-sifat yang jelek dan akan dipantulkan sifat-sifat yang baik , karena sifat-sifat adalah fi’il dari sifat-sifat Allah Ta’alah.
Guru sejati adalah Wali yang Mursid. Ia adalah Waliyan Mursidana yang khalis Mukhlisin-Kamil Mukamil Dan biasanya ia pembawa sebuah perahu ke-Tuhanan, sebuah asosiasi dzikir-dzikir yang menuntunya menuju kesempurnaan hakiki (insan al-kamil).
Dan Dzikir-dzikir itu sebagai baju pelampung ruhani kita untuk mengarungi Samudra Makrifatullah.dan inilah hakikat lautan tanpa tepi itu. Semoga kita di pertemukannya.
Allahua’lam bissawab.
Bersyurlah bagi orang-orang yang telah menemukan seorang Guru Mursyid yang silsilahnya bersambung kepada Rosululloh SAW, yang selalu memberikan limpahan saluran keilaahian dengan menyalurkan Nur Muhammad sebagai Rahmatan Lil 'Alamin. Mohonlah dan tundukkan qolbumu niscaya Alloh SWT akan mengabulkan doa kita.
Guru Mursyidlah firman nafsani kita yang hidup, yang dapat kita pegang, lihat dan kita contoh, sampai kita diberi petunjuk oleh Alloh lewat karomah dan berkah dari seorang Guru Mursyid. Dari sinilah kita akan mengetahui kenapa memandang wajah seorang Guru Mursyid bisa mengubah akhlaq dari sifat pemarah, dengki, iri hati, keras kepala dan lain-lainnya ? karena dalam wajah seorang Mursyid terdapat rahmat Alloh yang terpancar pada wajah-wajah hambanya yang soleh secara langsung. Dengan wasilah Nur Muhammad pulalah Nabi Adam diampuni dosanya, apa mungkin dosa kita akan dapat ampunan dari Tuhannya tanpa wasilah Nur Muhammad? renungkanlah...
Marilah kita memuliakan Guru Mursyid dengan cara mengamalkan, melestarikan dan mengamankan ajarannya sesuai dengan kemampuan diri masing-masing, mari kita buktikan kepada Guru Mursyid sebagai tanda bukti kasih kita kepadannya. Sebab dari beliaulah Nur Muhammad tersalurkan sehingga menjadi sebuah rahmat bagi semua makhluk dipenjuru dunia ini. Dengan rahmat inilah bencana dapat ditunda, bala dapat dihentikan, kerusakan dapat dicegah, kiamat dapat dicegah dan lain-lainnya.
Ketahuilah bahwa Guru Mursyid itu adalah Guru didunia ini sekaligus Guru Diakhirat sekarang, bukan kelak ataupun nanti. Jangan dengarkan bualan mereka yang melarang memuliakan Guru Mursyid sebagai pewaris Nabi.
Nabi bersabda: " Muliakanlah Ulama sesungguhnya mereka adalah pewaris para nabi, barangsiapa memuliakan mereka maka telah memuliakan Alloh dan Rosul-Nya ( HR Al-Khatib Al -Baghdadi dari jabir RA )
MASALAH KLOTER 38
Jika silsilah keguruan TQN Suryalaya menghentikan diri pada silsilah ke 37 ( Tuan Syech Ahmad Sohibul Wafa Tajul Arifin Wa dan Qs ), maka berhenti pulalah semua kegiatan amaliyah dalam nisbat dari TQN (Thoriqoh Qodiriyyah Naqsyabandiyyah) hanya pada jalur silsilah ke 36 (Tuan Syech Abdulloh Bin Nur Muhammad Qs) saja. Lalu siapa yang akan mengamalkan, mengamankan dan melestarikan ajaran atau amaliyah Tuan Syech Ahmad Sohibul Wafa Tajul Arifin Ra dan Qs ?
Inilah tugas kita bukan tugas siapa-siapa bukan pula tugas para wakil talqin atau pun yayasan, bila kita ingin diakui dan dicatat sebagai murid Pangersa Abah Anom maka kita harus bisa mengaplikasikan ajarannya sekecil apapun harus kita anut. Syaikh Abdul Gaos Saefulloh Maslul bersabda : " Arrijaal taq la'ul jibaal " laki-laki itu penakluk gunung, setinggi apapun gunung pasti dibawah lutut kita. Dan inilah yang diisyarahkan didalam bingkai wa'tashimu bihablillahi artinya kita harus bisa melestarikan, mengamalkan dan mengamankan sebisa mungkin apa yang diajarkan oleh Guru agung.
