.

.

Sabtu, 11 Agustus 2012

BENDERA KEMURSYIDAN

EMPAT FUNGSI BENDERA KEMURSYIDAN

Setiap murid harus berpegang teguh pada tali Mursyid, kalau tidak ingin terpecah belah dan dirusak oleh orang yang membenci thoriqoh . Bersatulah kalau memang beliau dalam tanda kutip yang diberi amanat untuk menjadi penerus 37, maka kita semua sebagai murid harus patuh dan taat , kalau tidak kita akan mendapat kifarat dari mursyid. Ini akan lebih bahaya! 

Didalam manqobah Syaikh Abdul Qodir Jaelani qs bersabda; " bahwa telapak kakiku diatas pundak para wali-wali Alloh ", maka dada-dada mereka semua berguncang dengan dasyat, cahaya rahmat Ilahi menyambar qolbu dan tembus didalam hati nurani mereka, sehingga timbulah gejolak keruhanian yang sangat hebat, ada yang patuh dan ada juga yang tidak. 

Yang patuh tidak tercabut kewaliannya sedangkan yang tidak patuh tercabutlah kewaliannya. Untuk kitapun begitu gambarannya. Apapun keputusan yang diambil oleh kita sudah ditentukan oleh Alloh, begitu juga Siapa penerus Mursyid ke 37 itu sudah ditentukan oleh Allah.


Dan Allah pulalah yang melihat kita, apakah termasuk murid yang patuh ataukah ingkar. semoga rahmat Allah SWT selalu tercurah bagi pengganti atau penerus kloter 37 . Bersatulah dan tunduklah pada penerus kloter 37 , adanya kloter 38 ( Zaman 38 ) pada  hakikatnya adalah kloter 37, sebab kloter 38 adalah amaliyah beliau ( Tuan Syech Sohibul Wafa Tajul Arifin Qs ) untuk diaplikasikan pada kurun waktu 38.

Ketika kurun waktu 37 ( Tuan Syech Sohibul Wafa Tajul Arifin Qs ) pada hakikatnya adalah amaliyahnya kurun waktu 36 ( Tuan Syech Abdulloh Mubarok bin Nur Muhammad Qs ) yang diaplikasikan pada zaman Pangersa Abah Anom qs dan seterusnya. Jika ada yang menolak adanya penerus 38, berarti secara tidak langsung atau tanpa disadari  ia tidak mau melestarikan, mengamalkan dan mengamankan amaliyah dari Guru Agung Abah Anom. Maka dari itu fungsi seorang Mursyid itu membawa empat Fungsi Bendera  Kemursyidan yang terimplisit didalam Al baqarah ayat 89 :

  1. Tibyaanan Likulli Syai'in ( Untuk menjelaskan sesuatu )
  2. Hudan ( Petunjuk )
  3. Rochmatan ( Rahmat )
  4. Busyroo ( Kabar Gembira )
Keempat fungsi Bendera  tersebut diperuntukan bagi siapa saja para penempuh jalan spiritual, artinya siapa saja yang ingin menyempurnakan keruhaniannya, maka harus mengikuti penerusnya yang membawa keempat fungsi bendera  tersebut. 

HIDUNG HATI
Adalah sebuah sarana untuk menemukan penerus amanah ke 37, Alloh berfirman dalam Surat Al-A'raf Ayat : 179

" walaqad dzara/naa lijahannama katsiiran mina aljinni waal-insi lahum quluubun laa yafqahuuna bihaa walahum a'yunun laa yubshiruuna bihaa walahum aatsaanun laa yasma'uuna bihaa ulaa-ika kaal-an'aami bal hum adhallu ulaa-ika humu alghaafiluuna ".

Artinya:
Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk (isi neraka Jahannam) kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai.

Jika Ikhwan dan Akhwat mau sedikit saja menggunakan penciuman indranya, baik indra raga (Indra Jasmani), Indra Jiwa (Indra nafsani) dan Indra Nyawa ( Indra Ruhani ). Maka kita akan merasakan mencium wangi-wangian-NYA. bersyukurlah kepada-NYA. Dengan demikian barangsiapa yang sudah bisa mencium wewangi-wangi-Nya, pasti mengenal Mursyidnya, Sehingga ia akan menyaksikan sendiri baik menurut akal pikirannya maupun qolbunya yang sudah diselaraskan, antara pemahaman menurut akal pemikirannya dan pemahaman menurut akal bathiniyah, itu disebabkan karena ruhani sang Murid tersambung dengan ruhani Sang Gurunya.
4 langkah agar ruhani kita mencium wewangian gurunya:
  1. Harus betul-betul memfungsikan indranya, baik indra raga, indra jiwa maupun indra Nyawa yang sudah diselaraskan dengan alat dzikir
  2. Disiplin dalam mengistiqomahkan ajaran Gurunya sekecil apapun itu
  3. Mujahadahkan ketiga indra tersebut 
  4. Wajib ittiba kepada Gurunya baik mengerti ataupun tidak mengerti
 
KRITERIA SANG PEMBAWA CAHAYA
Menurut Syech Ahmad Misbahul Munir Muslim bahwa seorang pembawa cahaya harus mempunyai 5 kriteria yang terimplisit didalam QS Ali Imron Ayat 159 sbb:
fabimaa rahmatin mina allaahi linta lahum walaw kunta fazhzhan ghaliizha alqalbi lainfadhdhuu min hawlika fau'fu 'anhum waistaghfir lahum wasyaawirhum fii al-amri fa-idzaa 'azamta fatawakkal 'alaa allaahi inna allaaha yuhibbu almutawakkiliina
Artinya:"
Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu ma'afkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu [246]. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya. 

