ELING DAN WASPADA DALAM KEADAAN APAPUN
Seorang yg mawas diri, ia akan memperhatikan pekerjaan sebelum tidur.
Menghidupkan Ruhani dg Ruh jasmani, menegakkan Ruhani dg Ruh jasmani.
Tidur tanpa tekad ( niat ) sama dengan mendiamkan Ruhani
Tidur harus ada tujuan untuk membedakan manusia dengan hewan, tidak hanya terbatas pada waktu sholat dan dzikir saja.
Dzikir itu mengingat kata-kata ( lafal ) TETAPI mengingatnya hanya
untuk dasar menghilangkan pikiran yg kesana kemari yg selalu teringat.
Pekerjaan yg seperti itu sangat sulit sekali untuk dilakukan, sebab orang yg
menjalankannya harus tidak mengingat-ingat apa saja dalam keadaan lahir bathin.
Caranya ada yg melihat apa saja yg bisa dilihat, sehingga itu dijadikan sarana untuk melupakan yg dipikirkan.
Mengosongkan cipta ( mengendalikan pikiran ) itu juga tambah sulit,
sebab disitu harus bisa menghilangkan pengalaman indra yg mengingat-ingat
keadaan ketika ia melihat sesuatu keadaan, dari situlah timbul pikiran yg bermacam-macam, sehingga tak ayal lagi menimbulkan dan membekas didalam hati sanubari, itulah yg dinamakan perasaan.
Semua keinginan juga ikut bicara (
terpikir ), semua itu harus dihilangkan sedikit demi sedikit melalui
Dzikir yg berwasilah, karena Alloh itu tidak bisa dijangkau ( Layu
kayafu ) sehingga perbuatan yg seperti itu bisa untuk mengkhusyukan Ismu Dzat, sehingga tercapailah suatu tujuan hanya kepada Alloh swt baik dalam keadaan
tidur, bangun ( terjaga ), makan ,minum, bekerja harus Eling ( Ingat )
dan waspada ( selalu intropeksi diri )
TALQIN
oleh: Ustadz Badru Zaman
Talqin
= artinya mengajarkan/menetapkan (pengajaran Alloh melalui kalamnya) al
quran ,laa ilaaha illalloh (dzikir dzahar, dzikir khofi)
Nabi Muhammad saw pun menerima pengajaran Alloh melalui kalam-Nya , yaitu malaikat jibril as ketika di gua Hiro
"ALLADZIY 'ALLAMA BIL QOLAMI 'ALLAMAL INSAANA MAA LAM YA'LAM - Yang
mengajarkan dengan kalam, Dia mengajarkan kepada manusia yang belum
mengetahui (QS.Al 'Alaq :4-5)
Yang dimaksud dengan kalam pada ayat tersebut adalah lisan malaikat
Jibril as. Bukan kalam yang selalu dipegang dengan tangan manusia. Lisan
malaikat Jibril, adalah kalam Alloh untuk nabi Muhammad saw, sedangkan
kalam Alloh untuk mengajarkan Al Quran kepada para sahabatnya adalah
lisan nabi Muhammad saw dan kalam Alloh untuk mengajarkan Al Quran
kepada para pengikutnya nabi Muhammad saw adalah lisan-lisan orang-orang
ma'rifat kepada Alloh(para Mursyid).
LISAANUL 'AARIFI QOLAMUN
YAKTUBU BIHI FII ALWAAHI QULUUBIL MURIYDIYNA FARUBBAMAA KATABA FII
LAUHIL QOLBIKA MAA LAM TA'LAM MA'NAAHU WA BAAYANAHU I'NDA DHUHUURI
AYAATIHI - Lisan ahli ma'rifat adalah kalam Alloh untuk
menuliskan/menetapkan sesuatu didalam hati para murid yang seumpama
papan tulis (syekh Daud Al Kabir bin Makhola ra).
Posted in: ~ Kontemplasi Dzikir
0 komentar:
Posting Komentar