Banyak Orang yang mencari BUKTI OTENTIK
Dulu
saya pernah bertanya kepada Hadrotus syaikh Muhammad Abdul Gaos Saefulloh maslul Ra, beberapa hari setelah Pangersa Abah Anom Qs meninggalkan
dunia secara fisik. sbb :
Si fulan berkata :
Apakah ada
Bukti surat atau penunjukan mursyid dari Abah Sepuh Ra ke Abah Anom Qs ?
Kata Abah Gaos: ada.
Si fulan berkata :
Ada Info yang beredar, banyak Para Wakil Talqin dan keluarganya mengatakan dalam sebuah rapat bahwa tidak ada surat pelimpahan kemursyidan dari Pangersa Abah Anom ke yang lainnya karena belum ada contoh yang didapatkan satu arsip pun tentang penunjukan ke mursyidan Abah Anom Qs oleh Abah Sepuh ( yang intinya tidak ada contoh Surat satupun yang menunjukan bukti pengangkatan kemursyidan Abah Sepuh ke Abah Anom ). Dan juga katanya pengangkatan Para wakil talqin saja ada surat resmi atau sertifikat? apalagi mursyid?
Kata Abah Gaos: ada.
Ada Info yang beredar, banyak Para Wakil Talqin dan keluarganya mengatakan dalam sebuah rapat bahwa tidak ada surat pelimpahan kemursyidan dari Pangersa Abah Anom ke yang lainnya karena belum ada contoh yang didapatkan satu arsip pun tentang penunjukan ke mursyidan Abah Anom Qs oleh Abah Sepuh ( yang intinya tidak ada contoh Surat satupun yang menunjukan bukti pengangkatan kemursyidan Abah Sepuh ke Abah Anom ). Dan juga katanya pengangkatan Para wakil talqin saja ada surat resmi atau sertifikat? apalagi mursyid?
Kata Abah Gaos: ada.
Si fulan berkata :
Bagaimana pendapat Pangersa Gaos, tentang tidak adanya arsip
atau surat pelimpahan kemursyidan dari abah sepuh ke abah anom yang
katanya tidak ada?
kata Abah Gaos: betul tidak ada!
kata Abah Gaos: betul tidak ada!
Si fulan berkata :
Jadi tidak ada arsip pelimpahan kemursyidan dari Abah Sepuh ke Abah Anom?
Kata abah gaos: ada!
Kata abah gaos: ada!
Si fulan berkata :
Pangersa Abah Gaos mohon maaf saya tidak mengerti...
kata Abah Gaos: Siapa pun orangnya yang mau mencari arsip itu sampai kolong langit dunia pun tidak akan ketemu!
kata Abah Gaos: Siapa pun orangnya yang mau mencari arsip itu sampai kolong langit dunia pun tidak akan ketemu!
Si fulan berkata :
Berarti tidak ada?
Kata Abah Gaos: ada
Si fulan berkata :
Kalaupun ada, dimana?
kata abah gaos: disimpan!
kata abah gaos: disimpan!
Si fulan berkata :
Dii simpan dimana?
tadi kan pangersa Abah Gaos bilang siapa pun orangnya yang mau mencari arsip itu sampai kolong langit dunia tidak akan ketemu!
Kata Abah gaos: Abah menitipkan arsip atau surat rahasia tentang pelimpahan kemursyidan abah anom dari abah sepuh ke bapa (untuk disimpan dengan apik/rapi)
tadi kan pangersa Abah Gaos bilang siapa pun orangnya yang mau mencari arsip itu sampai kolong langit dunia tidak akan ketemu!
Kata Abah gaos: Abah menitipkan arsip atau surat rahasia tentang pelimpahan kemursyidan abah anom dari abah sepuh ke bapa (untuk disimpan dengan apik/rapi)
Si fulan berkata :
Maksudnya arsip atau surat pelimpahan mursyid ke abah anom dari abah sepuh itu sekarang ada di bapak.... (Abah Gaos)?
kata Abah Gaos: iya
kata Abah Gaos: iya
Si fulan berkata :
Kenapa tidak diberikan kepada keluarga atau keturunannya atau wakl
talqin lainnya?. Padahal menurut saya itu arsip terpenting dan sejarah
sebagai pengakuan atau bukti dari mursyid sebelumnya yaitu Abah Sepuh ke Abah Anom Kenapa bukan ke yang lainnya (misal keluarga abah/Ahlul Bait)?
