Hakikat Talqin Dzikir
Orang yang mengambil Talqin dzikir dari seorang Mursyid, ia
mendapatkan hakikat Idul Fitri ( kembali ke Pencipta ). Itulah proses
pembelajaran ruhani kita baik lahir maupun bathin. Proses kembalinya
manusia ke Pencipta dikiaskan dengan bahasa simbol, sebagaimana awal mula
kejadian manusia (yaitu seperti bayi dalam kandungan) Hal ini sesuai dengan
Firman Alloh swt :
" Dan sesungguhnya kamu datang kepada kami sendirian sebagaimana kami
ciptakan kamu pada mulanya (awal penciptaan)...." ( QS. AL-ANAM 6: 94 )
" Kamu akan kembali menemui-Nya, sebagaimana ia menciptakan pada mulanya (bayi dalam kandungan) "( QS. Al-A'Araf 7: 29 )
Karena Itulah semua adalah kewajiban bagi setiap makhluk untuk mendapatkan
Idul Fitri ( hakikat talqin dzikir ), Karena itu Mursyid sedang
membolak-balikan diri kita. Maka dari itu tinggalkan Anjing peliharaan
kita ( sifat mazmummah/hewani ) dipintu Gua Hiro ( qolbu ) karena
didalam itu ada hakikat mursyid ( sifat mahmudah ) sehingga kita akan
terbebas dari hijab ( Khulu jannah bighoiri hisab )
Dengan dibersihkannya sifat-sifat Egoisme / Akuisme ( syifat mazmummah )
maka munculah sifat mahmudah yaitu hadirnya Guru ( lambang dari syifat
Mahmudah ) itulah wasilah seorang Mursyid
jika ada yang belum kita fahami, berarti memang belum haq kita untuk memahaminya.
jika ada yang belum kita fahami, berarti memang belum haq kita untuk memahaminya.
FENOMENA DZIKIR
Didalam berdzikir kita harus benar-benar lurus menuju Allah, dan ikhlas dalam berdzikir, kita memang memperlukan isti’dad (penyiapan diri), serta harus dibimbing oleh Mursyid, agar dimensi-dimensi yang ada dalam ruang jiwa kita tidak membuat kita berloncat-loncat, terombang ambing, tengok kanan tengok kiri. Tanpa penataan jiwa, dzikir pun akan kurang sempurna.
Oleh sebab itu jangan biasakan mengingat amaliah dzikir yang kita kerjakan, ingatlah pada yang anda dzikiri yaitu Allah Rabbul ‘Izzah. Bukan mengenang rasa indahnya, rasa nikmatnya atau mengingat jumlah dzikir. Ketika kita berdzikir hakikatnya kita menghadap Alloh Swt. Bukan menghadap fenomena-fenomena, bukan pula mengadap pada rahasia-rahasia .
MASALAH DZIKIR JAHAR
Sebelum kita mulai menarik dzikir jahar dari puser sampai ke Lathifatul qolb...dianjurkan Laa ilaaha illalloh satu kali tarikan napas yang panjang.
Sebabnya apa? Sebab Napas, Anapas, Tanapas dan Nupus harus disatukan sehingga selaras dengan Lafal Laa maujuda illalloh dengan satu kali tarikan napas yang panjang.
Dengan kata lain Laa maujuda illalloh...didalam qolbu itu hanya Alloh saja. Yang akhirnya menjadi sama antara Lisan dan qolbu, sehingga tidak mengacaukan apa-apa yang diucapkan.
Hatinya akan hidup, angan-angan akan berhenti, dan semua lubang panca indra sudah tertutup, tidak dibumi dan dilangit. Hatinya sudah tidak tertuju kepada Nama Alloh ( ismu dzat ) tetapi kemulian dzat, Salam daim, Ismu Alim dan naik kefana ( Tidak berhuruf, bersuara ) tidak ada yang tau selain Alloh. Itulah sebenar-benarnya dzikir.
0 komentar:
Posting Komentar