.

.

Jumat, 27 Juli 2012

Kloter 38

Sang pewaris yang bijak selalu memberikan keputusan yang sesuai dengan kemajuan zaman . Beliau tidak pernah  menunjuk dengan tangan langsung akan tetapi dengan bahasa  isyarat yang penuh dengan syarat makna. Secara tidak langsung kita sedang dibelajari oleh Guru agung Syaikh Ahmad Sohibul Wafa Tajul Arifin RA wa QS untuk mendewasakan ruhani sang murid .

Seorang murid pasti mengenal Guru ruhaniyahnya, walaupun ia berganti busana (pakaian) sekalipun. Pemahaman yang demikian akan membawa pada suatu pola fikir yang dalam. Dan itulah maha karya persi 37 yang mashur dan merupakan kejayaan thoriqoh di abad modern yang menjadi khazanah Islam yang tidak akan pernah tersingkirkan.

Berbalik kepada kita yang ingin diakui sebagai murid oleh sang Pewaris nabi , akankah kita menjadi pewaris kurun 38, minimal mempertahankan kejayaan kurun 37, atau sebaliknya hancur karena masalah kemursyidan 38 yang berlarut-larut. 

Selanjutnya kita serahkan kepada  wakil talkin yang telah diberi isyarat mutlak oleh sang mursyid didalam memberikan keputusan yang paling baik dan terbaik, demi kejayaan Islam rohmatan lil 'alamin. 


Pro dan Kontra Alasan Penolakan silsilah ke-38

Sebuah fenomena semakin nyata yang terjadi pada kalangan para ikhwan . Salah satu contoh adalah  masalah “mursyid baru (silsilah 38)”. Dengan dalih kecintaan (?) kepada guru yang begitu besar, maka ia menolak kehadiran “guru baru”, padahal semua sudah ada aturan mainnya, termasuk aturan main kita dalam berthoriqot. Semua kitab tashawuf yang membahas masalah mursyid, atau yang membahas tentang thariqah mu’tabaroh (thoriqoh yang sah dan diakui) menjelaskan pentingnya regenerasi kemursyidan. Karena jika generasi hilang, maka thoriqoh itu terputus sampai disana.
 
Apa alasan penolakan mereka?

1. “PANGERSA ABAH ANOM ADALAH GURU AGUNG, BELIAU TIDAK AKAN TERGANTIKAN”

 
Memang betul, beliau adalah guru agung, dan beliau juga tidak tergantikan dengan catatan,  beliau tak tergantikan sebagai ahli silsilah ke-37, karena angka 37 tetap miliki beliau, tidak akan ada nama lain di angka 37, yang ada hanya nama di 38, dan seterusnya. Ingat, regenerasi yang kontinyu ( tasalsul, silsilah dari saat ini sampai nabi tersambung selalu ) ini adalah syarat sah sebuah tarekat, tidak terkecuali TQN PP Suryalaya. Jika kita ingin tetap di kloter 37, silakan, karena kita adalah murid guru ke-37. Tapi jangan pernah membantah dan menolak kehadiran guru ke-38, karena ia adalah murid pangersa abah yang punya amanah besar mengemban keberlangsungan TQN agar tetap terjaga silsilahnya, dan demi syi’ar Laa ilaaha illallooh.


2. “BISAKAH BUMI MENGATUR URUSAN LANGIT?”

 
Memang tidak bisa, kita yang derajat dan kedudukannya masih rendah tidak bisa mengatur urusan mursyid, termasuk urusan pengganti beliau. " URUSAN LANGIT HANYA BISA DIATUR OLEH PENGHUNI LANGIT ", itu betul. Seandainya maksud ungkapan “langit” di sini adalah “mursyid, maka penghuni langit di sini adalah mursyid dan khalifah-khalifah nya. Wakil Pangersa Abah Anom lah yang punya hak untuk itu. Karena sebagaimana kita ketahui dalam kitab-kitab tashawuf, metode pengangkatan “guru baru” dalam sebuah thoriqoh adalah dengan dua cara, yaitu: 

  1. Penyerahan secara langsung khirqoh kemursyidan oleh seorang guru kepada salah satu muridnya, baik penyerahan secara lahir maupun secara bathiniyah; 
  2. Jika guru tersebut tidak menunjuk secara langsung, maka para wakil mengadakan istikhoroh secara khusus perihal siapa pengganti gurunya. 

