RAHASIA DIBALIK KALIMAH LAA ILAAHA ILLALLOH MUCHAMMADUROSULULLOH
Oleh : Asyech Ahmad Misbahul Munir Muslim
Sembilan Macam huruf kalimah Thoyyibah (LAA ILAAHA ILLALLOHU
MUCHAMADUROSUULULLOHI) adalah merupakan jalan yang harus di tempuh oleh
setiap muslim di dalam menjalankan ibadah kepada Alloh dengan cara
tahapan sebagai berikut :
- Seorang muslim harus bisa berakhlak dengan huruf WAWU yakni : WACHDATU WUJUDILLAH FIL QULUUBI (meng-Esakan Allah di dalm hatinya), bukan berarti Alloh menyatu dengan hamba-Nya atau yang kita kenal di dalam bahasa jawa dengan istilah manunggaling kawula gusti.
- Harus bisa berakhlak dengan huruf SIN yakni : SUNNATU MUCHAMMADIRROSULULLOH (mencontoh langkah-langkah Nabi Muhammad) sesuai dengan kemampuan dan pemahamannya di dalam menyimpulkan wahyu yang di bawa olehnya.
- Harus bias berakhlak deangan huruf RO yakni : ROJI’UN ILLALLOHI (kembali kepada Alloh) yakni senantiasa bertaubat kepada-Nya.
- Harus bisa berakhlak dengan huruf DAL yakni : DAMUTH THOO’ATI (ta’at secara intensif) baik ta’at secara vertical maupun horizontal.
- Harus bisa berakhlak dengan huruf CHA yakni : CHIFDUL A’DLO’I ‘ANIL MA’SHIYATI (menjaga organ tubuh supaya tidak maksiat) kepada Alloh dan Rosul-Nya.
- Harus bisa berakhlak dengan huruf MIM yakni : MUCHITHUM BIL ‘ILMIDH DHOHIRI WAMUCHITUM BIL ‘ILMIL BAATHINI (menguasai ilmu lahir dan ilmu batin) yakni ilmu dunia dan ilmu akherat.
- Harus bisa berakhlak dengan huruf HA yakni : HUDUU,UL KHUSYUU,I BILCHAWASIL KHOMSI (menempatkan khusu di dalam panca indera), baik indra raga, jiwa, maupun nyawa.
- Hurus bisaberakhlak dengan huruf ALIF yakni : ITTICHAADUT TAQWAA BILJIHATI (menyatukan taqwa dengan arah / ahli taqwa) dimanapun berada.
- Harus bisa berakhlak dengan huruf LAM yakni LUBBUL IKHLASHI (inti ikhlas/bersih raga, jiwa, dan nyawa) dalam setiap amalnya (murni).
SEMBILAN MACAM HURUF yang ada di dalam kalimah Toyyibah (LAA ILAAHA
ILLALLOHU MUCHAMMADUROSULULLOHI), yakni : WAWU, SIN, RO, DAL, CHA,
masing-masing satu huruf. Sedangkan MIM ada dua, HA ada tiga, ALIF ada
enam, dan LAM ada delapan.
Jadi jumlahnya pas ada DUAPULUH EMPAT (24) HURUF,
ialah menuntut kepada orang islam dalam masa duapuluh empat jam supaya
bisa menutup lubang sembilan. Yaitu : dua lubang mata, dua lubang
telinga, dua lubang hidung, mulut, kemaluan , dan anus. Artinya, tidak
maksiat kepada Alloh yang dalam maksud harus betul-betul khusu’ di dalam
menjalankan ibadah kepada-Nya hingga pada akhirnya tidak ada yang di
tuju kecuali Alloh Dzat Yang Maha Esa.
Dan inilah yang dinamakan NGAJI
menurut falsafah Jawa, BOLONGAN SANGA DADI SIJI SUPAYA OLIH AJI SAKING ALLOH DZAT MAHA SIJI.
Maksudnya, lubang sembilan jadi satu, yakni di tutup rapat-rapat
sehingga tidak maksiat kepada Alloh supaya mendapat kelebihan dari Dzat
Yang Maha Esa.