Kata Abah Gaos: Tidak tahu atuh kenapa ke bapak? Padahal arsip penting.
Kata Abah Gaos: Tidak tahu atuh kenapa ke bapak? Padahal arsip penting.
Si fulan berkata :
Bagaimana bentuk arsipnya?
Kata Abah Gaos: bentuknya tulisan dan isinya penunjukan abah sepuh ke abah anom sebagai mursid pelanjut tongkat kepemimpinan TQN
Kata Abah Gaos: bentuknya tulisan dan isinya penunjukan abah sepuh ke abah anom sebagai mursid pelanjut tongkat kepemimpinan TQN
Si fulan berkata :
Bentuk tulisannya bagaima?
Kata Abah Gaos: tulisannya Arab dan terjemahannya bahasa sunda dan di tandatangani oleh abah sepuh
Si fulan berkata :
Kalau seandainya ada arsip seperti itu, berarti mursyid selanjutnya setelah abah anom pun ada?
Kata Abah Gaos: iya
Si fulan berkata :
Tapi, menurut para wkl talqin yang lain termasuk pengemban amanat tidak ada arsip dari abah anom ? Dan saya memahami kalau abah sepuh ke putranya (Abah Anom) tidak asal menunjuk atau pelimpahan otomatis atau karena nasab atau keturunan tetapi harus memakai sertifikat, berarti dari abah anom pun kepenerusnya pasti demikian?
kata Abah Gaos : iya
Si fulan berkata :
Terus siapa atuh, yang telah ditunjuk Pangersa Abah Anom selanjutnya?
Kata Abah Gaos: nggak tahu, cari aja sendiri!
(sambil senyum membuat sejuk dan hati orang bergetar)
Kata Abah Gaos: nggak tahu, cari aja sendiri!
(sambil senyum membuat sejuk dan hati orang bergetar)
Saya pernah tanya lagi ke Pangersa Abah Gaos Ra ketika datang ke sumedang
dalam acara manakiban di kantor yayasan perwakilan sumedang.
Si fulan berkata :
Pangersa katanya menurut informasi bahwa pangersa dapat tulisan yang digulung dari pangersa abah Anom tentang silsilah ke 38 yaitu nama pangersa sendiri, bagaimana ceritanya?
Kata Abah Aaos: kata siapa?
Pangersa katanya menurut informasi bahwa pangersa dapat tulisan yang digulung dari pangersa abah Anom tentang silsilah ke 38 yaitu nama pangersa sendiri, bagaimana ceritanya?
Kata Abah Aaos: kata siapa?
Si fulan berkata :
Ada saja informasi
Kata Abah Gaos : kata siapa?
Ada saja informasi
Kata Abah Gaos : kata siapa?
Si fulan berkata : kata saya Abah , pokoknya ada informasi dari yang lain!
Kata abah Gaos: iya info dari siapa?
saya: ada saja info!
Si fulan berkata :
Pangersa tolong ceritakan... (saya pada waktu itu betul-betul sangat mengharap penjelasan dan cerita Abah Gaos)...yach, saya mungkin seperti anak kecil yang betul-betul merengek untuk menceritakan kisahnya karena ini adalah salah satu arsip dokumen langsung pelimpahan kemursyidan dari pangersa abah anom yang berbentuk tulisan.
Pada waktu itu saya duduk disamping Abah gaos berdua dekat mimbar dan disamping Abah Gaos ada juga wakil talqin sumedang yang berjarak jauh sekitar 3 meteran. Saya melihat Abah Gaos agak canggung untuk menjawab pertanyaan saya, mungkin beliau ber hati-hati agar tidak diketahui yang lain.
Pangersa tolong ceritakan... (saya pada waktu itu betul-betul sangat mengharap penjelasan dan cerita Abah Gaos)...yach, saya mungkin seperti anak kecil yang betul-betul merengek untuk menceritakan kisahnya karena ini adalah salah satu arsip dokumen langsung pelimpahan kemursyidan dari pangersa abah anom yang berbentuk tulisan.
Pada waktu itu saya duduk disamping Abah gaos berdua dekat mimbar dan disamping Abah Gaos ada juga wakil talqin sumedang yang berjarak jauh sekitar 3 meteran. Saya melihat Abah Gaos agak canggung untuk menjawab pertanyaan saya, mungkin beliau ber hati-hati agar tidak diketahui yang lain.