Pertanyaannya siapakah manusia penerus tersebut yang bisa mengamalkan, mengamankan dan melestarikan ajaran Tuan Syech Ahmad Sohibul Wafa Tajul Arifin Ra dan Qs ? Disinilah muncul sebuah pertanyaan akal akan tetapi juga pertanyaan Ruhani yang harus dijawab secara shohih dan absah. Logika pengetahuan yang didasari oleh pendapat ahli tasawuf tetap harus ada yang melanjutkan demi syiarnya Islam sebagai rahmat lil'alamin dan menyempurnakan ilmu baik Ruhani maupun Jasmani. Tentu manusia tersebut pastilah murid yang terbaik dan yang paling baik diantara murid-muridnya. Menurut pendapat Kh Soleh Wakil Talqin Tqn Suryalaya ciri-cirinya adalah:
Beliaupun bersabda lagi : " Aos mah di pesak Abah " isyarat perkataan ini menandakan bahwa :
Guru Mursyid adalah Guru Sejati
Guru Mursyid adalah Guru jasmani dan Guru ruhani, Guru jasmani sebagai acuan dan saksi didunia ini. Sedangkan Guru Ruhani harus kita rasakan didalam qolbu dan kita yaqini sebagai saksi dihari akhir ( Detik ini adalah hari akhir). Guru Jasmani dapat kita lihat dan dapat kita mintai bimbingan secara berhadapan dan mencontoh langsung adab dan perilaku yang Kholis Mukhlisin hingga sampai tahapan Insanul Kamil, sedangkan Guru ruhani tidak dapat kita lihat apalagi kita mintai bimbingan dan petunjuk tanpa tahu ilmunya, karena ini sudah tidak menyangkut masalah akal pikiran tapi pemahaman qolbu. Sebab Guru Ruhanilah yang akan mengantar, membimbing untuk menuju ma'rifatulloh secara hakiki kepada Alloh ta'ala secara haqqul yaqin
Sulit jika kita tidak mengenalnya dengan berlatih mengenal dan menyelami keEGOan kita dengan dzikir, sebab pemahaman qolbu ada didalam EGO kita, barangsiapa yang sudah bisa mengendalikan EGO maka tanpa kita sadari, kita telah mulai membuka jendela pemahaman pemikiran qolbu sehingga telinga akan mendengar sabda dari Mursyidnya dan hidung hati akan mencium wewangian barokah dan berkah Mursyidnya . Beruntunglah jika diberi anugrah tersebut.
Kedua hal ini (Guru Jasmani dan Guru Ruhani ) bisa didapat ketika Guru Mursyid masih ada didunia ini. Jika salah satu saja tidak ada maka itu namanya bukan Guru mursyid. Sebab tidak bisa membimbing secara lahir bathin, dan menyempurnakan jasad dan ruh. Seandainnya Guru Mursyid secara Jasmaniyah telah tiada maka segeralah mencari penerus (pengganti) Mursyid tersebut yang mendapat otoritas limpahan dari Mursyid sebelumnya.
Seorang Murid tidak layak bertanya siapakah dia, siapakah itu ? Guru Mursyid sudah memberikan alat Muraqabah jika ingin mengetahuinya. Persoalannya yang timbul adalah tidak semua murid memiliki kemampuan untuk ber muraqabah. makanya sangat sulit untuk mengetahuinya. Hanya para guru, para ahli silsilah yang benar yang dapat menghantarkannya pada maqom muraqabah, bukan hanya sekedar dikaji sebagai ilmu. karena Muraqabah itu sendiri adalah sebuah Pintu menuju muraqabah keilmuan. Alloh nampak nyata didalam qolbunya, dimana kita bertanya, dijawab secara nyata, sebab Alloh lebih dekat dari urat nadi, lebih dekat dari pada terjaga dan mengantuk tak bercerai berai bagi yang terbimbing.
Ketahuilah arwahul Muqaddasah Rosulullah sumbernya satu, dari satu titik menuju ketitik berikutnya Berganti Busana (jasad) orang jawa mengatakan ngracut busana kemanusiaan. sebab jasad memiliki keeterbatasan dan kerelatifan dalam menuju titik yang baru. Dan tidak akan berhenti pada satu titik dari semenjak Nabi Adam, Nabi Muhammad sampai pada masa sekarang ini. Arwahul Muqaddasah Rosululloh masih tetap sempurna, utuh dan terjaga kerahasiaannya yang bersemayam kedalam wadah yang dirihoi oleh Alloh SWT. Wallohu'alam
SEMUA MURSYID SELALU WALI QUTUB BAGI PARA PENGIKUTNYA
Bersyurlah bagi orang-orang yang telah menemukan seorang Guru Mursyid yang silsilahnya bersambung kepada Rosululloh SAW, yang selalu memberikan limpahan saluran keilaahian dengan menyalurkan Nur Muhammad sebagai Rahmatan Lil 'Alamin. Mohonlah dan tundukkan qolbumu niscaya Alloh SWT akan mengabulkan doa kita.