  1. Lemah Lembut dari isyarah " Linta Lahum " (kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka)
  2. Pemaaf dari isyarah " Fa'fu 'Anhum " ( Karena itu maafkanlah mereka )
  3. Bijaksana dari Isyarah  " Wastaghfir Lahum " ( Mohonlah Ampunan bagi Mereka )
  4. Mempunyai Konsep musyawarah sitem dari isyarah " wasyaawirhum fil Amri " ( dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu.
  5. Mempunyai ketegasan dalam mengimplementasikan wahyu dari isyarah " faidzaa 'Azamta Fatawakkal 'Alallohi "  (Kemudian apabila kamu telah bulatkan tekad, maka bertawakkalah kepada Alloh)
Lima kriteria diatas adalah wajib dimiliki seorang pengemban amanah / penerus dari Mursyid sebelumnya, jika kelima kriteria diatas  tidak ada dalam diri seorang penerus / pengemban amanah, maka tinggalkanlah? 

Kalau kita lihat pada perkembangan sekarang ini, point no 4 tentang musyawarah sistem sudah banyak ditinggalkan oleh para pengemban amanah. Yang ada  hanya Musyawarah Terpimpin yang sangat banyak dipengaruhi oleh sebuah lembaga tertentu, yang banyak dititik beratkan pada pihak keluarga yang bersangkutan.

Sedangkan musyawarah sistem itu sendiri adalah para musyawirin tidak diperkenankan egosentris, dan harus bisa menerima pendapat orang lain, bisa menyimpulkan semua pendapat dengan cara yang sangat bijaksana, sehingga akan mencapai suatu keputusan melalui dasar ajaran wahyu, yang pada hakikatnya adalah sebuah rahmat dari  seorang Mursyid. Jika seorang pengemban amanah / Penerus terdapat 5 kriteria diatas, maka dipastikan bahwa beliau adalah sang pembawa cahaya dilangit dan dibumi.

Wallohu'alam




AZAS TUJUAN TQN


Assalamu'alaikum wr wb

" ILAAHI ANTA MAQSUDHI WARIDHOKA MATHLUBI A'THINI MAHABBATAKA WA MA'RIFATAKA "

Doa tersebut diatas oleh para ikhwan Thoreqat Qodiriyyah Naqsyabandiyyah (TQN) setiap habis sholat wajib dibaca 2 kali. Didalam doa tersebut mengandung  3 bagian sbb:
  1. Taqorrub terhadap Alloh SWT Ialah mendekatkan diri kepada Alloh dalam jalan ubudiyah, yang mana dalam hal ini dapat dikatakan tak ada sesuatu apapun yang menjadi tirai penghalang antara Abid dan Ma'bud, antara Kholiq dan Makhluq.
  2. Menuju jalan Mardhotillah Ialah menuju jalan yang diridhoi Alloh SWT  baik dalam ubudiyah maupun diluar ubudiyah dan hasilnya dalam segala gerak gerik manusia diharuskan mengikuti / mentaati perintah-perintah Tuhan dan menjauhi / meninggalkan larang-laranganNya. Hasil dari pada itu diantaranya, budi pekerti menjadi baik, akhlaqnya pun baik dan segala hal ihwalnya menjadi baik pula ; baik yang berhubungan dengan Tuhan, maupun yang berhubungan antara manusia dengan manusia / dengan makhluq Alloh dan Insya Alloh tidak akan lepas dari keridhoan Alloh SWT.
  3. Kemahabbahan dan Kemakrifatan terhadap Alloh SWT Artinya rasa cinta dengan terang ma'rifat terhadap Alloh  " Dzat laesa Kamitslihi Syae'un " , yang mana dalam mahabbah itu mengandung keteguhan jiwa dan kejujuran hati. kalau telah tumbuh mahabbah timbullah rupa-rupa hikmah diantaranya membiasan diri dengan selurus lurusnya dalam hak dzohir bathin dan juga bisa mewujudkan "Keadilan" yaitu dapat menetapkan sesuatu dalam haknya dengan sebenar-benarnya. Pancaran dari mahabbah datang pula belas kasihan kesesama makhluq, diantaranya Cinta pada Nusa, Bangsa dan Agamanya.

Thoreqat Qodiriyyah Naqsyabandiyyah ( TQN ) ini ialah salah satu jalan buat membukakkan diri agar supaya tercapai arah tujuan tersebut diatas.


Suryalaya, 10 Nofember 1960

ttd

( Syech Ahmad Sohibul Wafa Tajul Arifin RA )

1 komentar:

Anonim mengatakan...

assalamualaikum apakah ciri mursyid berdasarkan kepada keramah sahaja kepada pengikut tqn pak gaos banyakkan bierzikir kerana banyak lagi yang perlu dipelajari walaupun abah anOm tiada didunia sebenarnya setelah berzikir lebih hebat lagi semasa hidupnya itulah rahsianya

 
Design by Wordpress Theme | Bloggerized by Free Blogger Templates | coupon codes