3. “KITA INI BODOH, KITA INI BUTA, LAYAKKAH KITA MEMBICARAKAN ILMU PADAHAL KITA TIDAK TAHU RAHASIA ILMU ITU?”

 
Adakalanya yang bodoh dan yang buta perlu bicara untuk menentukan nasib mereka saat yang melihat dan yang pintar tak lagi berbicara, itu penting untuk keberlangsungan hidup mereka.


4. “DALAM SEBUAH MANAQIBAN, SAAT SYAIKH GAOS DITANYA MASALAH PENGGANTI ABAH, BELIAU MENJAWAB: “KALAU INGIN TAU PENGGANTI ABAH, PANDANGILAH FOTO BELIAU”

 
Jangan terlalu tekstual Para Ikhwan tapi lihatlah esensinya, lihatlah hakikat dari perkataan beliau. Jika kita mau tahu maksud perkataan “PANDANGILAH FOTO BELIAU”, maka jawabannya ada dalam kitab Tanwir al-Qulub karya Syaikh Amin al-Kurdi. Dengan perkataan seperti itu, Syaikh Gaos menyuruh kita untuk ber-Robithoh dan mencari petunjuk untuk mendapatkan jawaban. Karena arti robithoh itu sendiri menurut Syaikh Amin al-Kurdi secara etimologi / lughotan adalah: membayangkan wajah guru, atau memandangi foto guru. Begitulah cara orang bijak memberikan jawaban, menuntut kita untuk bijak pula dalam menyikapi dan menafsirkannya.


5. “SU’UL ADAB, TIDAK ADA TATA KRAMANYA”

 
Dimana letak su’ul adabnya? Di mana letak tidak ada tatakramanya? Apa karena ada guru baru? Ingat, 37 tidaklah sama dengan 38, tidak akan ada 38 tanpa ada 37. 38 bukan menghapus 37, tapi meneruskan 37 dan mengemban amanahnya dalam rangka estafet ahli silsilah, agar TQN ini tasalsul sehingga Suryalaya selamanya eksis dalam syi’ar Laa Ilaaha Illallooh, tetap menjadi tarekat yg mu’tabaroh.



6. Yang paling berbahaya bagi ikhwan adalah sbb:
  1. Kultus individu yg berlebihan yg tdk memperhati kan kaidah2 hukum syar'i, yg akan menjelma penolakan2 hukum yg bertentangan dgn pola2 sufiyah.
  2. Pendalaman tauhid yg lemah, baik secara teori atwpun mujahadah bathin dan dhohir.
  3. Kekurang tahuan tentang mujahadah Sang Guru, baik ketika muda atwpun setelah jd mursyid, 
Untuk para ikhwan, saudara-saudara  yang saya hormati, Jika anda termasuk salah satu orang yang menolak dengan kehadiran guru ke-38, maka cukuplah dengan istiqamah dalam amalan anda, tapi jangan mengganggu pengemban amanah ke-38. janganlah menolak dengan ijtihad pribadi yang tak berdasar, saya kembalikan perkataan anda: 

" URUSAN LANGIT HANYA BISA DIATUR OLEH PENGHUNI LANGIT, KITA INI BODOH, KITA INI BUTA ",

Semua ini sudah ada aturan mainnya, atau anda mau meng-amandemen undang-undang yang telah digariskan oleh para ulama sufi salafussholih?
Berhati-hatilah kita berpijak dan wa"tasimu bihablillah (ingat pesan abah) dengan baik dan benar. 