Jadi ringkasnya, macam huruf LAA ILAAHA ILLALLOHU
MUCHAMMADUROSULULLOHI yang ada sembilan itu, adalah menuntut kepada dua
masalah yang ada di dalam tujuan NGAJI, Yaitu:
- Bisa menutup lubang sembilan sehingga tidak maksiat kepada Alloh dan Rosul-Nya
- Bisa mengamalkan ilmu yang dihasilkan dari ngaji tersebut.
Artinya bisa mengamalkan ajaran-ajaran Nabi Muchammad SAW.
WALLOHU A’LAM.
Kalimah Toyyibah jumlah kalimahnya ada tujuh,yaitu :
1. Lafal LAA
2. Lafal ILAAHA
3. Lafal ILLA
4. Lafal ALLOHU
5. Lafal MUCHAMMADU
6. Lafal ROSUULU
7. Lafal ALLOHI
Tujuh kata ini menunjukan bahwa orang islam adalah diperintahkan
sujud kepada Alloh melalui tujuh tulang seperti keterangan hadist
berikut :
“Aku di perintahkan sujud menggunakan tujuh tulang, yaitu
jidat, dua telapak tangan, dua lutut, dua ujung tapak kaki. Aku tidak
mau mensujudi kain dan rambut”. (H.R. Bukhori, Muslim, Abu Dawud, Nasa’i, Ibnu Majah dari Ibnu ‘Abbas R.A.)
Maksudnya, tujuh kata di dalam kalimah Toyyibah itu menuntut pada
sholat yang benar. Artinya, barang siapa ingin mendapatkan barokah
(kebaikan-kebaikan yang senantiasa meningkat) dari Alloh melalui kalimah
LAA ILAAHA ILLALLOHU MUCHAMMADUROSULULLOHI (ajaran islam) tersebut,
maka ia harus mengerjakan sholat lima waktu yang sesui dengan ajaran
syari’ah Nabi Muchammad SAW.
JUMLAH HURUF KALIMAH TOYYIBAH
Sebagaimana diketahui di atas bahwa jumlah huruf kalimah Toyyibah
(LAA ILAAHA ILLALLOH MUCHAMMADUROSULULLOH) adalah 24 huruf, ini
menunjukan bahwa yang sehari semalam adalah 24 jam. Artinya, siapa saja
ynag mengaku dirinya sebagai umat islam, ia di tuntut untuk beribadah
kepada Alloh bukan hanya mengerjakan sholat lima waktu, tetapi di
perintahkan pula memperbanyak dzikir kepada-Nya dengan dzikir Jahar
(jelas dengan lisan) atau dzikir Khofi (tersembunyi di dalam Quluub)
supaya selamat dunia akheratnya lantaran selalu memperbaharui imannya
melalui cara senantiasa dzikir dengan LAA ILAAHA ILLALLOH
MUCHAMMADUROSULULLOH sebagaimana dijelaskan dalam hadist berikut :
“Perbaharuilah iman kamu, yakni perbanyaklah ucapan LAA ILAAHA ILLALLOHU MUCHAMMADUROSULULLOHI” (H.R. Ahmad Hakim dari Abi Hurairoh)
Dan diriwayatkan oleh Ibnu Abbas, dia berkata:
“Malam dan siang jumlah waktunya ada 24 jam, kalimah LAA
ILAAHA ILLALLOHU MUCHAMMADUROSULULLOHI jumlah hurufnya ada 24. Barang
siapa benar-benar bias mengucapkan LAA ILAAHA ILLALLOH
MUCHAMMADUROSULULLOH, maka setiap satu huruf bias melebur dosa dalam
masa satu jam, sehingga satu dosapun tidak akan tetap membahayakan
kepada orang tersebut, itupun jika dia betul-betul mampu mengucapkannya
setiap hari cukup satu kali”. (Kifayatul Atqiya hal. 109)
Maksudnya, jika orang islam sudah bisa menggunakan akhlak kalimah
Toyyibah, maka setiap satu huruf dari 24 huruf itu, bisa melebur dosa
dalam masa satu jam dengan izin Alloh. Oleh sebab itu marilah kita
menggunakan akhlak kalimah LAA ILAAHA ILLALLOH MUCHAMMADUROSULULLOH di
setiap hari siang dan malam, supaya 24 huruf tersebut menjadi wasilah
terhapusnya dosa-dosa kita di dalam masa 24 Jam. Yakni waktu sehari
semalam yang jumlah waktunya 24 Jam.