Guru Mursyidlah firman nafsani kita yang hidup, yang dapat kita pegang, lihat dan kita contoh, sampai kita diberi petunjuk oleh Alloh lewat karomah dan berkah dari seorang Guru Mursyid. Dari sinilah kita akan mengetahui kenapa memandang wajah seorang Guru Mursyid bisa mengubah akhlaq dari sifat pemarah, dengki, iri hati, keras kepala dan lain-lainnya ? karena dalam wajah seorang Mursyid terdapat rahmat Alloh yang terpancar pada wajah-wajah hambanya yang soleh secara langsung. Dengan wasilah Nur Muhammad pulalah Nabi Adam diampuni dosanya, apa mungkin dosa kita akan dapat ampunan dari Tuhannya tanpa wasilah Nur Muhammad? renungkanlah...
Marilah kita memuliakan Guru Mursyid dengan cara mengamalkan, melestarikan dan mengamankan ajarannya sesuai dengan kemampuan diri masing-masing, mari kita buktikan kepada Guru Mursyid sebagai tanda bukti kasih kita kepadannya. Sebab dari beliaulah Nur Muhammad tersalurkan sehingga menjadi sebuah rahmat bagi semua makhluk dipenjuru dunia ini. Dengan rahmat inilah bencana dapat ditunda, bala dapat dihentikan, kerusakan dapat dicegah, kiamat dapat dicegah dan lain-lainnya.
Ketahuilah bahwa Guru Mursyid itu adalah Guru didunia ini sekaligus Guru Diakhirat sekarang, bukan kelak ataupun nanti. Jangan dengarkan bualan mereka yang melarang memuliakan Guru Mursyid sebagai pewaris Nabi.
Nabi bersabda: " Muliakanlah Ulama sesungguhnya mereka adalah pewaris para nabi, barangsiapa memuliakan mereka maka telah memuliakan Alloh dan Rosul-Nya ( HR Al-Khatib Al -Baghdadi dari jabir RA )
MASALAH KLOTER 38
Jika silsilah keguruan TQN Suryalaya menghentikan diri pada silsilah ke 37 ( Tuan Syech Ahmad Sohibul Wafa Tajul Arifin Wa dan Qs ), maka berhenti pulalah semua kegiatan amaliyah dalam nisbat dari TQN (Thoriqoh Qodiriyyah Naqsyabandiyyah) hanya pada jalur silsilah ke 36 (Tuan Syech Abdulloh Bin Nur Muhammad Qs) saja. Lalu siapa yang akan mengamalkan, mengamankan dan melestarikan ajaran atau amaliyah Tuan Syech Ahmad Sohibul Wafa Tajul Arifin Ra dan Qs ?
Inilah tugas kita bukan tugas siapa-siapa bukan pula tugas para wakil talqin atau pun yayasan, bila kita ingin diakui dan dicatat sebagai murid Pangersa Abah Anom maka kita harus bisa mengaplikasikan ajarannya sekecil apapun harus kita anut. Syaikh Abdul Gaos Saefulloh Maslul bersabda : " Arrijaal taq la'ul jibaal " laki-laki itu penakluk gunung, setinggi apapun gunung pasti dibawah lutut kita. Dan inilah yang diisyarahkan didalam bingkai wa'tashimu bihablillahi artinya kita harus bisa melestarikan, mengamalkan dan mengamankan sebisa mungkin apa yang diajarkan oleh Guru agung.
Pertanyaannya siapakah manusia penerus tersebut yang bisa mengamalkan, mengamankan dan melestarikan ajaran Tuan Syech Ahmad Sohibul Wafa Tajul Arifin Ra dan Qs ? Disinilah muncul sebuah pertanyaan akal akan tetapi juga pertanyaan Ruhani yang harus dijawab secara shohih dan absah. Logika pengetahuan yang didasari oleh pendapat ahli tasawuf tetap harus ada yang melanjutkan demi syiarnya Islam sebagai rahmat lil'alamin dan menyempurnakan ilmu baik Ruhani maupun Jasmani. Tentu manusia tersebut pastilah murid yang terbaik dan yang paling baik diantara murid-muridnya. Menurut pendapat Kh Soleh Wakil Talqin Tqn Suryalaya ciri-cirinya adalah:
- Harus murid terbaik dari yang baik
- Harus yang alim dari yang alim
- Harus termulia akhlaqnya dari yang mulia
- Bila ada yang tak suka kepadanya, anda lebih baik dari KH Abdul Gaos ?