Semoga Syaikh Muhammad Abdul Ghaos Saefululloh Maslul RA ditetapkan hatinya untuk bertasamuh dan diberi kekuatan dalam mengemban (Amanah/memangku) Mursyid ke-38 atau  kurun 38 yang menjadi pewaris guru masyhur yang syarat dengan bahasa isyarat suluk sufiah. Kita semua tetap dalam lindungan Alloh Swt dengan karomah Pangersa Abah Anom yang selalu mengalir kepada kita semua. aamiin 

Sumber :
1. Abah Ade Wahyudi
2. ustadz Muhammad Jamil Hidayat

24 komentar:

Indra mengatakan...

Allohu Akbar... beberapa minggu yang lalu, tepatnya tanggal 15 Juli 2012, pertama kali nya saya dapat bersilaturahmi langsung pada beliau (KH. Abdul Gaos SM) pada acara manaqib rutin bulanan di Mesjid Agung Subang.

pada ceramah nya beliau mengatakan tentang isyarat angka 11 yang selalu pangersa Abah berikan kepada beliau (KH. Abdul Gaos), entah saya lupa, beliau pun menyebutkan beberapa angka tahun yang diisyaratkan kepada beliau dan bila djumlahkan angka itu menjadi 11.

jujur saya pun baru sadar terbuka setelah membaca tulisan ini... amat terkesima dengan angka 38 (3+8=11)
Subhaanallooh... semoga limpahan Karomah Guru Agung Pangersa Abah selalu mengalir kepada kita,, aaammiinn...

satu enam lima mengatakan...

Allohu Akbar3x, tidak dah kita dapat melihat Karomah Pangersa Syekh Muhammad Abdul Ghaos Saefulloah Maslul. Guru Agung Abah meninggalkan kita di usia 96 tahun, dan disaat itu pangersa Abah Gaos berulang tahun ke 69. saudara ku 96+69 = 165. Dan masih banyak lagi.. Apakah ini kebetulan!... tidak ada yang kebetulan semuanya kejadian telah diatur oleh Alloh SWT.

Anonim mengatakan...

siapa penerusnya kita tidak tahu,kalau cuma sekedar tebak2kan tidak akan benar walau dalam syariatnya orang itu sholeh dan terpandang.
kita memang harus menerima penerus abah anom termasuk saya,walau saya melihat himbauan sebagian dari ikhwan suryalaya yang mengatakan tidak mengakui pengakuan sebagai seorang mursyid sepeninggal abah anom karena tidak ada bukti otentik adanya pelimpahan kemursyidan dari abah anom
secara......tidak mungkin abah anom terang2ngan mengatakan penerusnya,karena ilmu karomah beliau tidak akan sanggup kita kuasai sebab beliau telah diberi karomah oleh Alloh SWT,tapi saya yakin ada penerusnya dan itu pasti demi kelangsungan TQN.
menurut beberapa ikhwan ada yang pernah ketemu abah anom secara batin dan memberi petunjuk bahwa abah anom telah menunjuk seseorang sebagai mursyid,juga ikhwan sebagian ketika berangkat haji ketemu beliau di mekah padahal beliau ada di rumahnya.Yang dimaksud bukan dari wakil talqin
insya Alloh kelak akan ada hidayah juga petunjuk bagi kita ikhwan tqn

Anonim mengatakan...

pasti akan ada penerus kloter 37. hanya pertanyaanya, siapa? sangat tidak bijaksana apabila ada pemaksaan kehendak. yang pasti penerus dari kloter 37 adalah para wakil talqin..... sebelum menentukan siapa sebagai penerus kloter 37, harus mendaptkan legitimasi secara ruhani dan jasmani. sejarah manapun pasti pengakuan ini sangat penting. seorang guru & murid harus ada sebuah keikhlasan dalam menerima satu sama lain.jika tidak ada hal yang demikian, maka hubungan guru & murid tidak ada. putus....
setiap ikhwan pastilah mencintai wakil talqinnya masing-masing, kita tunggu saja 10 tahun lagi, 20 tahun lagi, atau sampai kapanpun pasti akan ada penerus kloter 37. akan ada seleksi alam diantara para wakil talkin tersebut. untuk sementara mursyd tetap pada kloter 37, dengan bimbingan para wakil talqin masing-masing daerah....
apabila ada yang mengaku sebagai kolter 38, berarti tidak dapat memakai suryalaya. karena keikhlasan ini sangat mutlak diperlukan diantara para ikhwan yang begitu banyak. jalan satu-satunya adalah diantara para wakil talqin tersebut.....
harus dilihat bahwa mekanisme pengakatan mursyd ke 38 seharusnya tidaklah menimbulkan kontroversi. atas nama tqn, maupun suryalaya. semua akan penuh ikhlas menerima penerus kloter 37....