WALLOHU A’LAM.
HIKMAH GHOIBIYYAH
Belajar Mengenal Diri Sendiri
Berusaha mengenal diri sendiri memang tidaklah mudah, namun
tidak ada kata menyerah untuk mencarinya. Begitu pentingnya persoalan
ini, karena kalau kita gagal mengenal diri sendiri bukan tidak mungkin
kita akan sulit menentukan arah hidup yang kita jalani ini. Dengan
mengenal diri sendiri (ma’rifah binafsi) akan tahu kapasitas dan kempuan
diri, hingga pada akhirnya kita akan mampu untuk menempatkan diri.
Banyak metode yang dapat kita jadikan referensi salah satunya adalah
metode yang dijalankan oleh pytagoras (560M), yaitu setiap menjelang
tidur ia bertafakur mengingat apa yang ia lakukan sepanjang hari itu.
Metode ini sebenarnya adalah metode yang diajarkan ole Nabi Ibrahim as.
Yang dia pahami melalui pedoman enam puluh suchuf sebagai ajaran umat
Ibrahimiyyah sampai diutusnya Nabi Musa as.yang dibekali wahyu bentuk
sepuluh suchuf hingga disempurnakannya ajaran tersebut dengan kitab
Taurot.
Menurut sebuah pendapat untuk dapat ma’rifah binafsi (mengenal diri)
adalah banyak melek (terjaga) pada malam hari. Tentunya untuk kegiatan
positif, memperbanyak dzikir kepada Alloh, membaca al-qur’an, membaca
buku (kitab), melakukan diskusi, riset (praktek keilmuan), dan lain
sebagainya. Bersambung…
MUHASABAH
Terjemah Munfarijah Kubro (al-Ghozali)
- Kesedihan telah menyatu dengan darah ya Tuhan, percepatlah kelapangan lalu kesedihan itu sirna.
- Jiwa telah menjadi cengkeraman kesempitan, sumpek,dengan kuasa-Mu pelapangan kesempitan itu.
- Hati kami tegerak berdo’a untuk memohon-Mu, bagai penanak penanak menyalakan api, celaka dia bila tiada menyala.
- Wahai yang Paduka biasa Maha Lembut, ulangi-ulangi biasa-Mu itu dengan kelembutan elok-Mu.
- Tutup rapat-rapat kesumpekan dan kesedihan ini, bukakanlah segala yang menyumbat, bukalah lapang-Mu.
- Kami kembali keharibaan-Mu, kami menuju kepada-Mu, semua jiwa ada pada ruang sentuh cahaya mentari-Mu.
- Dan kepada anugerah-Mu ya Maha Muara Harapan. Oo.. alangkah sempitnya bila kami tak bisa kembali.
- Siapa yang dirundung duka tidak memohon tolong-Mu, siapa yang dirundung nestapa tidak membisikkan pintanya kepada-Mu.
- Dan kesalahan kami bila menjauhkan dari pintu-Mu hingga kami tidak datang memasuki.
- Maka sungguh akan banyak nian pendurhaka berbuat dosa padahal harapan-Mu Paduka telah memperkenankan pendurhaka itu berharap (karunia) dari-Mu.
- Wahai Junjungan kami, wahai Pencipta kami seutas urat telah menyempit di leher kami, tali yang menghubungkan kami dengan Paduka alangkah pendek.
- Dan hamba-Mu tampak dalam penderitaan diantara ancaman penyebab penyakit (virus) dan kesedihan.
- Segenap jiwa menggeliat dalam kepanasan dan mata air tenggelam didalam lubuk sangat dalam.
- Nestapa bertambah keterlaluan hai nestapa, hendaknya kamu sudi menyibak.
- Kami datangi Paduka dengan hati berkeping dan lisan yang gagap menyampaikan aduan.
