Oleh : Maulana Blepetan Al-Tampanie
Qoolal-muallif, Syaikh Muhammad Jamaaluddin Al Qosimy Addimasyqi dalam kitabnya "Mau'izhotul-Mu'miniin" Juz II halaman 337:
Ketahuilah bahwa keadaan para Taa-ibiin/orang-orang yang bertaubat setelah taubatnya itu ada empat macam:
Pertama:
Seorang
yang gemar berma'shiat dan dia bertaubat, setelah itu dia istiqomah
untuk tetap dalam taubatnya hingga akhir hayat. Tidak pernah terlintas
dalam benaknya untuk kembali berma'shiat atau melakukan sebuah
dosa..kecuali dosa-dosa atau kesalahan kecil yang tidak dapat dihindari
dan bersifat manusiawi. Inilah orang yang berpredikat sebagai ASSAABIQU
BIL-KHOYROT, yang mengganti seluruh keburukannya dengan kebaikan dan
telah mencapati ANNAFSUL-MUTHMA-INNAH/Jiwa yang damai.
Kedua:
Seorang
yang bertaubat..kemudian sekuat tenaga dia berupaya untuk tetap
istiqomah dalam mengerjakan hal-hal pokok dalam ketho'atan dan
menjauhkan diri dari semua dosa besar tapi dia masih tidak mampu untuk
menghindari diri dari dosa yang tidak disengaja. Ketika melakukan dosa
itu dia tidak berniat atau ber'azam dalam dirinya, sehingga ketika
telah melakukan dosa dia menyesali dirinya untuk kemudian ber'azam agar
tidak lagi mendekati sebab-sebab dosa yang telah dilakukan. Orang yang
demikian memiliki ANNAFSUL-LAWWAAMAH.
Ketiga:
Seorang
yang bertaubat dan istimror/terus menerus istiqomah dalam taubat akan
tetapi suatu ketika dia terlibas oleh syahwat dan mengerjakan sebuah
dosa. Dia sengaja berbuat dosa karena ketidakberdayaannya untuk
menghindari syahwat. Namun, dia tetap gemar melaksanakan ketho'atan,
sebagaimana Allah menandaskan dalam sebuah ayat di Suroh Attaubah: 103.
Keadaan orang yang seperti ini sangat riskan..sebab kemungkinan dia
berada dalam ketho'atan atau kema'shiatan ketika ajal menjemput tidak
ada yang tau. Inilah orang yang dalam kondisi AN-NAFSUL-MUSAWWILAH
Keempat:
Seorang
yang bertaubat dan sempat istiqomah beberapa saat dalam ketho'atan
namun suatu saat dia kembali lagi melakukan kema'shiatan tanpa pernah
ingin bertaubat lagi. Dia tidak lagi menyesali dosa-dosa yang kembali
dilakukannya....inilah derajatnya AL-MUSHIRRIIN/orang yang terus menerus
dalam gelimang dosa dan senantiasa tetap berada dalam
AN-NAFSUL-AMMAAROH BIS-SUU...Na'udzu billaahi min dzalik..!
"ASTAGHFIRULLOOHA ROBBII MIN KULLI DZANBIN WA ATUUBU ILAYH.."
0 komentar:
Posting Komentar