Anfasku mengatakan...

Silahkan torehkan isi hati para pembaca disini, semoga bisa membuka cakrawala keruhanian kita.

Anonim mengatakan...

Pengangkatan seorang mursyid menurut Syeh Sulaiman Zuhdi, guru Syeh Abdul Wahhab Rokan Al-Kholidi dalam kitabnya yang berjudul “ Majmu`atur Rosail “ halaman 102 dinyatakan sebagai berikut :
-Dengan perintah ( Amar ) dari Syeh ( Muqoddam/Mursyid ) sebelumnya.
-Dengan Wasiat Syeh ( Muqoddam/Mursyid ) sebelumnya
- Di tunjuk oleh Muqoddam/Mursyid, memimpin thoriqoh di satu daerah yang belum adaMuqoddam/Mursyidnya di daerah itu.
-Diangkat oleh para Kholifah dan murid-muridnya dengan suara bulat ( Apabila Muqoddam / Mursyid Sudah meninggal dunia )

Unknown mengatakan...

puu syynk

Unknown mengatakan...

Juga harus melihat siapakah antara para wakil yang paling di sayangi sehingga hampir semua barang pusaka diserahkan kepadanya, seperti tongkat Abah Sepuh, cincin sheikh tolhah, tongkat beliau sendiri dan cincin beliau sendiri, malah pengangkatan wakil talkin ini sangat luarbiasa...belum pernah terjadi dalam sejarah majlis baiat wakil talkin ribuan menangis menghadiri pengangkatannya. Abah Pakih hadir ketika itu bersaksikan. Wa Allahu A'lam......

Kang Edod mengatakan...

Alhamdulliah, semua perbedaan berdasar pada kecintaan terhadap Mursyid, Thoriqoh dan Islam. Jangan sesuatu yang baik ini diselesaikan dengan cara yang kurang baik. Kembalilah kepada tanbih, karena dengan tanbihlah kita bisa bersatu. Tingkatkan amaliah tingkatkan keilmuan.

Unknown mengatakan...

wallahu a'lam,,
yg mengetahui wali Allah itu hanya wali...
inilah yg dinamakan qoddasallahu sirrohu, Allah mensucikan rahasianya...

Anonim mengatakan...

Wata'shimubihablillah: Saya ikhwan TQNSuryalaya, murid Abah Anom. Sampai saat ini masih tetap murid Abah Anom, Mursyid ke 37. Mengapa kita harus ribut2 masalah mursyid 38? harus diakui, setelah 37 tentunya ada 38, itu tidak bisa dihindari. Yang bikin heboh itu kata "SURYALAYA"nya. ponpes Suryalaya milik Abah Anom dan Yayasan. Dalam Tasauf/Torekot hubungan Mursyid dan Murid sangat miterius/ghoib, hanya orang yang bersangkutan yang mengetahui. Jika seseorang berkata bahwa ia telah berjumpa dengan Mursyid atau para Waliyulloh. Kita mau berkomentar apa? Menyangkal, mungkin benar. Meng- iya kan , mungkin hanya fata morgana. Karena 'SURYALAYA' milik Abah Anom dan Yayasan, maka kemungkinan Mursyid ke 38 akan banyak timbul di ponpes TQN lainnya. Maka akan timbul TQN berdasarkan nama masing2 ponpes atau tempat. Para Ikhwan/Akhwat sudah pada pintar semua, bisa menentukan Mursyidnya sendiri, tidak usah berkampanye. Selama Wakil Talqin Abah masih ada, maka untuk menjadi murid Abah Anom, masih terbuka. Kalau ada Wakil Talqin Abah Anom menjadi Mursyid Ke 38, silakan saja. Tapi bagi saya. beliau tetap Wakil Talqin Abah Anom, sebab Abah tidak pernah mencabut jabatan Wakil Talqin. Sekian pendapat dari saya. Terima Kasih. WATA'SHIMU BIHABLILLAH, sesama TQN tetap kompak dan bersaudara. yes, yes, yes, OK.