- Kami datang karena takut tergelincir dalam kengerian namun masih tercampur mencuatnya harapan.
- Tak terbilang banyaknya orang yang dipenuhi lumuran dosa ingin sembuh berkat hamparan rahmat-Mu dan belaian desir angin wangi-Mu.
- (Berapa kali saja kami menginginkan kesembuhan) dari yang menerpa kami dengan pengawasan-Mu dan disana ada tingkah laku perbuatan yang mengganggu.
- Anugerah dari-Mu menyeluruh, meliputi segala, namuP paduka berkata “Berdo’alah kepada-Ku”, supaya kami menjadi suka cita.
- Maka dengan wasilah semua Nabi, kami memohon ya Maha Raja Diraja dan dengan semua orang yang selamat.
- Dan dengan keutamaan dzikir dan hikmahnya dan dengan segala jalan yang terang benderang.
- Dan dengan rahasia huruf-huruf apabila sampai dan sinar cahaya yang cemerlang. bersambung..
MAHABBAH
ARTI CINTA
Salam…
Cintailah dirimu, sebelum engkau mencintai orang lain. Tiada
cinta yang abadi, selain cinta seorang ibu terhadap anaknya. Cinta anak
terhadap ibunya sepanjang galah, cinta ibu terhadap anaknya sepanjang
jalan (tak berujung).
Cinta memang indah, bagaikan gunung dilihat kejauhan, akan tetapi
bila didekati ternyata tebing, curam yang mengerikan, bila tidak
hati-hati niscaya jatuh kedalam. Maka dari itu cintailah sewajarnya,
karena ia belum tentu mencintai setulus hatinya.
Bila dirimu bercinta, hendaklah mencintai karena agama, bukan
karena harta, pangkat kedudukan, atau karena cantik dan tampan, niscaya
dirimu kan meraih kebahagiaan dunia dan akherat. Insya Alloh, amiin…
Cinta kadang bagaikan buah kedodong, yang terlihat halus
diluarnya, tetapi setelah dirimu miliki dengan ikatan yang sah, ternyata
hatinya berambut penuh duri, kalau sudah begini jangan pernah kau
sesali tapi perbaiki biar tak makan hati, nanti ada yang merugi, karena
sakit, dan akhirnya mati…Subhanalloh…..
Janganlah dirimu mencintai seseorang karena terpaksa, bila itu
terjadi maka hidupmu akan tersiksa, maka cintailah dengan ketulusan
hati, niscaya dirimu merasakan kehidupan yang hakiki, karena dengan
ketulusan hati, akan menyelimuti kehidupan walau minimnya materi. Itulah
cinta sejati, harta bisa dicari.
Cinta pertama orang mengatakan cinta monyet, karena cintanya
pakai bahasa naluri, bukan bahasa mata hati, yang terlihat hanyalah
keindahan semu, setelah melihat yang lain, ternyata jauh lebih baik,
mulailah mata hati bicara, ternyata dunia tak selebar daun kelor, pantas
sering terjadi patah hati. Maka jangan kau berikan cintamu sepenuh
hati, sebelum kau tahu isi hatinya.
Cinta memang memabukan, bikin lupa diri. Tanamkan keyakinan
mantap dihati, untuk selalu dijalan Illahi Robbi. Yaa robb.. kuatkan
hati kami….
Cinta terkadang mengalahkan segalanya, sampai sholatpun kadang
ditinggalkan, padahal mencintai Alloh tidak pernah dirugikan, bahkan
diuntungkan, tapi mengapa terkalahkan? Ini adalah nyanyian setan yang
mendendangkan cinta lebih utama, setelah putus cinta barulah mencari
Tuhan, kendalikanlah wahai…teman, boleh bercinta tapi karena Tuhan Insya
Alloh akan mendapat kemuliaan. Insya Alloh
Cinta terkadang dibenci tapi rindu, cinta terkadang diburu tapi
cemburu, cinta kadang dicaci tapi dicumbu, cinta kadang dimaki tapi
dirayu, jika sudah sehati segeralah kepenghulu. Biar tidak keburu nafsu…
Wassalam….
0 komentar:
Posting Komentar