Pada tanggal 12 bulan dzulqo'dah 1430, hari sabtu tanggal 31 Oktober 2009, salah seorang BUYUT SYAIKH TOLHAH Wakil Talqin TQN Suryalaya dari Trusmi Cirebon menyampaikan khidmat ilmiah dalam manaqiban di Pondok Pesantren Suryalaya memaparkan tentang orang-orang yang KHIDMAT KEPADA GURU :
- Turut Perintah, tho'at, patuh, tidak pernah protes
- Mengamalkan apa saja yang diamalkan oleh Gurunya baik yang terlihat maupun yang terdengar dari Gurunya tidak ada memilih-milih
- Tidak ikut campur dalam segala urusan baik didunia maupun urusan diakherat, karena semuanya dan segalanya sudah pasti pilihan beliau, yang terbaik menurut Alloh dan Rosulnya
Ini adalah PERINTAH ABAH untuk mengikuti Aos. Dan perlu kita pahami dan ketahui bahwa para Ahli Silsilah pun semua Turut Perintah dari Gurunya sampai Rosululloh SAW dan Turut perintah itu sampai kepada Yang Maha Perintah yaitu Alloh SWT. Ini sangat jelas bahwa beliau sudah dipilih dan disiapkan oleh Gurunya untuk meneruskan perjuangan beliau menyiarkan dan menancapkan Panji-panji Laa ilaaha ilalloh. Turut Perintah Guru adalah gambaran dan ciri seorang Murid yang menjadi penerus seorang Guru yang sambung menyambung hingga sampai Penerus berikutnya sebagai berikut :
1. TURUT PERINTAH MURSYID TQN KE-35 ( SYAIKH THOLHA BIN THOLABUDIN RA )
Beliau diperintahkan oleh Gurunya ( Syaikh Khotib Syambas Ibnu Abdil Ghofar ) untuk nyebur ke kali ( sungai ) untuk menangkap ikan lele, itu semua atas perintah Gurunya karena istri gurunya lagi ngidam. Syaikh Tholha tidak berpikiran ini dan itu sebab beliau tahu dan tidak mau tahu apapun yang diperintah oleh Guru, baginya Perintah Guru adalah harga mati tidak bisa ditawar-tawar lagi.
2. TURUT PERINTAH MURSYID TQN KE-36 ( SYAIKH ABDULLOH MUBAROK BIN NUR MUHAMMAD RA )
Beliau diperintah oleh Gurunya Hadrotus Syaikh Tholha Bin Tholabudin RA setiap pagi nyebur ke kali ( sungai ) yang banyak buaya-nya. Syaikh Abdulloh Mubarok Bin Nur Muhammad Ra pun tidak membangkang perintah Gurunya, beliaupun laksanakan apa yang diperintahkan oleh Gurunya dengan penuh keyakinan bahwa dirinya pasti mampu karena ini adalah Perintah Guru. Yang ada dibenak beliau saat itu bukan hanya keselamatannya dari gangguan buaya saja tetapi beliau mencoba mengurai hikmah dibalik Perintah tersebut. Dengan adanya hikmah inilah perjalanan Syaikh Abdulloh Mubarok Bin Nur Muhammad Ra dalam mengembangkan TQN-nya termasuk manusia yang sukses dan tahan banting. Dan walaupun yang dihadapinya buaya-buaya didarat ataupun yang hdup dilautan.