Anonim mengatakan...

Karena diserang dari sana sini, eh malah pundung, gak mau datang lagi ke Suryalaya. padahal pesan di Tanbih "ULAH MEDAL SILA UPAMA KA PANAH"

imand mengatakan...

Assalamualaikum..wr wb..

Sebelumnya Mohon Ma'af lahir bathin..

Saya makhluq yang dhoif ini ingin berbagi pengetahuan dan pengalaman tentang apa yang saya dapat dari apa yang dijalani dalam tarekat TQN .
Pengganti Mursyid Setelah Abah Anom itu Ada Di Bogor dan Beliau Mendapat Amanah Langsung Dari Pengersah Abah Anom ,,,jika untuk lebih jauh mengenai sejarah ..? mengapa ,, dan bagaimana bisa seperti itu ? Silakan Datang Di Acara Maulid Nabi Besar Muhammad SAW .. Hari Minggu 17 Maret 2013
bertempat Pondok Pesantren Miftahush Shudur/Zawiyah AL-Khoiriyah Cibuntu-Bogor ..
dan Penceramah Ajengan Dadang Hawari/Mantu Dari Ajengan Ghaos P.P Suryalaya TasikMalaya Jabar ...


Wasalammualaikum..wr wb .

Terima Kasih ..

Unknown mengatakan...

Assalamualaikum...
Berungtunglah saya alhamdulillah... dari dulu sampai sekarang, belum pernah sy mengatakan abah adalah guru sy, dan abah jg akan membantu sy... abah akan menyelamatkan sy dan jg tidak pernah berjumpa abah dalam zikir sy... bertaubatlah anda semua.
ABAH hanya pembawa berita tentang adanya sebuah jalan kebaikan, yang mana jalannya tsb diterangi oleh cahaya KEILMUAN.
perlu shabat ketahui... yang kita ikuti hanya syariat... dalam syariat diterangkan jelas siapa y mensyafaati kita nantinya... hanya rasulullah...
sebaiknya siapa yang akan mengngantikan abah, silahkan... siapapun beliau, beliau maupun saudara tetap saudara seiman saya..
salam dari Aan. Sungai lilin. palembang

Anonim mengatakan...

Assalamu'alaikum,maafkan saya ini pendapat saya,kalau memang Allah menurunkan pengganti mursyid tentu akan dimudahkan,diterima disemua kalangan dan tidak terjadi pertentangan.Terima kasih

Anonim mengatakan...

tidak apa-apa kalaupun anda Kloter 38, mungkin akan ada KLoter 38 berikutnya, seperti yang terjadi di TQN yang di Banten sudah mencapai Kloter 39...

Terima kasih

Anonim mengatakan...

penunjukan seorang mursyid akan terjadi dengan sendirinya atas seizin Allah azza jalla bukan karena pengakuan, suryalaya sebagai basis thoriqoh qodiriyah wan naqshabandiya..sampai sekarang belum menemukan sosok seorang mursyid yg ada hanya seorang pengemban amanah. para sesepuh suryalaya pun tidak mengakui dengan adanya kloter ke 38 sekarang..ciri kecil seorang mursyid itu adalah SEDERHANA. klo ada yg mengakui sebagai kloter 38 mending bikin thoriqoh, tanbih, tawasul, kotaman/ produk sendiri biar diakui oleh muridnya sendiri

Anonim mengatakan...

jangan begitu mudah tertipu bujukan syaitan...sudah berapa orang pengikut kloter 38 yang terkena musibah..pikirkan, kajikan, renungkan apa ada yang salah di kloter 38

Unknown mengatakan...