- Abah QS pernah bersabda kepadanya ayat : "innallash thofaahu alaikum wazaadahu basthotan fil ilmi wal jism" (Surat Al Baqoroh : 247) ini adalah isyarah kepemimpinan masa depan / Mursyid pelanjut
Beliaupun bersabda lagi : " Aos mah di pesak Abah " isyarat perkataan ini menandakan bahwa :
- Syech Muhammad Abdul Gaos Saefulloh Maslul adalah pusaka yang dimiliki oleh Pangersa Abah anom , ia sangat berharga makanya dibawa terus kemana saja Abah Anom pergi
- Kemanapun Syaikh Gaos melangkah itulah langkah Pangersa Guru Agung Abah Anom
- Sataron ( memenuhi keinginan/nyubadanan/ngauban )
- Ghofaron ( Besar Pemaaf )
- Rofiqon ( Welas Asih )
- Safiqon ( Selalu Sopan dan Rindu kepada orang )
- Shodiqon ( Benar )
- Mutashodiqon ( Dianggap Benar dan diikutin )
- Amiron ( Menyuruh dengan Merendah/tawadhu )
- Lathifan ( Lemah Lembut dan deuh-deuh/Kasih Sayang )
- Qiyamullail ( Sunah Malam )
- Amuthoam ( Suka Memberi Makan/Sesuguh/Menyajikan kepada Tamunya )
- Aliman ( Pinter )
- Suja'an ( Gagah Berani karena Benar )
Guru Mursyid adalah Guru Sejati
Guru Mursyid adalah Guru jasmani dan Guru ruhani, Guru jasmani sebagai acuan dan saksi didunia ini. Sedangkan Guru Ruhani harus kita rasakan didalam qolbu dan kita yaqini sebagai saksi dihari akhir ( Detik ini adalah hari akhir). Guru Jasmani dapat kita lihat dan dapat kita mintai bimbingan secara berhadapan dan mencontoh langsung adab dan perilaku yang Kholis Mukhlisin hingga sampai tahapan Insanul Kamil, sedangkan Guru ruhani tidak dapat kita lihat apalagi kita mintai bimbingan dan petunjuk tanpa tahu ilmunya, karena ini sudah tidak menyangkut masalah akal pikiran tapi pemahaman qolbu. Sebab Guru Ruhanilah yang akan mengantar, membimbing untuk menuju ma'rifatulloh secara hakiki kepada Alloh ta'ala secara haqqul yaqin
Sulit jika kita tidak mengenalnya dengan berlatih mengenal dan menyelami keEGOan kita dengan dzikir, sebab pemahaman qolbu ada didalam EGO kita, barangsiapa yang sudah bisa mengendalikan EGO maka tanpa kita sadari, kita telah mulai membuka jendela pemahaman pemikiran qolbu sehingga telinga akan mendengar sabda dari Mursyidnya dan hidung hati akan mencium wewangian barokah dan berkah Mursyidnya . Beruntunglah jika diberi anugrah tersebut.
Kedua hal ini (Guru Jasmani dan Guru Ruhani ) bisa didapat ketika Guru Mursyid masih ada didunia ini. Jika salah satu saja tidak ada maka itu namanya bukan Guru mursyid. Sebab tidak bisa membimbing secara lahir bathin, dan menyempurnakan jasad dan ruh. Seandainnya Guru Mursyid secara Jasmaniyah telah tiada maka segeralah mencari penerus (pengganti) Mursyid tersebut yang mendapat otoritas limpahan dari Mursyid sebelumnya.
Seorang Murid tidak layak bertanya siapakah dia, siapakah itu ? Guru Mursyid sudah memberikan alat Muraqabah jika ingin mengetahuinya. Persoalannya yang timbul adalah tidak semua murid memiliki kemampuan untuk ber muraqabah. makanya sangat sulit untuk mengetahuinya. Hanya para guru, para ahli silsilah yang benar yang dapat menghantarkannya pada maqom muraqabah, bukan hanya sekedar dikaji sebagai ilmu. karena Muraqabah itu sendiri adalah sebuah Pintu menuju muraqabah keilmuan. Alloh nampak nyata didalam qolbunya, dimana kita bertanya, dijawab secara nyata, sebab Alloh lebih dekat dari urat nadi, lebih dekat dari pada terjaga dan mengantuk tak bercerai berai bagi yang terbimbing.
Ketahuilah arwahul Muqaddasah Rosulullah sumbernya satu, dari satu titik menuju ketitik berikutnya Berganti Busana (jasad) orang jawa mengatakan ngracut busana kemanusiaan. sebab jasad memiliki keeterbatasan dan kerelatifan dalam menuju titik yang baru. Dan tidak akan berhenti pada satu titik dari semenjak Nabi Adam, Nabi Muhammad sampai pada masa sekarang ini. Arwahul Muqaddasah Rosululloh masih tetap sempurna, utuh dan terjaga kerahasiaannya yang bersemayam kedalam wadah yang dirihoi oleh Alloh SWT. Wallohu'alam