3. TURUT PERINTAH MURSYID KE 37( SYAIKH AHMAD SOHIBUL WAFA TAJUL ARIFIN QS )
Syaikh Ahmad Sohibul Wafa Tajul Arifin Qs disuruh tidur sambil duduk selama satu tahun, ditunggu oleh Guru sekaligus Bapaknya yaitu Pangersa Abah Sepuh Syaikh Abdulloh Mubarok Bin Nur Muhammad Ra. Beliau lulus dan banyak hikmah dibalik perjalanan riyadlohnya , dan itu terbukti sekarang apa yang digambarkan oleh Guru Al Marhum Syaikh Abdulloh Mubarok Bin Nur Muhammad Ra setelah selesai Riyadloh tersebut. Sabdanya : " Nanti TQN Pondok Pesantren Suryalaya ini menjelajah dunia seperti Dzulqornen, akan muncul dieropa, apabila Malaysia sudah diduduki berarti dunia sudah digenggaman TQN PPS "
4. TURUT PERINTAH MURSYID KE-38 ( SYAIKH MUHAMMAD ABDUL GAOS SAEFULLOH MASLUL RA )
Beliau turut perintah Guru Agungnya Hadrotus Syaikh Ahmad Sohibul Wafa Tajul Arifin Qs yang pada tahun 1974 telah memberikan KOMANDO & MANDAT langsung untuk mengembangkan manaqiban dan umtuk membuka manaqiban disetiap tempat, baik dikampung-kampung, dilereng-lereng gunung, dilembah-lembah sampai ke kota-kota jawa barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Lombok, Kalimantan, Sumatra, Singapura dan Malaysia.
Dari Rumah-rumah, gubuk-gubuk, surau-surau, Musholah-Musholah, Masjid-Masjid, Kantor-kantor sampai kekantor Badan Koordinasi Penanaman modal Asing (BKPM) yang dikepalai oleh salah seorang ikhwan dari Tagog Pamoyanan Ciawi pas belokan ke Suryalaya dan sampai ke majelis-majelis Islam di Malaysia, yang akhirnya sampailah ke Masjid Istiqlal. Itu tidak lain dan tidak bukan karena hanya Turut Perintah. Sabda Guru Agung Pangersa Abah Anom Qs kepada Pangersa Abah Gaos Ra yaitu : " Kembangkan Manaqiban, itu program Abah ".
Berdasarkan inilah beliau tidak merasakan lelah sedikitpun dalam melaksanakan perintah Gurunya dan beliau selalu mentaatinya. Dengan perbekalan yang telah diterima dari yang Mulia Guru agungnya, melalui latihan berbagai macam Jalaliyah Qohhariyah, lulus, mulus, tidak terganggu oleh siapapun dan oleh siapapun dimanapun dan kapanpun, siap perang melawan diri sendiri, keluarga, masyarakat, kalangan apa saja dan siap menang pantang kalah dengan pandai mengalah seperti jejak junjungan kita Nabi Muhammad SAW ketika beliau mau hijrah ke Tho'if mengalah untuk menang dan terus menang sampai futuh Mekah.
Adap seorang Murid terhadap Perintah Gurunya Adalah bersegera dalam melaksanakan Perintah Gurunya, jangan ditangguhkan sampai menguasai dalil-dalilnya, karena hal seperti itu termasuk penyamun atau perampok atau begal yang akan memutuskan perjalanan. Ini amanat Syaikh Abdul Wahab As Sya'roni didalam kitabnya Al-Anwarul Qudsiyah halaman 189 bersabda :
" Dan diantara sikap murid yang khidmat adalah gesit, bersegera dalam melaksanakan perintahGurunya, tidak ditangguhkan, mengetahui dalil-dalilnya yang berkenan dengan perintah tersebut. Karena hal demikian itu termasuk alang-alang yang menghalangi perjalanan murid ".
Sebagaimana firman Alloh Swt didalam QS Yasin :
" Dan datanglah dari ujung kota seorang laki-laki (kalau dulu Habib An-Najjar) dengan bergegas-gegas ia berkata; hai kaumku, ikutilah utusan-utusan itu. Ikutilah orang yang tidak meminta balasan kepadamu dan mereka adalah orang-orang yang mendapat petunjuk ". ( QS Yasin : 20-21 )
Sumber ; Saefulloh Maslul Menjawab 165 Masalah seri 2
0 komentar:
Posting Komentar