Ass wr wb, smoga semua ihkwan TQN Suryala mendapat keselamatan dan keberkahan dari Guru Agung Pangersa Abah Anom, mohon ijin sekalian ihkwan koment ttg mursyid pengganti pangersa Abah, yang baru2 ini hangat dibicarakan yaitu kloter ke 38, kalau penerus tsb mempunyai dua wajah kehendak illahi maka memang sepantasnya menjadi guru pembimbing (mursyid) dari dunia sampai akhirat, sebaliknya kalau masih menjadi penduduk bumi maka kasihan pengikut / murid2nya.

Anonim mengatakan...

Bismillah,

Alhamdulillaah, saya ada pencerahan, tapi yang jadi pertanyaanya, yang menurnkan kemursyidan kepada beliau siapa ? apakah para wakil talkqin yang lain mengakui ? ? ?

seseorang di sebut mursyid apabila di turunan langsung oleh mursyid sebelumnya, atau atas dasar istikhoroh wakil talqin.

Unknown mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Anonim mengatakan...

Astaghfiruloh...
Yang sy tahu Tqn itu dilandasi oleh prinsif keilmuan ibadah dan sosial. Sy sngat mengagumi tqn walau sy tidak masuk tqn namun kalau melihat kejadian dan membaca darimedia, sy sangat sedih.
Abah telah berjuang utk syiar, namun sekarang dikotori oleh prasangka suudon

Anonim mengatakan...

tidak usah bingung2 yang jelas Pangersa Abah Anom telah memberikan amanat berupa maklumat dan di situ sudah jelas, bahwa belum ada Mursyid yang ditunjuk....dan sementara segala urusan/ kepemimpinan tentang Thoriqoh juga Yayasan diserahkan kepa KH.Zaenal Abidin Anwar.Maka turuti saja Beliau,,,kalo mau nurut Maklumat tersebut berati mengikuti ajaran Pangersa Abah Anom,...dan jika tidak mau menuruti berarti boro2 mau melanjutkan Ajaran Pangersa Abah...dengan Amanat Pangersa Abah Anom pun tidak mau nurut.............?

Unknown mengatakan...

Assalamualaikum wrwb..
Sebelumnya mohon maaf dan salam kenal,
saya dari TQN Zaiwyyah Al Khoiriyyah Cibuntu Bogor, dibawah bimbingan Mursyid Syekh Abdurrahman / KH. M. Ilyas Qasasih,

Berbicara masalah Suryalaya tentu ada hubungannya dengan kami selaku ikhwan TQN apalagi Mursyid kami dekat dengan Mursyid Suryalaya (Abah Anom)

Yang kami pahami bahwa yang menunjuk kekhalifahan seseorang untuk menjadi Mursyid adalah Mursyid di atasnya, di lantik oleh Mursyid di atasnya,

Cerita yang kami dengar dulu Abah Anom sebelum mangkat pernah pamit dan nitip kepada Mursyid kami untuk memimpin TQN suryalaya, dan mengamanahkan kepada segenap ikhwan TQN suryalaya yang ingin naik tingkat latifah, Abah Anom sudah mengamanahkan agar datang kepada Murysid kami bagi yang ingin meningkat sampai Khotam dan diberi Mahkota Suluk karena di zawiyyah Al Khoriyyah adalah suluk sampai ke tingkat latifah 10 untuk di khotam. Hanya Murysid kami tidak bisa untuk ke suryalaya karena sudah mendapat amanah juga dari Guru Mursyid nya Mursyid kami yakni Abah kHoer untuk memimpin TQN Zawiyyah Al Khoiriyyah Bogor dan memimpin Pondok Pesantren.

Sehingga yang kami pahami memang di suryalaya belum ada penunjukan dari Abah Anom selagi beliau hidup, maka dari itu ikhwan dan sebagian banyak murid2 Abah Anom memang masih ber mursyid kepada Abah Anom.

Mungkin jika ingin lebih jelas bisa datang ke Ponpes Miftahus Shudur Cibuntu Bogor,

Wallahu'alam

 
Design by Wordpress Theme | Bloggerized by Free Blogger Templates | coupon codes