Abah gaos
merapat agak nyondong kepada saya dan berbisik seakan-akan jangan diributkan
dahulu. Dan sambil lirik kanan kiri mengawasi yang lain takut ada orang yang
ikut nimbrung mendengarkan. Abah Gaos berbisik dan menggeser agak menjauh lagi dari wakil talqin tersebut.
Dan beliau menceritakan tentang sejarah atau kisah , bukti silsilah ke
38 tersebut yang langsung dari Abah Anom
Paqngersa Abah Gaos bercerita :...
Pada waktu itu Abah Gaos di madrasahnya hadratusy Syekh Sohibul Wafa Tajul Arifin Qs (abah Anom) berempat (4). yaitu :
- Pangersa Abah Anom,
- Pangersa Abah Gaos
- Kh dudun ( Putra pangersa Abah )
- Kh Yusuf Hamzah Sekpri Abah Anom
Abah Gaos diberi gulungan oleh pangersa abah Anom , Dan Abah Anompun berkata kepada AOS : aos, nih ambil dan coba "cobi toong aya teu didinya" b.indonesianya "ada enggak aos disitu! (coba intip ada enggak aos disana / digulungan tersebut?)
kata Abah Gaos: ada bah!
Pangersa abah anom: yach, sudah jangan ribut!
KH Dudun yang disamping Abah Gaos penasaran, dan bertanya kepada Abah Gaos.
Kh Dudun
(putra pangersa abah anom) berkata: " aang, (aang itu panggilan ke abah gaos),
naon eta teh " (apa itu yang dari abah dan yang diambil Aang Gaos)?
Abah Gaos (tidak memberitaukan isi gulungan tersebut): "nggak tahu, tanyakan saja ke abah Anom " ?
Kh Dudun penasaran dan bertanya ke Ayahandanya Pangersa Abah Anom. Kh Dudun berkata :
"bah naon ete teh"? (apa isinya yang ada di gulungan tersebut?)
Pangersa Abah Anom: "yeeh... duka teu terang abahmah, aos anu nigali . taroskeun wae ka aos anu ningali" !
Kh dudun
bertanya ke sekretarisnya karena tidak ada yang mau membuka rahasia isi
gulungan tersebut.
KH dudun bertanya ke sekretaris abah: "apa itu isinya" ?
KH dudun bertanya ke sekretaris abah: "apa itu isinya" ?
sekretaris
pangersa abah anon berkata : "abdimah teu wantun ngabuka-buka dukumen atanapi arip nu
pangersa abah" ! (saya tidak berani membuka arsip atau dokumen penting
abah)
BETUL2 TIDAK ADA YANG TAHU PADA WAKTU ITU KARENA ABAH MENYURUHNYA JANGAN RIBUT
Namun saya sendiri penasaran dan langsung bertanya ke Pangersa Abah Gaos.
Pangersa apakah yang dilihat itu silisilah Tqn ?
abah gaos: iya
Apakah tulisan yang dicantumkan silsilahnya dari awal ?
abah gaos: iya
Apakah termasuk silsilah TQN yang ke 38 juga?
abah gaos: iya!
Apakah itu berarti nama bapak (abah gaos )... ada disana?
abah gaos:......
Bagaimana kalau seandainya manakib sekarang ini ceramahnya membahas masalah itu ?
abah gaos: nggak
usah, biarin orang nyari sendiri. mau mengikuti siapa? mau cari yang
mana? biarin mencari sampai ke alam lahut ?!
SUBHANALLOH....
Bersambung..................................
Bersambung..................................
3 komentar:
CERITANYA BOHONG BANGET DEH....MASA SEKELAS ABAH ANOM,NGUMPET-NGUMPET NGASIH AMANAH YANG BEGITU BERAT. DOSA...DOSA..BOHONG DOSA. CERITANYA KAYA DI FILM KOBOY AJA. KALO KETAHUAN DI TEMBAK....HAA...HAA
Lom ada yg ke-38...kalaupun bnr dtglh dl ke ppsuryalaya...abah anom meninggal pun gaos ga dtg....
cerito kug bulet,,,,,,,ra jelas kabeh hhhh
Posting Komentar